Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Interpretasi Citra : Pengertian, Tahapan dan Unsurnya

Pengertian 

Interpretasi citra adalah kegiatan mengkaji foto udara atau citra yang bertujuan untuk mengidentifikasi objek dan menilai arti pentingnya objek tersebut. Dengan melakukan interpretasi citra, penafsir dapat lebih mudah dalam menganalisis karena telah mengenal kenampakan objek yang tergambar.

Interpretasi citra dalam penginderaan jauh
Interpretasi citra
Pada dasarnya, interpretasi citra terdiri atas dua kegiatan utama, yaitu perekaman data citra dan penggunaan datanya untuk tujuan tertentu. 

Perekaman data citra berupa pengenalan objek dan unsur yang tergambar pada citra serta penyajiannya ke dalam bentuk tabel, grafik, dan peta tematik.

Tahapan-tahapan Interpretasi Citra

Mengutip buku Ensiklopedia Geografi Penginderaan Jauh oleh Nur Fitriana Sari (2014), terdapat tiga tahapan yang dilakukan dalam proses interpretasi citra, yaitu:

1. Deteksi

Tahapan deteksi adalah kegiatan pengamatan suatu objek dalam hasil rekaman citra. Di tahap inilah ditentukan ada atau tidaknya suatu objek. Misalnya, di dalam sungai terdapat objek bukan air.

2. Identifikasi

Tahapan ini dilakukan untuk mengenali objek yang tergambar pada citra. Objek ini dapat dikenali berdasarkan ciri yang terekam oleh sensor menggunakan alat stereoskop. Contohnya, berdasarkan bentuk, ukuran, dan letaknya, objek bukan air yang terdapat pada sungai terdeteksi sebagai gosong sungai.

3. Analisis

Tahap analisis ini memiliki kaitan dengan proses keterangan lebih lanjut. Misalnya, pengumpulan keterangan dilakukan dengan mengamati kenampakan objek secara lebih detail. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa gosong sungai yang telah dideteksi dimanfaatkan untuk menanam padi.

Interpretasi Citra
Citra
Unsur-unsur Interpretasi Citra

Interpretasi citra merupakan kegiatan mengidentifikasi obyek pada citra. Untuk memudahkan kegiatan mengidentifikasi obyek yang ada pada citra, maka dibutuhkan pemahaman tentang karakteristik atau atribut obyek pada citra. Karakteristik obyek pada citra yang digunakan untuk mengidentifikasi citra disebut sebagai unsur interpretasi citra.

Ada delapan unsur citra yang perlu dikenali sebelum menyimpulkan jenis objek yang terekam dalam citra satelit. Tujuannya agar penafsir tidak salah mengambil kesimpulan terkait dengan gambar objek dalam citra. 

Unsur interpretasi citra yaitu:

1. Rona atau Warna

Rona adalah tingkat kegelapan atau kecerahan objek pada citra. Sedangkan, warna merupakan wujud yang terlihat atau tampak oleh mata dengan spektrum yang sempit. Melalui warna, penafsir dapat memperkirakan jenis objek yang tergambar dalam citra satelit.

2. Ukuran

Meliputi dimensi panjang, luas, tinggi, kemiringan, dan volume objek. Ukuran berfungsi untuk membantu memisahkan objek-objek tertentu yang sulit dipisahkan jika hanya menggunakan warna ataupun bentuknya.

3. Bentuk

Unsur ini memiliki kaitan yang erat dengan ciri keuangan, konfigurasi, dan batas sebuah objek. Sebagai contoh, dengan melihat bentuk objek yang terekam pada citra, penafsir bisa membedakan antara sungai dan jalan. Di mana objek sungai biasanya berbentuk kecil, memanjang, dan berkelok. Sedangkan, jalan memiliki bentuk yang memanjang dan lurus.

4. Tekstur

Tekstur dapat diartikan sebagai frekuensi perubahan warna pada sekelompok objek yang dianalisis. Tekstur biasanya dikelompokkan menjadi kasar dan halus. Contohnya, tekstur pada area perkebunan biasanya lebih kasar dibandingkan tekstur area persawahan.

5. Pola

Pola merupakan ciri yang menandai objek buatan manusia atau alami. Pola dapat digambarkan sebagai tingkat keteraturan suatu objek. Misalnya, objek bangunan di area perumahan biasanya memiliki pola teratur karena mempunyai ukuran, bentuk, dan tata letak yang sama.

6. Bayangan

Biasanya, timbulnya bayangan disebabkan oleh sudut datang sinar matahari atau akibat topografi dan lereng. Pada citra resolusi tinggi, bayangan sangat membantu untuk menegaskan objek. Namun, pada citra resolusi menengah dan rendah, bayangan justru mengganggu proses interpretasi.

7. Situs

Situs adalah letak suatu objek terhadap objek lain di sekitarnya. Contohnya, hutan bakau ditandai dengan rona gelap dan berada di kawasan tepi pantai.

8. Asosiasi

Asosiasi merupakan keterkaitan antara objek yang satu dengan lainnya. Karena ada keterkaitan, pengenalan suatu objek pada citra sering dijadikan petunjuk untuk mengenali objek lainnya.

Baca juga: Penginderan jauh dan Citra

Sumber : Berbagai sumber dan referensi yang relevan.


Joko Sunaryanto
Joko Sunaryanto Jangan lupakan jati dirimu. "Sangkan paraning dumadi"

Posting Komentar untuk "Interpretasi Citra : Pengertian, Tahapan dan Unsurnya"