Teori Perkembangan Kota menurut Burgess dan Hoyt
A. Pengertian
Perkembangan kota adalah terjadinya perubahan kota, baik secara kualitas maupun kuantitas menjadi lebih modern. Perkembangan kota menyangkut sebuah proses, baik bersifat alami maupun nonalami yang berlangsung dalam jangka waktu tertentu.
Dari proses dan pelakuknya dihasilkan kondisi fisik kota yang berpengaruh pada kondisi sosial ekonomi masyarakat. Keadaan ini yang menjadikan kajian terhadap model struktur kota. Ada lima model yang utama dalam mengkaji struktur kota. Model Pemusatan Burgess, Model Sektor Hoyt, Model Struktur Urban Mann, Model Multi-Pusat Ullman -Harris, dan Model Nilai Tanah. (Waugh, 1990).
B. Teori Perkembangan Kota
Pada bagian ini kita akan mengkaji Model Pemusatan Burgess dan Model Sektor Hoyt
a. Model Pemusatan Burgess
Upaya Burgess 1924 dilakukan untuk mengenali identitas kawasan-kawasan di kota Chicago. Dasar dari modelnya adalah perkembangan sosial-ekonomi penduduk kota. Beberapa Asumsi yang dipakai Burgess adalah : Kota dibangun di daerah dataran; sistem transportasi tidak rumit, murah, mudah dan cepat ke segala arah; nilai tanah tertinggi di pusat kota dan menurun semakin jauh dari pusat kota; bangunan tua berada di dekat pusat kota; penduduk miskin harus tinggal di dekat pusat kota karena mereka tidak mampu membayar biaya transportasi. Tidak terjadi konsentrasi industri berat.
b. Model Sektor Hoyt
Model ini dibentuk dari pemetaan delapan variabel perumahan di 142 kota di Amerika Serikat. Hoyt berusaha menjelaskan perubahan dan distribusi dari pola pemukiman. Penelitian dipublikasikan tahun 1939.
Beberapa asumsi yang dilakukan Burgess (1924) juga digunakan Hoyt (1939). Ia menambahkan pula asumsinya sendiri, yakni: orang kaya akan memilih tempat-tempat terbaik; pemukim kaya bisa membayar biaya transportasi untuk menjauhi daerah industri; penggunaan tanah tertentu akan menarik jenis yang sama.
Posting Komentar untuk "Teori Perkembangan Kota menurut Burgess dan Hoyt"