Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Pembangunan Ekonomi di Negara berkembang

Penjelasan

Setiap negara yang melakukan kegiatan pembangunan ekonomi pastinya dihadapkan pada berbagai permasalahan, baik itu negara maju maupun negara berkembang.

Tidak ada satupun negara yang tidak mengalami permasalahan ketika melakukan pembangunan ekonomi. Akan tetapi, permasalahan pembangunan ekonomi yang dihadapi oleh negara maju dan negara berkembang pastinya berbeda.

Pembangunan Ekonomi
Pembangunan kota

Muhammad Amsal Sahban dalam bukunya Kolaborasi Pembangunan Ekonomi di Negara Berkembang (2018), menjelaskan berbagai masalah pembangunan ekonomi yang dihadapi oleh negara berkembang, yaitu:

1. Ketergantungan pada sektor pertanian primer

Negara-negara berkembang umumnya cenderung bergantung pada sektor pertanian dan pertambangan. Bahkan, ada negara yang hanya bergantung pada sektor pertanian saja. Kondisi ini biasa disebut sebagai perekonomian monokultural.

2. Rendahnya produktivitas

Rendahnya tingkat produktivitas bisa dilihat dari pendapatan domestik bruto (PDB) per kapita atau PDB per kapita pekerja yang kecil. Pendapatan per kapita yang kecil disebabkan oleh rendahnya tingkat kehidupan dan keterbatasan kesempatan kerja yang tersedia, terutama bagi mereka yang hanya berpendidikan rendah atau bahkan tidak berpendidikan sama sekali.

Oleh karena itulah, di negara berkembang sering kali terdengar istilah lingkaran setan yang sulit diputus. Maksud istilah ini adalah dengan mata rantai pendapatan yang rendah, maka akan berdampak pada tabungan dan investasi yang rendah pula.

Apabila tabungan dan investasi rendah, maka akan mengakibatkan akumulasi modal yang lambat sehingga berujung pada produktivitas yang rendah. Produktivitas yang rendah juga mengakibatkan rendahnya pendapatan rata-rata.

3. Ketergantungan yang besar dan rentannya hubungan internasional

Kondisi perekonomian negara berkembang cenderung dipengaruhi oleh kondisi perekonomian negara di sekitarnya, terutama negara maju. Hal ini terjadi karena lemahnya permintaan domestik yang sangat mengandalkan pasar ekspor. Apalagi barang-barang yang dikespor adalah barang-barang primer.

4. Pasar dan informasi yang tidak sempurna

Pasar yang ada di negara berkembang cenderung tidak menyediakan informasi yang lengkap. Struktur pasar barang dan jasa umumnya cenderung tidak sempurna. Bahkan, monopoli, dan oligopoly bisa saja terjadi dalam pasar faktor produksi. Selain itu, sebagian besar informasi pasar hanya diterima oleh para pengusaha yang mempunyai hubungan dekat dengan birokrasi yang bersangkutan. Kondisi informasi yang tidak sempurna seperti ini, jelas hanya akan merugikan rakyat semata.

5. Tingginya tingkat pengangguran

Tidak bisa dimungkiri bahwa tingkat pengangguran di negara berkembang memang sangat tinggi. Salah satu penyebab tingginya angka pengangguran adalah laju pertumbuhan angkatan kerja yang sangat tinggi melebihi daya tampung perekonomian nasional. Hal ini diperparah dengan rendahnya pertumbuhan kesempatan kerja. Rendahnya pertumbuhan kesempatan kerja berkaitan erat dengan rendahnya tingkat penanaman modal, terutama pada sektor-sektor industri, dan jasa modern.

6. Rendahnya tingkat kehidupan

Rendahnya tingkat kehidupan bisa dilihat dari kemampuan penduduk dalam hal pemenuhan kebutuhan dasar, seperti makanan, pakaian, dan rumah. Laporan yang dikeluarkan oleh UNDP menyebutkan bahwa lebih dari satu miliar penduduk dunia di bawah garis kemiskinan, hampir 80 % berasal dari negara berkembang. Kemiskinan yang dimaksud oleh UNDP adalah kekurangan gizi dan kondisi kesehatan yang buruk. Selain itu, tingkat pendidikan yang rendah menyebabkan masih banyaknya penduduk di negara berkembang yang buta huruf.

7. Tingginya pertambahan penduduk

Tingkat pertambahan penduduk di negara berkembang biasanya dua sampai empat kali lebih tinggi dari tingkat pertambahan penduduk di negara maju. Tidak mengherankan jika 75% warga negara dunia hidup di negara berkembang. 

Dalam buku Pembangunan Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat (2018) karya Muhammad Hasan dan Muhammad Azis, dijelaskan bahwa selain pertambahan penduduk yang tinggi, masalah kependudukan yang lain adalah distribusi penduduk yang tidak merata. Di negara berkembang dengan jumlah penduduk yang besar cenderung tidak diimbangi dengan adanya pemerataan dalam penyebaran jumlah penduduk. Jumlah penduduk hanya terfokus pada wilayah tertentu, sementara wilayah lainnya justru kekurangan penduduk

Penyebaran penduduk yang tidak merata ini jelas menghambat proses pembangunan ekonomi. Dampak yang ditimbulkan dari masalah tersebut adalah terjadinya pembagian pendapatan yang tidak merata atau timpang.

Dampak Pembangunan Ekonomi

Dalam proses pembangunan nasional hal ini juga memiliki dampak yang ditimbulkan, dampak yang ditimbulkan ini bernilai positif dan negatif, Dampaknya juga dapat kita rasakan dalam kehidupan sehari-hari, Adapun dampak postif dari pembangunan ekonomi yaitu:

  1. Adanya perumahan yang layak bagi semua golongan masyarakat.
  2. Adanya pemukiman baru yang lebih sehat dan tersedianya sarana prasana yang cukup memadai.
  3. Adanya perbaikan lingkungan hidup melalui pembungan permukiman.

Sedangkan dampak negatif yang ditimbulkan akibab dari adanya pembangunan ekonomi adalah sebagai berikut.

  1. Timbulnya pencemaran air,tanah dan udara.
  2. Rusaknya ekosistem yang berdampak pada kelestarian lingkungan alam.
  3. Banyaknya lahan pertanian yang beralih fungsi menjadi bangunan dan jalan sehingga produksi pertanian menjadi berkurang.


Beberapa Permasalahan dalam Pembangunan Ekonomi di Indonesia

Jika ditelusuri secara lebih jauh, ada beberapa masalah pembangunan ekonomi antara lain sebagai berikut.

A. Kemiskinan

Kemiskinan di Indonesia merupakan masalah yang rumit sejak tahun 1960 an yang diperparah pada tahun 1997. Namun dengan adanya pembangunan ekonomi jumlah penduduk miskin dapat diturunkan.

B. Pengangguran

Pengangguran sendiri merupakan masalah bagi banyak negara yang belum maju khususnya di Indonesia. pengangguran ini dapat memicu berbagai macam masalah seperti kejahatan, pelacuran, dan tindakan tidak terpuji lainnya. 

Upaya mengatasi pengangguran tidak hanya memiliki arti ekonomis, tetapi juga memiliki arti kemanusiaan yaitu menumbuhkan harga diri. Pembangunan tenaga kerja mempunyai arti strategis oleh karena itu perencanaan pembangunan juga harus mempertimbangkan aspek penciptaan lapangan pekerjaan.

C. Berbagai Ketimpangan Hasil Pembangunan

Dalam ketimpangan hasil pembangunan ini ada beberapa persoalan yang berkaitan dengan ketimpangan hasil pembanguan. Ketimpangan tersebut mencakup pada beberapa hal yaitu ketidakmerataan pendapatan nasional, ketidakmerataan pendapatan spasial, ketidakmerataan pendapatan regional dan kesenjangan sosial.

Pembangunan sebagai suatu proses, artinya pembangunan merupakan suatu tahap yang harus dijalani oleh setiap masyarakat maupun bangsa. Tahap perkembangan tersebut direncanakan dan ditentukan strateginya agar dapat berjalan secara lancar dan sesuai dengan apa yang diharapkan.

Baca juga : Model Pengembangan Wilayah




Joko Sunaryanto
Joko Sunaryanto Jangan lupakan jati dirimu. "Sangkan paraning dumadi"

Posting Komentar untuk "Pembangunan Ekonomi di Negara berkembang"