Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Gempa Bumi : Pengertian, Macam, Skala dan Cara Menentukan Episentrumnya

Pengertian

Gempa bumi atau seisme adalah getaran permukaan bumi yang disebabkan oleh kekuatan-kekuatan dari dalam. 
 
Seisme
Gempa bumi

Dilihat dari intensitasnya, ada dua macam gempa:
  1. Macroseisme, yaitu gempa yang intensitasnya besar dan apat diketahui tanpa menggunakan alat
  2. Mikroseisme, yaitu gempa yang intensitasnya kecil sekali dan hanya dapat diketahui dengan menggunakan alat perekam
Istilah-istilah dalam gempa bumi
  • Seismologi; ilmu yang mempelajari tentang gempa bumi
  • Seismograf; alat pencatat gempa
  • Seismogram; hasil gambaran seismograf yang berupa garis-garis patah
  • Isoseista; garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai kerusakan yang sama
  • Pleistoseista; garis khayal yang membatasi sekitar episentrum yang mengalami kerusakan terhebat akibat gempa
  • Homoseista; garis khayal pada permukaan bumi yang mencatat gelombang primer pada waktu yang sama
  • Hiposentrum; titik atau garis tempat peristiwa yang menimbulkan gempa, letaknya di dalam bumi
  • Episentrum; titik atau garis di permukaan bumi tempat gelombang primer dan sekunder pertama kali mencapai permukaan bumi

Gelombang Gempa Bumi

Gelombang atau getaran gempa terdiri dari: 

  1. Gelombang primer (longitudinal), merupakan gelombang gempa yang dirambatkan dari hiposentrum secara menyebar dengan kecepatan 7 – 14 km/detik
  2. Gelombang sekunder (transversal), merupakan gelombang gempa yang bersama-sama gelombang primer dirambatkan dari hiposentum ke segala arah dalam litosfer dengan kecepatan 4-7 km/detik
  3. Gelombang panjang (permukaan) disebut juga gelombang perusak, merupakan gelombang yang dirambatkan mulai dari episentrum menyebar ke segala arah di permukaan bumi dengan kecepatan 3,5 – 3,9 km/detik.

Klasifikasi Gempa Bumi
 
1) Menurut penyebabnya
  1. Gempa vulkanik, merupakan gempa yang terjadi karena aktivitas gunung berapi
  2. Gempa tektonik, merupakan gempa yang terjadi karena pergeseran lapisan batuan dislokasi) dan meliputi wilayah yang luas
  3. Gempa runtuhan (terban), merupakan gempa yang terjadi karena runtuhnya massa batuan pengisi ruang yang kosong di dalam litosfer (runtuhnya gua atau bekas pertambangan bawah tanah)
2) Menurut hiposentrumnya
  1. Gempa dalam: 300 km – 700 km
  2. Gempa pertengahan: 100 km – 300 km
  3. Gempa dangkal: < 100 km
Cara Menentukan letak episentrum
 
Seisme
Gempa bumi

Dengan menggunakan tiga tempat yang terletak pada satu homoseista. Jarak antara tempat-tempat diketahui dengan mengukur pada peta (yang ada skalanya). Garis-garis sumbu itu akan bertemu pada suatu titik. Titik itulah letak episentrum gempa.
  • Dengan menggunakan hasil pencatatan seismograf
  • Dengan menggunakan tiga tempat yang mencatat episentrum.
Untuk mengetahui jarak episentrum suatu gempa dapat digunakan rumus Laska:
 

Rumus atau persamaan Laska
Rumus Laska

▲    = jarak episentrum dari stasiun pencatat gempa
S      = waktu yang menunjukkan pukul berapa gelombang sekunder tercatat
P      = waktu yang menunjukkan berapa gelombang primer tercatat
1’     =  satu menit
1.000 km = konstanta, 1’ (menit) = 1.000 km

Contoh:
Stasiun pencatat gempa A mencatat gelombang primer suatu gempa pada pukul 19.30’.20” dan gelombang sekunder pukul 19.35’.50”. Tentukan jarak episentrum gempa dari stasiun pencatat A!
Jawab:
(S – P) = 19.35’.50” – 19.30.20” = 5’.30”
Jarak episentrum    =  (5’.30” – 1’) X 1000 km
                               =  4’.30” X 1000 km
                               =  4.500 km

Skala Gempa

Skala atau perbandingan untuk mengetahui kekuatan gempa, antara lain: 
 
1.  Skala Mercalli
Skala Mercalli dicipta oleh seorang pakar sains gunung berapi berbangsa Italia bernama Giuseppe Mercalli.

Skala Modifikasi Intensitas Mercalli mengukur kekuatan gempa bumi melalui tahap kerusakan yang berlaku disebabkan oleh gempa bumi itu. Ukuran skala Modifikasi Intensitas Mercalli adalah seperti di bawah :
 
Skala Modifikasi Intensitas Mercalli
  1. Tidak terasa
  2. Terasa oleh orang yang berada di bangunan tinggi
  3. Getaran dirasakan seperti ada lori yang berat melintas.
  4. Getaran dirasakan seperti ada benda berat yang menabrak dinding rumah, benda tergantung bergoyang.
  5. Dapat dirasakan di luar rumah, hiasan dinding bergerak, benda kecil di atas rak mampu jatuh.
  6. Terasa oleh hampir semua orang, dinding rumah rusak.
  7. Dinding pagar yang tidak kuat pecah, orang tidak dapat berjalan/berdiri.
  8. Bangunan yang tidak kuat akan mengalami kerusakan.
  9. Bangunan yang tidak kuat akan mengalami kerusakan berat.
  10. Jembatan dan tangga rusak, terjadi tanah runtuh.
  11. Rel kereta api rusak/musnah.
  12. Seluruh bangunan hancur dan hancur lebur.
2.  Skala Richter
 
Skala Richter dikemukakan oleh Charles F. Richter, seorang pakar seismologi yang terkenal.

Adapun Skala Richter untuk magnitudo gempa bumi adalah sebagai berikut:
1.  < 2         Secara umum getaran tak terasa tapi tercatat dalam seismograf
2.  2 – 2,9   Getaran hampir terasa oleh sebagian kecil orang
3.  3 – 3,9   Getaran terasa oleh sebagian kecil orang
4.  4 – 4,9   Getaran terasa oleh hampir semua orang
5.  5 – 5,9   Getaran mulai menimbulkan kerusakan bangunan
6.  6 – 6,9   Getaran menimbulkan kerusakan
7.  7 – 7,9   Gempa skala besar, getaran kuat, menimbulkan kerusakan besar
8.  8 – 9      Gempa dahsyat, getaran sangat kuat dan meluluhlantakkan bangunan

Baca juga :  Tektonisme dan Vulkanisme
 
Sumber : Berbagai sumber dan referensi yang relevan





 

 

Joko Sunaryanto
Joko Sunaryanto Jangan lupakan jati dirimu. "Sangkan paraning dumadi"

Posting Komentar untuk "Gempa Bumi : Pengertian, Macam, Skala dan Cara Menentukan Episentrumnya"