Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Patahan : Pengertian, Jenis, dan Potensi Ekonomi Daerah Berstruktur Patahan

Pengertian

Patahan adalah putusnya struktur lapisan batuan pembentuk kerak bumi, sebagai akibat gaya atau tegangan-tegangan yang tidak sama. Patahan merupakan fenomena yang umum pada batuan, terlebih lagi pada batuan yang mempunyai struktur berlapis-lapis seperti batuan sedimen. Patahan ini sering disertai dengan pergeseran-pergeseran baik secara vertical maupun horizontal. Garis patahan biasanya panjang dan kedalaman dapat mencapai beberapa ribu meter. 

Pada saat terjadinya patahan, biasanya disertai gempa bumi. Bidang patahan juga merupakan tempat-tempat lemah dari kerak bumi. Gerakan patahan pada umumnya tidak hanya berlaku pada sebuah bidang, akan tetapi pada suatu daerah/kawasan yang disebut zone patahan. Pada bagian bawah dari zone-zone patahan ditemukan batuan yang telah hancur disebut sebagi milonit, karena gesekan disertai panas akibat gesekan tersebut.

Jenis Patahan

Menurut arah gesekan, patahan dibedakan menjadi:

Patahan
Jenis Patahan
1) Patahan normal, jika bagian yang terletak di atas bidang patahan itu seakan-akan turun atau naik.

2) Patahan sungkup, jika bidang patahan panjang, sehingga bagian yang satu menutupi bagian yang lain. Bidang patahan itu kadang-kadang membentuk sudut 45 derajat atau lebih kecil lagi.

3) Patahan mendatar, jika arah geseran patahan mendatar.

Jikalau sebuah jalur batuan terletak di antara dua bagian yang tinggi dan masing-masing bagian tersebut dipisahkan oleh bidang-bidang patahan, maka bagian ini disebut graben, sedangkan jalur batuan yang tinggi disebut horst. Contoh yang baik tentang bentuk ini adalah daerah-daerah patahan Semangko, yang memanjang dari Teluk Semangko sampai Sumatera Utara.

Hampir semua batuan penyusun kulit bumi tidak lepas dari pengaruh tekanan yang sangat kuat. Batuan yang kaku (brittle) sangat mudah patah dan putus jika di bawah pengaruh gaya kompresi maupun tarikan, sehingga batuan akan patah membentuk pegunungan patahan. Jika lapisan batuan mengalami patahan turun berjenjang maka akan terbentuk “pegunungan blok”. Jika patahan tersebut berskala kecil maka kenampakan patahan berjenjang tersebut dapat diamati secara langsung di singkapan batuan, terutama pada singkapan tebing-tebing jalan yang digali untuk perluasan jalan atau tebing sungai tersingkap karena kikisan arus air pada tebing atau dinding batuan sungai.

Bentuk Lahan Khusus di Daerah Berstruktur Patahan.

Tebing dalam bahasa Inggris disebut scarp, tebing akibat patahan disebut fault scarp, sedangkan tebing yang terjadi bukan akibat patahan disebut escarpment.

Gambar penampang patahan
Scarp
Tebing yang berkaitan dengan patahan (sesar) ada dua jenis, yaitu:

1. Fault scarp (tebing patahan), yaitu tebing yang langsung terjadi akibat patahan. Tebing ini akan mengalami erosi mundur.

2. Fault line scarp (tebing garis patahan), tebing yang terjadi oleh proses erosi pada garis patahan, baik sebelah-menyebelah garis patahan tersebut. Di lapangan tebing jenis ini lebih sering terlihat daripada fault scarp. Suatu tebing mungkin juga merupakan gabungan antara tebing patahan dan tebing garis patahan.

gawir atau igir
Escapment
Untuk membedakan antara tebing patahan (fault scarp) dan tebing bukan patahan (escarpment), biasanya tebing patahan mempunyai ciri di lapangan sebagai berikut:

  • Perubahan yang tiba-tiba dari permukaan yang relatif rata, datar atau landau menjadi curam, tanpa adanya perbedaan batuan/litologis.
  • Pergeseran struktur perlapisan batuan antara dua daerah yang dipisahkan oleh suatu tebing
  • Terdapat hancuran batuan atau bukit pada dasar tebing yang disebut fault splinder
  • Sepanjang garis patahan, dijumpai ujung perbukitan yang berbentuk segitiga dengan sudut kemiringan yang kecil
  • Daerah aliran yang dilalui patahan akan terdapat lembah tergantung (hanging valley) pada muka tebing dan bilamana muka sesar menghadap ke arah hulu akan terdapat danau-danau pada sungai-sungai yang terpotong oleh patahan tersebut
  • Kadang-kadang pada dasar tebing muncul sumber air panas ataupun lava (erupsi linier), keadaan ini dijumpai di perbatasan antara zone Pegunungan Selatan dengan zone Bandung, juga perbatasan antara zone Bandung dan zone Bogor.
  • Adanya permukaan bidang patahan relatif halus (licin) sebagai akibat gesekan proses patahan, serta batuan yang hancur (milonit).
  • Pada daerah aliran lava dijumpai aliran lava yang terputus oleh tebing-tebing patahan. Bentukan ini disebut louderbacks.

Potensi Ekonomi pada Daerah Berstruktur Patahan

Pengikisan dan perataan zone patahan,terutama sepanjang zone garis patahan dimana batuan telah menjadi sumber daya alam seperti biji, tersingkap sepanjang hancuran batuan. Fenomena lain yang berhubungan dengan patahan adalah munculnya air tanah sepanjang bidang patahan, baik mata air biasa maupun mata air panas, terutama sepanjang zone garis patahan.

Demikian juga dengan potensi jebakan minyak bumi dapat dijumpai pada patahan yaitu pada lapisan batu pasir yang poreus, dimana lapisan tersebut tertutup bidang patahan yang kedap air, umumnya jebakan-jebakan minyak bumi ini terdapat pada daerah atau kawasan berstruktur endapan.

Rujukan : Berbagai sumber dan referensi yang relevan

Joko Sunaryanto
Joko Sunaryanto Jangan lupakan jati dirimu. "Sangkan paraning dumadi"

Posting Komentar untuk "Patahan : Pengertian, Jenis, dan Potensi Ekonomi Daerah Berstruktur Patahan"