Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Ciri-ciri Tanah Subur dan Tidak Subur

Pengertian

Tanah (bahasa Yunani: pedon; bahasa Latin: solum) adalah bagian kerak bumi yang tersusun dari mineral dan bahan organik.

Tanah adalah media berpori yang aktif secara biologi yang berkembang di lapisan teratas kerak bumi. Lapisan ini tersusun dari mineral, bahan organik, gas, cairan dan berbagai organisme yang bersama-sama mendukung kehidupan agar dapat bertahan di atasnya.
Ilmu yang mempelajari berbagai aspek mengenai tanah dikenal sebagai ilmu tanah


Tanah Subur
Tanah sangat vital peranannya bagi semua kehidupan di bumi karena tanah mendukung kehidupan tumbuhan dengan menyediakan hara dan air sekaligus sebagai penopang akar. 

Struktur tanah yang berongga-rongga juga menjadi tempat yang baik bagi akar untuk bernapas dan tumbuh. Tanah juga menjadi habitat hidup berbagai mikroorganisme. Bagi sebagian besar hewan darat, tanah menjadi lahan untuk hidup dan bergerak.  


Ciri-ciri tanah yang subur

1. Kandungan Hara Tinggi atau Lapisan Humus
Hara merupakan salah satu zat yang dibutuhkan tanaman agar dapat tumbuh subur. Tanah yang baik harus banyak mengandung bahan organik dan unsur lain yang diperlukan tanaman.

Kandungan nutrisi atau humus dalam tanah mempengaruhi dan dipengaruhi mikrorganisme yang ada dalam tanah. Tanah yang memiliki kandungan humus atau hara yang subur dapat dilihat dari warnanya, yaitu berwarna kehitaman atau kecoklatan dengan bintik-bintik putih.
Suatu tanah yang subur dapat diketahui dengan melihat ketebalan bunga tanah atau humus. Semakin tebal maka menandakan tanah tersebut kaya dengan bahan organik dan unsur hara sehingga tanaman dapat menyerap zat hara tersebut sebagai bahan baku untuk melakukan proses fotosintesis. Ketersediaan humus juga sebagai tanda bahwa sistem drainase lahan sekitar yang baik. Humus yang tebal akan meningkatkan daya hisap tanah terhadap air, hal ini disebabkan struktur lapisan humus berongga sehingga memungkinkan air untuk masuk lebih banyak.

2. Kadar pH Netral
Ketika kita mengukur tanah dengan kesuburan yang baik, maka kita akan mendapati pH tanah berkisar 6,5 – 7,5 atau netral. Kondisi tanah yang memiliki pH netral akan bermanfaat bagi tanaman untuk menyerap unsur hara dan dapat menjadi habitat bagi mikroorganisme penyubur tanah.
Pada tanah yang terlalu asam, pH perlu disesuaikan dengan cara pengapuran. Sedangkan pada tanah yang terlalu basa, maka pemberian sulfur atau belerang yang juga terdapat pada pupuk ZA dapat diberikan agar tanah memiliki pH netral.

3. Tekstur Lempung
Tanah dengan tekstur lempung dapat mengikat berbagai mineral dengan baik sehingga tidak mudah terbawa air hujan. Oleh karena itu, strukur tanah lempung juga menjadi indikator bahwa tanah tersebut subur.
Akan tetapi, tanah dengan tekstur lempung yang terlalu tinggi juga memberikan dampak buruk, sebab air cenderung akan tergenang di tanah tersebut.

4. Organisme Tanah
Keberadaan cacing merupakan indikator yang juga menandai suatu lahan subur atau tidak. Cacing memiliki manfaat untuk menggemburkan tanah, sehingga akar tanaman mudah untuk masuk ke dalam tanah dan memperoleh nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan.

5. Mengandung Unsur Mineral
Tanah yang subur memiliki kandungan mineral yang lengkap yang dibutuhkan oleh tumbuhan. Mineral-mineral yang terkandung dalam tanah yang subur antara lain boron, klorin, kobalt, besi, mangan, magnesium, molibdenum, zink dan sulfur. Untuk mengetahui mineral apa saja yang terkandung dalam tanah, maka diperlukan uji laboratorium.
 

Ciri-Ciri Tanah Tidak Subur

Sedangkan tanah yang tandus atau tidak subur akan memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Sedikit Tumbuhan atau Vegetasi
Apabila lahan tidak memiliki atau hanya sedikit ditumbuhi vegetasi, maka tanah tersebut dapat dikatakan tidak subur. Tanah yang tidak subur tersebut umumnya karena kandungan unsur hara yang sedikit.

2. pH Asam atau Basa
Kadar pH tanah yang terlalu asam dan terlalu basa tidak baik untuk pertumbuhan tanaman. Jika pH tanah di bawah 6 dan di atas 7 maka tanaman dapat mengalami keracunan unsur Al (asam) atau keracunan Ca dan Molibdenum (basa).

3. Sedikit Organisme Tanah
Mikroorganisme yang dapat hidup didalam tanah berkaitan dengan kadar pH tanah. Tanah dengan kadar keasaman atau basa terlalu tinggi akan menyebabkan kematian pada jasad renik tanah.

4. Rendah Humus
Tanah yang mengandung sedikit humus pada umumnya disebabkan oleh erosi tanah sehingga tanah tersebut tidak subur. Humus adalah tanah yang memiliki kandungan organik sebagai habitat mikroorganisme penyubur tanah, sehingga tanah kaya akan unsur hara yang dibutuhkan tanaman. Humus yang terdapat dalam tanah juga akan membuat tanah mampu menahan air secara lebih baik, serta menjaganya dari risiko erosi.

5. Tekstur Keras
Akibat lapisan humus yang terkikis, maka tanah akan memiliki struktur keras. Tanah terdiri dari beberapa horizon. Horizon O adalah tempat lapisan humus, apabila horizon O ini hilang terbawa air maka hanya menyisakan horizon A berisfat tidak subur dan keras.


Joko Sunaryanto
Joko Sunaryanto Jangan lupakan jati dirimu. "Sangkan paraning dumadi"

Posting Komentar untuk "Ciri-ciri Tanah Subur dan Tidak Subur"