Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Pengertian Afektif, Ranah, Fungsi dan Penilaiannya

Pengertian 

Afektif adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan sikap, watak, perilaku, emosi, minat, serta nilai yang terdapat pada diri individu. Aspek afektif digunakan untuk mengetahui perilaku dan sikap siswa dalam segala interaksi selama masa menuntut ilmu di sekolah. Aspek afektif masih erat kaitannya dengan kognitif, sehingga secara umum  semakin tinggi tingkat kekuasaan kognitif seseorang, semakin mudah untuk memperkirakan perubahan perilakunya. Meski tidak selalu seperti itu kenyataan yang terjadi di lapangan.

Afektif dalam pembelajaran
Pembelajaran di kelas
Pengertian Afektif Menurut Para Ahli

Adapun pengertian afektif menurut para ahli adalah sebagai berikut.

  1. Sudjana, afektif berhubungan dengan sikap dan nilai.
  2. David R. Krathwohl, afektif yaitu perilaku yang memberatkan perasaan, emosi, atau derajat tingkat penolakan atau penerimaan terhadap suatu objek.
  3. Syamsu Yusuf, afektif yaitu tingkah laku yang mengandung penghayatan suatu emosi atau perasaan tertentu.
  4. Pophan, afektif yaitu ranah yang menentukan tingkat keberhasilan seseorang.

Ranah Afektif

Ranah afektif adalah ranah yang berhubungan dengan sikap, watak, karakter, emosi, dan perilaku. Pada kegiatan pembelajaran, ranah afektif menjadi hal penting yang harus menjadi perhatian guru karena tujuan pendidikan tidak hanya mencerdaskan peserta didik, melainkan juga meningkatkan moralnya. 

Ranah ini dibagi ke dalam lima aspek afektif, yaitu sebagai berikut.

1. Menerima atau memperhatikan (receiving atau attending)

Aspek ini merupakan aspek yang menekankan adanya rangsangan atau stimulus dari luar. Rangsangan itu bisa berupa masalah, situasi, atau gejala lain. Pada aspek ini, peserta didik diarahkan agar bisa menerima nilai-nilai kebaikan yang diperoleh dari pembelajaran. 

Misalnya, tidak pernah mencontek saat mengerjakan tugas, datang ke kelas tepat waktu, rajin mengerjakan PR, dan sebagainya.

2. Menanggapi (responding)

Pada aspek ini, peserta didik bisa melibatkan dirinya secara aktif dalam suatu kejadian dan memberikan reaksinya. Contohnya, muncul keinginan peserta didik untuk mempelajari hal-hal tentang bela negara.

3. Menilai atau menghargai (valuing)

Pada aspek ini, peserta didik sudah mampu memberikan penilaian suatu kejadian itu baik atau buruk. Tidak sampai situ, setelah mereka bisa menilai sesuatu, mereka akan berusaha untuk mengimplementasikan sisi baiknya dan menjauhi sisi buruknya. 

Misalnya, bermula dari sekolah, seorang peserta didik mampu menerapkan kedisiplinan di rumah, masyarakat, dan di manapun ia berada.

4. Mengatur (organization)

Pada aspek ini, peserta didik sudah bisa mengombinasikan dua nilai berbeda sehingga menjadi satu nilai baru yang bersifat universal, sehingga terbentuk perbaikan nilai secara umum. Contohnya, keikutsertaan peserta didik di ajang penegakan hukum nasional.

5. Karakteristik dengan suatu nilai (characterization)

Aspek ini merupakan aspek tertinggi di ranah afektif karena peserta didik sudah mampu memadukan semua nilai, sehingga tercermin dari kepribadian beserta tingkah lakunya. Artinya, pada aspek ini sudah tertanam nilai-nilai yang secara konsisten membentuk kepribadian peserta didik.

Afektif dalam pembelajaran
Ranah Afektif
Penilaian Afektif

Penilaian merupakan metode terukur yang digunakan untuk memberikan nilai akhir pada seseorang. Selama ini, kegiatan penilaian hanya fokus di ranah kognitif. Akibatnya, banyak peserta didik yang lulus sekolah dengan predikat memuaskan namun minim akhlak yang baik. 

Mengingat penilaian afektif fokus pada sikap dan nilai, maka penilaian ini tidak bisa dilakukan hanya dari tes. Penilaian bisa berjalan secara efektif melalui non-tes.

Adapun penilaian non-tes bisa dilakukan dengan cara berikut.

1. Observasi

Kegiatan observasi bisa Bapak/Ibu lakukan pada saat kegiatan pembelajaran di kelas.  Untuk menguatkan hasil observasinya, Bapak/Ibu bisa membuat lembar observasi, baik secara terbuka maupun tertutup.

2. Jurnal

Jurnal merupakan salah satu bentuk penilaian yang cukup efektif karena bisa mencatat sikap dan perilaku peserta didik dalam waktu satu semester. Catatan perilaku yang dituliskan bisa berupa catatan baik maupun buruk.

3. Penilaian antarteman

Penilaian satu ini membutuhkan objektivitas tinggi. Artinya, pendapat setiap teman harus benar-benar objektif. Penilaian dilakukan menggunakan lembar penilaian yang di dalamnya memuat butir-butir pernyataan sikap positif.

4. Penilaian diri

Penilaian diri merupakan penilaian internal dari diri peserta didik masing-masing. Penilaian bisa dilakukan dengan mendeskripsikan kelebihan maupun kekurangan dirinya serta menyebutkan kesuksesan apa saja yang sudah ia raih.

Fungsi Afektif

Afektif dalam Pembelajaran

Selain menilai ranah kognitif, Bapak/Ibu juga bisa menilai ranah afektif secara bersamaan. Adapun contoh afektif dalam pembelajaran adalah sebagai berikut.

  1. Menugaskan peserta didik untuk membentuk kelompok diskusi, lalu Bapak/Ibu memantau jalannya diskusi setiap kelompok. Dari kegiatan tersebut Bapak/Ibu bisa menilai sikap dan perilaku setiap anggota kelompok saat berinteraksi dengan orang lain.
  2. Mengadakan sesi presentasi di depan kelas, lalu sesi tersebut diakhiri dengan tanya jawab. Dari kegiatan ini, Bapak/Ibu bisa menilai cara peserta didik dalam bertutur kata, baik dengan teman maupun guru.
  3. Mengadakan program menghias kelas. Dari kegiatan ini, Bapak/Ibu bisa menilai seberapa tanggung jawab para peserta didik terhadap kebersihan kelas.
  4. Mengadakan ujian tulis sebagai acuan penilaian kognitif serta menguji seberapa jujur peserta didik dalam mengerjakannya.
  5. Memberikan penugasan berbentuk kliping, lalu memberikan catatan khusus bagi peserta didik yang tidak bisa mengumpulkan tepat waktu.

Tidak hanya lima contoh di atas, melainkan masih banyak kegiatan pembelajaran yang mendukung ranah afektif di kelas.

Sumber : Berbagai sumber dan referensi yang relevan


Joko Sunaryanto
Joko Sunaryanto Jangan lupakan jati dirimu. "Sangkan paraning dumadi"

Posting Komentar untuk "Pengertian Afektif, Ranah, Fungsi dan Penilaiannya"