Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Gizi Buruk : Pengertian, Jenis, Dampak dan Pengobatannya

Pengertian

Gizi buruk adalah suatu keadaan kekurangan konsumsi zat gizi yang disebabkan oleh rendahnya konsumsi energi protein dalam makanan sehari-hari, yang ditandai dengan berat dan tinggi badan tidak sesuai umur (di bawah rata-rata) dan harus ditetapkan oleh tenaga medis. 
 
Gizi Buruk
Kenali Gizi buruk
 
Marasmus merupakan salah satu bentuk gizi buruk yang paling sering ditemukan pada balita. Hal ini merupakan hasil akhir dari tingkat keparahan gizi buruk. Gejala marasmus antara lain anak tampak kurus, rambut tipis dan jarang, kulit keriput yang disebabkan oleh lemak di bawah kulit yang berkurang, muka seperti orang tua (berkerut), balita cengeng dan rewel meskipun setelah makan, dan iga gambang. 

Kwashiorkor adalah suatu bentuk malnutrisi protein yang berat disebabkan oleh asupan karbohidrat yang normal atau tinggi dan asupan protein yang kuat. Seperti marasmus, kwashiorkor juga merupakan hasil akhir dari tingkat keparahan gizi buruk. 

Marasmus-kwashiorkor, gejala klinisnya merupakan campuran dari beberapa gejala klinis antara marasmus dan kwashiorkor.
Gizi buruk adalah suatu kondisi yang ditandai dengan berat dan tinggi badan balita jauh di bawah rata-rata.

Maka itu, untuk mengetahui status gizi yang satu ini, indikator yang digunakan adalah grafik berat badan menurut tinggi badan (BB/TB).

Jenis Gizi buruk

Gizi buruk ini meliputi marasmus, kwashiorkor, dan marasmus-kwashiorkor.

Secara klinis, permasalahan gizi buruk pada anak balita terbagi menjadi beberapa kategori, yaitu:

1. Marasmus

Marasmus
Kondisi Marasmus

Marasmus adalah kondisi kurang gizi yang disebabkan oleh tidak terpenuhinya asupan energi harian. Padahal seharusnya, penting untuk mencukupi kebutuhan energi setiap harinya guna mendukung semua fungsi organ, sel, serta jaringan tubuh. Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa sebenarnya bisa mengalami marasmus. 
 
Namun, kondisi ini paling sering dialami oleh usia anak-anak yang biasanya terjadi di negara-negara berkembang. Bahkan menurut data dari UNICEF, kekurangan asupan zat gizi merupakan salah satu dalang penyebab kematian pada anak-anak di bawah usia 5 tahun. Kasus ini bisa memakan korban hingga mencapai angka sekitar 3 juta setiap tahunnya.

2. Kwashiorkor

Kwashiorkor
Kondisi Kwashiorkor

Kwashiorkor adalah kondisi kekurangan gizi yang penyebab utamanya karena rendahnya asupan protein. Berbeda dengan marasmus yang yang mengalami penurunan berat badan, kwashiorkor tidak demikian.
Anak gizi buruk karena kwashiorkor memiliki ciri-ciri tubuh membengkak karena mengalami penumpukan cairan (edema).
Itu sebabnya, meski telah kehilangan massa otot dan lemak tubuh, anak dengan khwarshiorkor tidak mengalami penurunan berat badan yang drastis

3. Marasmik-kwashiorkor

marasmik-kwashiorkor
Kondisi marasmik-kwashiorkor

Sesuai dengan namanya, marasmik-kwashiorkor adalah bentuk lain dari gizi buruk pada anak balita yang menggabungan kondisi dan gejala antara marasmus dan kwashiorkor.
Anak yang mengalami marasmik-kwashiorkor memiliki beberapa ciri utama, seperti:
  • Bertubuh sangat kurus
  • Menunjukkan tanda-tanda tubuh kurus (wasting) di beberapa bagian tubuh, misalnya hilangnya jaringan dan massa otot, serta tulang yang langsung kentara pada kulit seolah tidak terlapisi oleh daging.
  • Mengalami penumpukan cairan di beberapa bagian tubuh.

Namun, tidak seperti kwashiorkor yang mengalami pembengkakan pada perut, adanya edema pada anak dengan marasmus dan kwashiorkor sekaligus, biasanya tidak terlalu mencolok. Bukan hanya itu saja, berat badan anak yang mengamai marasmus dan kwashiorkor sekaligus biasanya berada di bawah 60% dari berat normal di usia tersebut.


Dampak Gizi buruk pada Anak

Anak-anak yang tidak mendapatkan nutrisi yang cukup berpotensi mengalami komplikasi serta gangguan kesehatan jangka panjang, seperti:

1. Gangguan kesehatan mental dan emosional

Menurut Children’s Defense Fund, anak-anak yang kekurangan asupan nutrisi berisiko menderita gangguan psikologis. Sebagai contoh, rasa cemas berlebih maupun ketidakmampuan belajar, sehingga memerlukan konseling kesehatan mental.

Gizi buruk juga membawa dampak yang buruk bagi perkembangan dan kemampuan adaptasi anak pada situasi tertentu.

2. Tingkat IQ yang rendah

Menurut data yang dilansir pada National Health and Nutrition Examination Survey, anak-anak dengan gizi buruk cenderung melewatkan pelajaran di kelas sehingga anak tidak naik kelas. Anak menjadi lemas, lesu, dan tidak dapat bergerak aktif karena kekurangan vitamin, mineral, dan nutrisi lainnya. 

Hal ini didukung oleh data World Bank yang juga mencatat hubungan antara gizi buruk dan tingkat IQ yang rendah. Anak-anak ini juga mungkin mengalami kesulitan mencari teman karena masalah perilaku mereka. Gagalnya anak untuk mencapai aspek akademis dan sosial akibat gizi buruk tentu saja memiliki dampak negatif yang berkelanjutan sepanjang hidupnya apabila tidak segera disembuhkan.

3. Penyakit infeksi

Dampak gizi buruk lainnya yang kerap kali terjadi adalah risiko penyakit infeksi. Anak dengan gizi yang kurang akan sangat rentan mengalami penyakit infeksi, seperti gangguan pencernaan anak. Hal ini disebabkan oleh sistem kekebalan tubuhnya yang tak kuat akibat nutrisi tubuh yang tidak terpenuhi. Ada banyak vitamin dan mineral yang sangat memengaruhi kerja sistem kekebalan tubuh, misalnya vitamin C, zat besi, dan zink.

Bila kadar nutrisi tersebut tidak tercukupi, maka sistem kekebalan tubuhnya juga buruk. Belum lagi jika ia kekurangan zat gizi makro seperti karbohidrat dan protein yang merupakan sumber energi dan pembangun sel-sel tubuh. Kekurangan nutrisi tersebut akan membuat fungsi tubuhnya terganggu.

4. Anak pendek dan tidak tumbuh optimal

Di masa pertumbuhan, anak sangat memerlukan zat protein yang diandalkan untuk membangun sel-sel tubuh dan karbohidrat sebagai sumber energi utama tubuh. Bila tidak ada protein dan zat nutrisi lainnya, bukan tidak mungkin pertumbuhan anak terhambat bahkan berhenti sebelum waktunya. Maka itu penting untuk terus memantau kesehatan anak, apalagi jika ia masih dalam usia di bawah 5 tahun.

Pengobatan Anak atau Balita Gizi Buruk

Diagnosis yang tepat pada masalah balita gizi buruk penting untuk mencegah konsekuensi yang lebih berat pada masa mendatang. Ketika diketahui ada tanda gizi buruk, sebaiknya balita segera dibawa ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Pengobatan balita gizi buruk bisa dilakukan sendiri di rumah jika masih pada tahap awal. Bila sudah terlalu berat, masalah gizi itu mesti ditangani di rumah sakit. 

Pengobatan gizi buruk di rumah antara lain dilakukan dengan:

  • Konsumsi makanan bernutrisi dalam interval tertentu
  • Pastikan anak mengikuti pola makan diet seimbang
  • Mematuhi anjuran diet dari dokter
  • Minum air sekurangnya 1,5 liter per hari



Joko Sunaryanto
Joko Sunaryanto Jangan lupakan jati dirimu. "Sangkan paraning dumadi"

Posting Komentar untuk "Gizi Buruk : Pengertian, Jenis, Dampak dan Pengobatannya"