LAHAN POTENSIAL DAN LAHAN KRITIS
Sawah |
A. Pengertian
Lahan potensial merupakan lahan yang secara fisik kimiawi dan ekonomi menguntungkan, tetapi belum dimanfaatkan secara optimal.
Lahan kritis adalah lahan yang sudah tidak berfungsi lagi sebagai media pengatur tata air dan unsur pertanian yang baik.
B. Faktor penyebab lahan kritis
Lahan kritis terjadi karena beberapa faktor, antara lain:
- erosi, tanah longsor dan pencucian tanah (faktor alam)
- perusakan hutan, pertanian system ladang berpindah, pertambangan terbuka, sistem pertanian di pegunungan yang tidak menggunakan terasering (manusia)
C. Usaha pencegahan dan penanggulangan lahan kritis
Usaha pencegahan dan penanggulangan lahan kritis bisa dilakukan dengan cara-cara berikut:
- Reboisasi dan penghijauan
- Sistem penanaman searah garis kontur
- Sistem terasering
- Pergiliran tanaman (crop rotation)
- Countour plowing (membajak searah kemiringan lereng)
Lahan kritis |
D. Klasifikasi Kemampuan Lahan
1. Kelas I : topografi datar, tingkat erosi kecil, drainase baik, solum tanah dalam, mudah diolah,kapasitas menahan air baik, tidak terancam banjir
2. Kelas II : lereng landai, ancaman erosi besar, struktur tanah kurang baik
3. Kelas III : lereng miring dan bergelombang, peka terhadap erosi, drainase kurang baik, kapasitas menahan air rendah 4. Kelas IV : lereng miring/berbukit, peka terhadap erosi, solum dangkal, sering banjir, kapasitas menahan air rendah
5. Kelas V : topografi relative datar, tergenang air, biasanya tanah berbatu, tidak sesuai untuk lahan pertanian
6. Kelas VI : lereng agak curam, ancaman erosi berat, tanah berbatu-batu
7. Kelas VII : terletak pada lereng curam, erosi sangat kuat, solum dangkal, untuk padang rumput/hutan produksi terbatas
8. Kelas VIII : lereng sangat curam, berbatu-batu, kapasitas menahan air rendah, harus dihutankan
Posting Komentar untuk "LAHAN POTENSIAL DAN LAHAN KRITIS"