Model Pembelajaran : Pengertian, Karakteristik, Fungsi dan Jenisnya
Pengertian
Model pembelajaran merupakan kerangka kegiatan pembelajaran yang dibuat guru dalam melaksanakan proses kegiatan belajar di kelas. Adapun sifat dari model pembelajaran ini yaitu sistematis, agar kegiatan pembelajaran dapat berjalan secara lebih maksimal.
Model Pembelajaran |
Pengertian Model Pembelajaran Menurut Para Ahli
1. Arends (1997)
Istilah model pembelajaran mengarah pada pendekatan tertentu terhadap instruksi yang terdiri dari tujuan, sintaks (pola urutan atau alur), lingkungan, dan sistem pengelolaan secara keseluruhannya. Instruksi yang dimaksud adalah segala ketentuan yang dimaksudkan untuk dikerjakan, dalam hal ini adalah siswa. Menurut Arends, seperangkat instruksi ini perlu memenuhi berbagai komponen agar dapat menjadi kesatuan model pembelajaran yang utuh dan berfungsi dengan baik untuk siswa.
2. Adi (2000)
Model pembelajaran merupakan kerangka konseptual yang menggambarkan prosedur dalam mengorganisasikan pengalaman pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran. Sehingga dalam hal ini penentuan model pembelajaran tidak lepas dari mempertimbangkan tujuan pembelajaran. Kesinambungan model pembelajaran dengan tujuan pembelajaran cenderung akan mempermudah dalam penyusunan model pembelajaran secara menyeluruh. Ketika keduanya sinkron dan penggambaran keseluruhannya sudah jelas, penyusunan strategi dan metode pembelajaran bisa menjadi lebih mudah.
Fungsi model pembelajaran yaitu sebagai pedoman bagi guru dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran. Kegiatan belajar dan mengajar sudah berlangsung sejak berabad-abad lalu dan model pembelajaran yang digunakan berubah-ubah sesuai dengan kebutuhan dan kondisi. Oleh sebab itu, model pembelajaran sebagai kerangka konseptual menjadi pedoman bagi guru agar kualitas kegiatan belajar dan mengajar dari masa ke masa terus membaik dan lebih baik dari sebelumnya.
3. Trianto (2010)
Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial. Pengertian ini hampir senada dengan Adi, namun Trianto di sini lebih menjabarkan pada komponen-komponen dalam model pembelajaran. Komponen-komponen tersebut di antaranya tujuan pembelajaran, langkah-langkah, lingkungan pembelajaran, dan pengelolaan kelas.
Karakteristik Model Pembelajaran
Menurut Rangke L. Tobing, dkk., yang dikutip dari Indriwati dan Wawan Setiawan (2009:27), berikut adalah beberapa karakteristik dari model pembelajaran, yaitu sebagai berikut:
- Prosedur model pembelajaran harus mempunyai prosedur yang sistmatis agar guru dapat mengubah tingkah laku siswa menjadi pribadi yang lebih baik.
- Spesifikasi hasil belajar dibuat secara rinci, terutama mengenai penampilan siswa dalam proses kegiatan belajar.
- Spesifikasi lingkungan belajar harus dibuat secara jelas dan tegas, yaitu harus sesuai dengan kondisi lingkungan di mana siswa diobservasi.
- Kriteria model pembelajaran harus merujuk pada kriteria penerimaan penampilan yang diharapkan guru dari siswa.
- Cara melaksanakan model pembelajaran harus menunjukkan reaksi dan memunculkan interaksi antar siswa dengan lingkungan belajarnya.
Fungsi Model Pembelajaran
Adapun fungsi dari model pembelajaran yaitu sebagai pedoman dalam perancangan hingga pelaksanaan proses kegiatan belajar. Oleh karena itu, guru harus memilih model pembelajaran yang dipengaruhi sifat dari materi yang akan diajarkan, tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran tersebut, serta tingkat kemampuan siswa.
Gb Hierarki Model Pembelajaran |
Komponen model pembelajaran adalah bagian-bagian yang terdapat di dalam model pembelajaran. Adapun komponen dari model pembelajaran terdiri atas:
- Sintaks
- Sistem Sosial
- Prinsip Reaksi
- Sistem Pendukung
- Dampak Instruksional dan Pengiring
Jenis Model Pembelajaran
Jenis-jenis model pembelajaran yang dijelaskan oleh para ahli beragam. Salah satu referensi yang paling sering digunakan adalah model pembelajaran Richard Arends (2012) yang terdiri dari delapan jenis. Di antaranya presentasi dan penjelasan, langsung, media visual dan teks, inkuiri, teaching thinking, berbasis kasus, kooperatif, dan berbasis masalah. Selain jenisnya yang beragam, pengaplikasiannya juga beragam dan bergantung pada tujuan pembelajaran yang dirumuskan oleh guru. Maka dari itu, jenis-jenisnya dapat disesuaikan dengan konteks kebutuhan yang bersangkutan.
Jenis yang sering dibahas dan digunakan di Indonesia, antara lain:
1. Model Pembelajaran Langsung
Pembelajaran langsung adalah jenis model pembelajaran dimana materi pembelajaran disusun oleh guru untuk disampaikan secara langsung kepada siswa. Model ini memiliki kaitan dengan metode pembelajaran ekspositori, yaitu penyampaian materi dari guru ke murid dilaksanakan secara langsung melalui ceramah, demonstrasi, dan tanya jawab.
Karakteristik model pembelajaran langsung dapat dijelaskan sebagai berikut.
- Siswa mendapatkan keterampilan secara langsung dan segera mendapatkan pengaruh dari model pembelajaran langsung
- Pembelajaran dilakukan dengan berorientasi pada tujuan tertentu
- Materi sudah disusun oleh guru
- Lingkungan belajar sudah terstruktur dan disusun oleh guru
Model Pembelajaran Langsung |
Kelebihan model pembelajaran langsung, yaitu:
- Guru memiliki wewenang penuh terhadap isi materi yang sudah disiapkannya sehingga lebih mudah dalam mempertahankan fokus siswa
- Model ini dapat diterapkan untuk kelas besar dan kecil
- Dapat mendorong siswa lebih terbuka untuk mengungkapkan kesulitan secara langsung kepada guru
- Efektif untuk pembelajaran tentang materi yang terstruktur dengan waktu terbatas
- Efektif untuk mengajarkan konsep dan keterampilan-keterampilan yang eksplisit kepada siswa yang nilai sekolahnya masih rendah
Sedangkan kekurangan model pembelajaran langsung diantaranya:
- Keterampilan siswa sangat bisa berbeda-beda. Model ini bergantung pada kemampuan siswa mengasimilasi materi melalui kegiatan mendengarkan, mengamati, dan mencatat
- Sulit dalam mengatasi perbedaan kemampuan, ketertarikan, dan gaya belajar siswa
- Siswa dituntut untuk terlibat secara aktif, sehingga sulit bagi siswa yang lebih tertarik untuk mengembangkan keterampilan sosial dan interpersonal
- Guru memiliki peran paling esensial dalam proses pembelajaran. Jika guru menunjukkan sikap tidak kompeten seperti tidak memahami materi atau tidak komunikatif, kemungkinan terburuk adalah siswa tidak mematuhi kelas, kesulitan dalam memahami materi, dan menghambat kegiatan belajar secara menyeluruh
2. Model Pembelajaran Berbasis Masalah
Konsep ini memberikan siswa kesempatan untuk belajar dengan salah satu strategi pembelajaran yaitu penyelidikan dan inkuiri terhadap situasi masalah yang autentik atau terjadi di kehidupan nyata. Model ini mendorong siswa untuk menyelesaikan masalah menggunakan kemampuan nalar dan melatih kemampuan belajar secara independen.
Pembelajaran berbasis masalah ini memiliki karakteristik sebagai berikut.
- Fokus pada keterkaitan antar disiplin ilmu
- Mendorong untuk menganalisis masalah yang selanjutnya dilakukan pengembangan hipotesis, melakukan eksperimen, hingga merumuskan kesimpulan
- Mendorong agar hasil pembelajaran adalah karya nyata yang menjelaskan bentuk dari penyelesaian masalah
Model Pembelajaran Berbasis Masalah |
- Mendorong siswa menyelesaikan masalah yang realistik dan memiliki dampak pada kehidupan nyata
- Memupuk sifat inkuiri siswa
- Mendorong kemampuan siswa dalam penyelesaian masalah
Kekurangan model pembelajaran berbasis masalah terdiri dari:
- Persiapan pembelajaran cenderung kompleks karena belum tentu siswa dan guru bisa memenuhi alat atau instrumen yang diperlukan dalam proses belajar
- Hasil pembelajaran bisa menjadi tidak maksimal apabila kesulitan dalam mencari masalah yang relevan untuk siswa
- Membutuhkan waktu lebih lama dari periode pembelajaran yang sudah ditetapkan
3. Model Pembelajaran Kontekstual
Model ini menekankan pada keterkaitan antara materi pelajaran dengan kehidupan nyata. Kompetensi siswa dinilai berdasarkan kemampuan mereka dalam menghubungkannya. Berfokus pada ‘bagaimana cara’ siswa menggunakan pengetahuan baru mereka, model ini lebih mementingkan strategi belajar daripada hasilnya. Oleh karena berkutat pada kedekatannya dengan kehidupan nyata, umpan balik diperlukan untuk mengembalikan pada karakteristik model pembelajaran kontekstual ini.
Model Pembelajaran Kontekstual |
- Menggunakan landasan berpikir konstruktivisme yang menekankan pemahaman siswa secara independen berdasarkan pengetahuan terdahulu.
- Proses pembelajaran didasarkan pada pencarian dan penemuan melalui proses berpikir secara sistematis (inkuiri).
- Pertanyaan pertama yang mendorong jawaban dan pertanyaan-pertanyaan selanjutnya
- Menekankan pada sistem belajar secara berkelompok
- Ada model yang menjadi acuan bagi pencapaian kompetensi siswa. Guru bukan satu-satunya model, tetapi dapat melibatkan siswa atau didatangkan dari luar
- Refleksi yang bisa berupa pertanyaan langsung, jurnal, pesan dan kesan dari siswa, diskusi secara langsung, atau hasil karya
- Penilaian nyata dengan mengukur semua aspek pembelajaran yang terdiri dari proses, kinerja, dan hasil pembelajaran siswa
4. Model Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif ini hampir sama dengan pembelajaran kontekstual dalam hal membuat siswa dapat bekerja sama dalam satu kelompok. Hanya saja model ini lebih menekankan pada esensi kerjasama dalam pembelajaran. Meskipun begitu, model kooperatif ini penting dalam praktik pendidikan karena selain meningkatkan pencapaian hasil belajar, juga mengembangkan hubungan antar teman dan kelompok.
Model Pembelajaran Kooperatif |
- Tujuan kelompok. keberhasilan belajar didasarkan pada performa individu sebagai anggota kelompok dalam menciptakan hubungan yang baik dengan yang lainnya dengan saling mendukung, membantu, dan peduli satu sama lain
- Pertanggungjawaban individu. Meskipun berorientasi pada kelompok, setiap individu juga harus siap untuk menghadapi tes dan tugas-tugas yang bersifat individual tanpa bantuan teman sekelompok
- Kesempatan yang sama untuk mencapai keberhasilan. Menggunakan metode skoring dimana nilai perkembangan dilandasi oleh peningkatan prestasi yang diperoleh siswa dari yang terdahulu, siswa memiliki kesempatan untuk memperoleh nilai secara merata
Model ini dibagi lagi ke dalam beberapa tipe diantaranya jigsaw, Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC), Numbered Head Together (NHT), menggunakan kartu, Student Teams Achievement Divisions (STAD), dan Team Game Tournament (TGT).
Sumber : Berbagai sumber dan referensi yang relevan
Posting Komentar untuk "Model Pembelajaran : Pengertian, Karakteristik, Fungsi dan Jenisnya"