Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Sampah : Pengertian, Jenis, Manfaat dan Dampak serta Penanganannya

Pengertian

Sampah umumnya merupakan sisa atau hasil dari kegiatan manusia sehari-hari yang tidak lagi bisa dimanfaatkan. 

Menurut World Health Organization (WHO), sampah adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi, atau sesuatu yang dibuang yang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya.

Berdasarkan UU Nomor 8 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia atau proses alam yang berbentuk padat atau semi padat, berupa zat organik atau anorganik, dan bersifat dapat terurai atau tidak dapat terurai, yang dianggap sudah tidak berguna lagi dan dibuang ke lingkungan.

Sampah dan Penanganannya
Sampah
Jenis Sampah 

A. Berdasarkan Sifatnya

Berdasarkan sifatnya, sampah dapat diklasifikasikan ke dalam tiga jenis yaitu sampah organik, anorganik, dan sampah B3.

1. Sampah Organik

Sampah organik adalah sampah yang berasal dari sisa-sisa makhluk hidup, baik hewan, tanaman, maupun manusia yang dapat terurai secara alamiah di alam (biodegradable).

Sampah organic dikenal juga sampah sisa makanan, potongan buah dan sayur, sampah dedaunan, pepohonan, dan rumput-rumputan, sekam padi, kotoran hewan ternak, juga potongan kuku dan helai rambut yang terbuang ke tanah.

Beberapa diantaranya dapat dimanfaatkan menjadi hal-hal lain, seperti kompos, ecoenzym, diolah menggunakan lubang biopori, dan menjadi pakan ternak bagi Black Soldier Fly atau lalat BSF. Khusus untuk sampah tertentu, seperti daging, batok kelapa, kotoran, dan lainnya tidak dapat diolah atau dimanfaatkan kembali dengan alasan kesehatan atau karakteristiknya yang butuh waktu lama untuk terurai. 

Sampah organik dibedakan lagi secara lebih mendetail ke dalam dua jenis, yaitu sampah organik kering dan sampah organik basah. Sampah organik kering punya kandungan air yang lebih sedikit dibandingkan sampah organik basah. Oleh karena itu, biasanya sampah organik basah akan lebih cepat membusuk sehingga hancur lebih dulu.

2. Sampah Anorganik

Berbeda dari sampah organik, sampah anorganik tidak dapat terurai secara alami (undegradable) karena materialnya tidak berasal dari alam melainkan hasil olahan dari bahan sintetik tertentu.

Beberapa contoh sampah anorganik yang sering dijumpai sehari-hari misalnya seperti kantong plastik, kaleng, aluminium, botol kaca, styrofoam, karton, tekstil dan masih banyak lagi. Barang-barang dengan material tersebut tidak dapat membusuk dengan bantuan alam, untuk itu harus diolah kembali oleh manusia atau mesin agar bisa dimanfaatkan menjadi produk baru.

3. Sampah Bahan Berbahaya Beracun (B3)

Sampah B3  adalah jenis sampah yang memiliki sifat khusus dan perlu ditangani secara khusus pula.

Dikutip dari Katadata, berdasarkan penjelasan Jurnal Teknologi Lingkungan, sampah B3 adalah sampah yang mengandung bahan berbahaya dan atau beracun karena sifat, konsentrasi, atau jumlahnya. Sampah jenis ini berpotensi mencemari lingkungan dan membahayakan makhluk hidup baik secara langsung maupun tidak.

Beberapa contoh dari sampah B3 adalah sampah medis, seperti masker, jarum suntik, dan peralatan medis lainnya, sampah elektronik atau e-waste berupa lampu, kabel, gadget rusak, dan lainnya, cairan kimia dan pelumas, produk kadaluarsa, dan beberapa sampah lainnya dengan karakteristik mudah meledak, terbakar, bersifat korosif, karsinogenik, dan dapat mengiritasi.

Sampah dan Penanganannya
Tumpukan Sampah
B. Berdasarkan Wujudnya

Berdasarkan wujud atau bentuknya, sampah dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu: 

1. Sampah Padat

Sampah padat memiliki wujud yang jelas dan dapat berasal dari sampah organik maupun anorganik. Contohnya sampah dapur seperti sisa makanan, sayuran, sampah plastik, kayu, dan lainnya dengan bentuk yang lunak hingga keras termasuk ke dalam sampah berwujud padat.

Perlu diketahui bahwa tidak semua sampah padat bisa terurai secara alami. Oleh karena itu, sisanya perlu ditangani secara tepat agar tidak menumpuk dan mencemari lingkungan.

2. Sampah Cair

Sampah cair atau biasa disebut limbah adalah sisa penggunaan cairan tertentu yang tidak lagi dibutuhkan dan perlu dibuang. 

Limbah dapat berupa limbah rumah tangga dari dapur, bekas cucian, air dari kamar mandi, dan toilet yang berpotensi mengandung patogen berbahaya. Dapat juga berupa cairan kimia dari kegiatan industri, medis, dan sebagainya yang juga berpotensi terkontaminasi zat tertentu. 

Oleh karena itu, limbah cair biasanya punya saluran dan wadah khusus pengolahannya tersendiri agar ketika nantinya dibuang, tidak akan mengganggu keselamatan lingkungan.

C. Berdasarkan Sumbernya

Berdasarkan sumbernya, sampah dapat dibagi menjadi 4 bagian, yakni: 

1. Sampah Alam

Kegiatan alami lingkungan juga dapat hasilkan sampah, berupa daun-daunan yang gugur, ranting yang patah, buah yang terlalu matang dan jatuh ke tanah dan berbagai contoh lainnya. 

Umumnya, sampah tersebut akan menjadikan pemandangan terkesan kotor dan tidak rapi tetapi akan terurai secara alami dalam waktu tertentu.

2. Sampah Manusia

Jenis sampah ini bersumber dari manusia secara langsung atau disebut juga human waste. Contohnya seperti cairan urin dan feses. 

Sampah jenis ini mengandung zat yang tidak baik dan dapat mencemari lingkungan juga membahayakan kesehatan jika dibuang sembarangan. Oleh karena itu, sanitasi yang baik adalah kunci mengelola sampah ini dengan tepat.

3. Sampah Konsumsi

Diartikan sebagai sampah sisa konsumsi manusia. Wujud yang umum ditemui adalah sampah rumah tangga seperti sisa makanan, kemasan plastik atau barang-barang pemakaian rumah tangga.

4. Sampah Industri

Sampah industri adalah bahan sisa dari kegiatan industri atau manufaktur. Contohnya dapat berupa sisa pangan hasil olahan atau yang terlanjur rusak sebelum sampai ke konsumen, sampah industri kimia dan bahan bangunan berupa cairan kimia, oli, pelumas, minyak, dan lainnya, serta sampah elektronik.

Manfaat dari Sampah

Sampah pada dasarnya bukanlah masalah yang perlu dikhawatirkan. Terlebih jika masih dalam volume yang normal dibarengi dengan upaya penanganan yang optimal. Beberapa jenis sampah memiliki manfaat bagi manusia apabila bisa diolah kembali secara bijak dan tepat. Berikut adalah manfaat dan dampak yang bisa dihasilkan oleh sampah.

Pada sampah organik, nutrisi dan zat yang terkandung di dalamnya memiliki keuntungan yang baik dan dapat berfungsi sebagai penyubur tanah dan tanaman apabila dijadikan kompos. Kompos mengandung unsur penting yang dapat membantu struktur dan tekstur tanah menjadi lebih berkualitas. 

Selain itu, sampah organik juga dapat dijadikan pakan hemat yang sehat untuk hewan ternak, seperti ayam, ikan, dan lalat Black Soldier Fly (BSF). Gas metana hasil dari sampah organik juga bisa diolah menjadi biogas untuk sumber alternatif pembangkit listrik.

Sedangkan sampah anorganik, seperti botol plastik, kaleng kemasan, botol kaca, dan beberapa contoh lainnya dapat dimanfaatkan untuk didaur ulang. Upaya daur ulang ini bantu menghemat pemakaian energi dan sumber daya, dapat menjadi sumber pendapatan ekonomi dengan dijual ke bank sampah atau lapak sampah untuk didaur ulang, serta dapat diolah menjadi kerajinan unik yang cantik.

Dampak Negatif Sampah

Pemanfaatan sampah dilakukan untuk mencegahnya berakhir sia-sia tidak terkelola. Pengelolaan sampah bertanggung jawab juga berperan mengurangi potensinya mencemari lingkungan. 

Gas metana dari sampah organik dapat menjadi penyumbang Gas Rumah Kaca yang memperparah perubahan iklim pada bumi. Sedangkan sampah anorganik yang tidak diolah atau ditangani sisa penggunaannya, hanya akan menjadi sampah abadi di alam karena sifatnya yang sulit terurai. 

Tidak hanya merusak pemandangan dan lingkungan, sampah tidak terkelola juga dapat sebabkan masalah kesehatan bagi makhluk hidup, baik itu manusia, tumbuhan, bahkan hewan yang berada di lautan. 

Pencemaran akibat sampah tanpa disadari dapat sampai ke tubuh manusia melalui rantai makanan. Kegiatan manusia pun dapat terganggu akibat pencemaran dari sampah. Oleh karena itu, dibutuhkan langkah penanganan sampah yang baik agar keberadaannya tidak memberi kerugian.

Penanganan Sampah

Menangani sampah tidak hanya sekedar membuang sampah pada tempatnya. Terdapat beberapa cara yang bisa kita lakukan sebagai masyarakat untuk membantu menangani sampah secara bertanggung jawab.

Upaya yang bisa dilakukan dalam rangka menangani sampah adalah dengan menjalankan kegiatan berikut. Tujuannya untuk menangani sampah dengan lebih tepat dan berkelanjutan.

1. Pilah Sampah dari Sumber

Memilah sampah merupakan langkah kecil yang bijak yang dapat mempermudah sampah dikelola dan diolah secara tepat oleh fasilitas pengolahan sampah tertentu. 

Sampah dipilah juga untuk menjadikannya lebih bernilai. Sampah yang dapat diolah kembali atau didaur ulang adalah material yang memiliki nilai ekonomis.

Misalnya sampah kertas atau kardus yang memiliki nilai ekonomi tinggi jika didaur ulang, namun rentan rusak karena basah atau terkena material organik tertentu. Untuk menghindari hal ini, kertas perlu ditaruh terpisah, menghindari potensi rusak akibat banyak hal. Begitu juga dengan material plastik, kain, dan lainnya.

Sampah dan Penanganannya
Memilah Sampah
2. Gunakan Kembali

Penggunakan kembali barang, maka dapat membantu mengurangi timbunan sampah berakhir di TPA. Seperti kaleng atau toples yang dapat digunakan menjadi wadah penyimpanan di rumah. Kemudian pakaian bekas layak pakai yang mungkin masih bisa diberikan kepada yang membutuhkan atau menyulapnya menjadi barang berguna lainnya.

3. Kompos, Biopori, Eco Enzym, dan BSF

Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk menangani sampah organik. Tidak hanya dengan kompos, sampah organik juga bisa dikelola menggunakan lubang biopori, dijadikan cairan eco enzym, juga dijadikan pakan bagi hewan ternak salah satunya Black Soldier Fly (BSF). 

4. Daur Ulang Sampah

Daur ulang sampah merupakan kegiatan mengolah kembali sampah atau produk habis pakai menjadi produk baru yang bermanfaat.

Kegiatan ini dimaksudkan untuk memproses kembali barang bekas seperti plastik, kertas, logam, kaca, dan material lainnya untuk dapat dimanfaatkan menjadi produk baru yang bernilai.

Mendaur ulang sampah menjadi langkah berkelanjutan dalam menangani sampah untuk mengurangi volumenya dan memaksimalkan masa pakai materialnya. Agar proses daur ulang dapat dilaksanakan, ada banyak faktor yang perlu dipenuhi. 

5. Insinerasi Sampah

Incineration atau insinerasi sampah merupakan teknologi pengolahan sampah yang melibatkan kegiatan pembakaran dengan suhu 850 - 1.400° C. 

Penanganan sampah dengan cara ini memiliki banyak tahapan. Meliputi pengiriman sampah, penyimpanan, pre-treatment, pemulihan insinerasi, pengendalian emisi gas buang dan manajemen residu padat, serta pengolahan air limbah. Keseluruhannya dilakukan secara tepat dan berwawasan lingkungan.

Perlu diingat bahwa cara ini tidaklah sama dengan kegiatan pembakaran sampah di lingkungan terbuka. Kegiatannya pun harus dilakukan dengan pengawasan ahli dan peralatan terstandarisasi yang aman bagi lingkungan.

Baca juga : Pengelolaan Sampah dan Biopori

Sumber : Berbagai sumber dan referensi yang relevan.


Joko Sunaryanto
Joko Sunaryanto Jangan lupakan jati dirimu. "Sangkan paraning dumadi"

Posting Komentar untuk "Sampah : Pengertian, Jenis, Manfaat dan Dampak serta Penanganannya"