Lapisan Tanah : Pengertian, Faktor Pembentuk, Profil , Kesuburan dan Jenis Tanah di Indonesia
Pengertian
Pedosfer bisa diartikan lapisan tanah, tanah adalah bagian dari lahan yang tersusun dari bahan-bahan organic dan anorganik.
Lahan adalah permukaan daratan dengan kekayaan benda-benda padat, cair dan gas. Pada dasarnya tanah berasal dai batuan atau zat organic lainnya yang mengalami pelapukan.
Lahan adalah permukaan daratan dengan kekayaan benda-benda padat, cair dan gas. Pada dasarnya tanah berasal dai batuan atau zat organic lainnya yang mengalami pelapukan.
Lapisan tanah |
Berubahnya batuan atau zat organic menjadi butir-butir tanah dikarenakan oleh beberapa faktor:
Kesuburan Tanah
Untuk mengetahui tingkat kesuburan tanah ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
Derajat keasaman tanah (pH)
Faktor Pembentuk Tanah
Tanah terbentuk karena faktor:
Bahan induk beda dengan batuan induk
Profil Tanah
Profil tanah adalah irisan melintang lapisan tanah secara vertical. Profil tanah atau irisan vertikal tanah dari permukaan atas sampai batuan induk dapat dilihat berikut ini:
- Pemanasan matahari pada siang hari dan pendinginan pada malam hari (suhu)
- Batuan yang sudah retak, pelapukan dipercepat oleh air (air)
- Akar tumbuhandapat menerobos dan memecah batuan (vegetasi/tumbuhan)
- Binatang-binatang kecil seperti cacing yang membuat lubang dan mengeluarkan zat-zat yang dapat menghancurkan batuan
- Pemadatan dan tekanan pada sisa-sisa zat organic
Kesuburan Tanah
Untuk mengetahui tingkat kesuburan tanah ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
a. PH tanah
b. Kandungan mineral
c. Bahan organic
d. Keremahan tanah
b. Kandungan mineral
c. Bahan organic
d. Keremahan tanah
- Tanah masam, jika jumlah unsur H+ lebih tinggi / pH < 7
- Tanah basah (alkalin), jika kandungan ion OH+ lebih tinggi daripada ion H+/pH >7
- Tanah netral, jika kandungan ion H+ sama dengan ion OH+ atau tanah mempunyai pH = 7
- Pada tanah yang terlalu asam dapat dinaikkan pH-nya dengan menambahkan kapur
- Pada tanah yang terlalu basa dapat diturunkan pH-nya dengan menambahkan belerang
Faktor Pembentuk Tanah
Tanah terbentuk karena faktor:
1) Bahan induk (Parent Rock)
2) Iklim (Climate)
3) Relief/ Topografi
4) Organisme (Organism)
5) Waktu (Time)
2) Iklim (Climate)
3) Relief/ Topografi
4) Organisme (Organism)
5) Waktu (Time)
S = f ( B,I,R,O,W)
Bahan induk beda dengan batuan induk
Profil Tanah
Profil tanah adalah irisan melintang lapisan tanah secara vertical. Profil tanah atau irisan vertikal tanah dari permukaan atas sampai batuan induk dapat dilihat berikut ini:
Profil tanah |
- Horison O (Horizon Organic) merupakan lapisan tanah yang paling atas, disini merupakan daerah yang banyak mengandung humus tanah karena banyak mengandung bahan organic. Pada umumnya berwarna kelam hingga hitam
- Horizon A (Top Soil), lapisan ini berwarna keabu-abuan dan lebih pucat. Hal ini akibat banyaknya kandungan mineral yang hanyut bersama air hujan.
- Horizon B (sub soil), merupakan zona akumulasi mineral yang sedikit sekali lapisan humusnya. Akumulasi mineral karena adanya pencucian pada lapisan atas
- Horizon C (Regolith) merupakan horizon yang masih berbentuk bahan induk. Horizon C merupakan tempat hancurnya batuan induk tanah.
- Horizon R (Bedrock) merupakan lapisan batuan induk berupa batuan yang masih utuh.
Jenis Tanah di Indonesia
1) Tanah alluvial, tanah yang terbentuk dari material halus hasil pengendapan aliran sungai. Banyak terdapat di daerah aliran sungai
2) Tanah andosol, tanah yang berasal dari abu dan tuff gunung berapi. Persebarannya terdapat di Sumatra, Jawa, Bali, Lombok, Halmahera dan Minahasa
3) Tanah regosol, tanah berbutir kasar dan berasal dari material gunung api. Terdapat di Bengkulu, Pantai Barat Sumatra, Jawa, Bali dan NTB
4) Tanah litosol, tanah yang terbentuk dari batuan keras yang belum mengalami pelapukan sempurna
5) Tanah organosol (gambut), tanah yang terbentuk dari sisa-sisa tumbuhan yang telah mengalami pembusukan dan terpendam dalam air. Jenis tanah ini berwarna hitam coklat. Terdapat di Kalimantan, Sumatra, Papua
6) Tanah grumusol, tanah yang terbentuk dari material halus berlempung. Terdapat di Jawa Tengah, Jawa Timur, Madura, Sulawesi Selatan dan Tenggara
7) Tanah latosol, tanah yang banyak mengandung zat besi dan alumunium, tanah ini sering disebut dengan tanah merah yang banyak dijumpai di pegunungan. Tanahnya berwarna merah sampai kuning. Terdapat di Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Lampung, Kalimantan Tengah, Sumatra Barat
8) Tanah podzolik merah kuning, tanah yang terjadi dari pelapukan batuan yang mengandung kuarsa pada iklim basah dengan curah hujan 2.500 – 3.500 mm/tahun. Banyak terdapat di pegunungan seperti Nusa Tenggara. Tanah ini diusahakan untuk perladangan, kebun karet, teh dan kopi
9) Tanah kapur, tanah yang berasal dari batuan kapur yang umumnya terdapat di daerah pegunungan kapur berumur tua. Tanah ini biasanya tidak subur, tetapi masih dapat ditanami pohon jati seperti di pegunungan Kendeng Blora Jawa Tengah, dan di Pegunungan Sewu Gunung Kidul
10) Tanah vulkanis, tanah yang berasal dari pelapukan batuan vulkanis (gunung api). Contoh tanah alluvial adalah tanah tuff yang terbentuk dari abu gunung api dan bersifat sangat subur. Sifat tanah vulkanis sangat baik untuk pertanian karena sangat subur. Tanah vulkanis terdapat di Jawa, Sumatra, Bali
11) Tanah laterit, tanah yang banyak mengandung zat besi dan alumunium. Tanah ini tidak subur, berwarna merah muda.
Sumber : Berbagai sumber dan referensi yang relevan
Posting Komentar untuk "Lapisan Tanah : Pengertian, Faktor Pembentuk, Profil , Kesuburan dan Jenis Tanah di Indonesia"