Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Keunikan Geologi Indonesia

A. Geologi Kepulauan Indonesia

Gugusan kepulauan Indonesia merupakan bagian permukaan bumi yang paling ruwet. Sejak permulaan sejarahnya, tenaga endogen sangat aktif di daerah ini. Kepulauan Indonesia merupakan objek ekstrim yang menarik perhatian geology untuk mempelajari tektogenesis dalam hubungannya dengan gejala-gejala endogen seperti pergeseran litosfer, aktivitas vulkanisme, gempa bumi dan penyimpangan keseimbangan isostatic. 

B. Keunikan Geologi Kepulauan Indonesia

Keunikan geologi yang dijumpai di Kepulauan Indonesia, antara lain:

1) Di Kepulauan Indonesia terdapat jalinan sistem pegunungan Tethys dengan rangkaian pegunungan Pasifik yang dikenal keduanya sebagai sistem pegunungan sistem pegunungan sirkum Sunda dan sistem pegunungan Australia. Gugusan kepulauan ini juga merupakan daerah batas antara Benua Asia dan tanah besar Gondwana, yang terjadi proses-proses yang aktif dari pembentukan pegunungan. Sistem pegunungan Sunda panjangnya kurang lebih 7.000 km, yang memanjang dari Arakan Yoma (di Myanmar) melalui Kepulauan Andaman dan Nicobar, Sumatra, Jawa, Nusa Tenggara sampai lengkungan pulau Banda di Maluku. Pegunungan ini terdiri dari 2 jalur busur pegungungan yang sejajar, yaitu rangkaian kepulauan (busur dalam) bersifat vulkanis dan pegunungan bawah laut (busur luar) yang tidak vulkanis dan bersifat seismic. Sistem pegunungan sirkum Australia terbentang sepanjang sumbu sentral Papua, Australia bagian timur sampai Selandia Baru.

2) Indonesia merupakan daerah yang sangat tidak stabil, gerak-gerak orogenetik pembentuk pegunungan masih terjadi sampai sekarang.

3) Indonesia merupakan daerah seismic (daerah gempa). Jalur-jalur pegunungan yang membatasi dangkalan Sunda dan dangkalan Sahul termasuk daerah yang paling goyah.

4) Busur dalam di Indonesia ditandai aktivitas vulkanisme. Jumlah gunung api tidak kurang dari 500 buah, dan 128 buah di antaranya masih aktif termasuk 70 buah yang sering meletus.

5) Adanya penyimpangan-penyimpangan gaya berat yang sangat besar yaitu penyimpangan negatif di Maluku (antara Sulawesi dan Halmahera) sebesar – 204 milidine menurut metode reduksi isostatic regional dari Vening Mainez (Bemmelen, 1970:3).

6) Indonesia dikelilingi oleh cekungan-cekungan atau basin-basin laut yang dalam. Basin-basin laut itu adalah basin Laut China Selatan, basin Sulawesi, basin Mindanau (Filipina), basin Carolina dan basin Indo-Australia (tepi Samudra Hindia).

7) Keadaan relief mempunyai perbedaan tinggi yang sangat besar yaitu antara rangkaian pegunungan dan lubuk-lubuk laut dalam. Puncak (5.030 m) di pegunungan Jayawijaya dan palung laut terdalam kurang lebih 10.830 m yaitu palung Filipina.

8) Ditinjau dari segi teori tektonik lempeng, Indonesia merupakan titik pertemuan antara lempeng Eurasia dan lempeng Samudra Indo-Australia yang bergerak ke utara dan juga dengan lempeng Samudra Pasifik yang bergerak ke barat.

9) Stratifigrafi dan paleontologi di Indonesia akan memberikan sumbangan yang besar dalam pengembangan pengetahuan geologi. Semua jenis fasies dijumpai dari endapan kontinen sampai endapan abisal (laut dalam). Perubahan fasies cepat terjadi baik dalam penyebaran vertical maupun horizontal. Sedimen dalam geosinklin Tersier mencapai ketebalan lebih dari 10.000 m. Fosil flora dan fauna ditemukan di berbagai tempat seperti fosil foraminifera, vertebrata dan sebagainya.

10) Ditinjau dari segi geologi ekonomi menunjukkan bahwa perkembangan dan penyebaran cekungan-cekungan minyak serta daerah mineral sangat erat hubungannya dengan gerak-gerak pembentukan pegunungan. Oleh sebab itu dengan mempelajari sifat-sifat struktur geologi dan pembentukannya akan memberikan arahan dalam menentukan tempat-tempat dan pencarian daerah yang mempunyai potensi pertambangan.


Joko Sunaryanto
Joko Sunaryanto Jangan lupakan jati dirimu. "Sangkan paraning dumadi"

Posting Komentar untuk "Keunikan Geologi Indonesia"