Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Terumbu Karang atau Coral Reefs : Pengertian dan Tipe Terumbu Karang

Pengertian 

Terumbu karang
Terumbu Karang

Terumbu karang adalah sekumpulan hewan karang yang bersimbiosis dengan sejenis tumbuhan alga yang disebut zooxanthellae. Meskipun beberapa karang dapat dijumpai di lautan-lautan subtropics,tetapi spesies yang membentuk mereka hanya terdapat di daerah tropis. Kehidupan mereka di lautan dibatasi oleh kedalaman yang biasanya kurang dari 25 meter oleh area-area yang mempunyai suhu rata-rata minimum dalam setahun sebesar 10º C. Pertumbuhan maksimum terumbu karang terjadi pada kedalaaman kurang dari 10 meter dan suhu sekitar 25º sampai 29º C. 

Tipe Terumbu Karang

Dibedakan empat tipe utama dari terumbu karang yang biasa dijumpai di lautan, yaitu:

  1. Bentuk atol adalah jenis karang yang berbentuk lingkaran yang mengelilingi batas dari pulau-pulau vulkanik yang tenggelam. 
  2. Fringing reefs adalah karang yang terdapat di daerah dekat pantai yang mengelilingi pulau. 
  3. Barrier reefs, terletak sejajar dengan garis pantai dan berjarak beberapa kilometer dari garis pantai. 
  4. Platform reefs,yang terbentuk di perairan dangkal lagoon yang terletak di antara barrier reef dan daratan. 
Terumbu Karang
Tipe terumbu karang

Organisme pembangun karang hanya dapat hidup di perairan yang dangkal di mana terdapat sinar matahari yang cukup, sehingga memberi kesan, bahwa cara hidup mereka seolah-olah seperti tumbuh-tumbuhan. Walaupun demikian karang adalah hewan yang tidak  dapat melangsungkan proses fotosintesa. Mereka tergantung kepada sinar  matahari yang cukup, karena di dalam jaringan tubuh mereka terdapat sejumlah besar tumbuh-tumbuhan air bersel tunggal (unicellulair) zooxanthellae

Organisme inilah yang memerlukan sinar matahari untuk fotosintesa. Hubungan antara karang zooxanthellae adalah bersifat simbiose, yaitu suatu hubungan dimana keduanya mendapat  keuntungan. Zooxanthellae mendapat lindungan dari karang dan menggunakan beberapa hasil sampingan metabolisme karang seperti karbondioksida, ammonia, nitrat dan fosfat sebagai bahan makanan. Sebaliknya karang mendapat keuntungan dari pelepasan bahan-bahan organic termasuk glukosa, gliserol dan asam ammonia yang dikeluarkan oleh zooxanthellae. 

Nilai hubungan ini ditunjukkan pada jenis karang Manicina. Jenis karang ini mendapatkan zat kapur/calcium dalam rangkanya 16 kali lebih cepat apabila zooxanthellae terdapat dalam jaringan tubuhnya jika dibandingkan dengan keadaan di mana jika tumbuh-tumbuhan ini tidak ada. Keuntungan ini hanya diperoleh oleh karang pada waktu terdapat sinar matahari, yaitu ketika zooxanthellae dapat melangsungkan fotosintesa.  

Acropora dapat mengendapkan zat kapur di dalam rangkanya 10 – 13 kali lebih cepat di tempat yang terang daripada di tempat yang gelap. Beberapa karang lunak (soft coral) sama sekali tergantung pada zooxanthellae dan tidak punya pilihan lain, bahwa makanannya pun tergantung dari algae ini. Meskipun demikian kebanyakan karang adalah carnivora. Mereka menangkap zooplankton dengan menggunakan tentakel yang mempunyai tangan-tangan dengan dilengkapi oleh sel-sel penyengat yang dikenal sebagai nematocyt.

Terumbu karang selalu hidup bersama-sama dengan hewam lain. Rangka karang memberikan suatu tempat perlindungan bagi bermacam-macam spesies hewan termasuk jenis penggali lubang dari golongan moluska, cacing polychaete dan kepiting. Terumbu karang juga merupakan tempat hidup yang sangat baik bagi ikan hias. Ikan yang hidup di sekitar terumbu karang merupakan jenis ikan yang mempunyai arti ekonomi penting. Karang juga merupakan sumber batu kapur yang dapat dipakai sebagai bahan bangunan.

Sumber : Berbagai sumber dan referensi yang relevan
Joko Sunaryanto
Joko Sunaryanto Jangan lupakan jati dirimu. "Sangkan paraning dumadi"

Posting Komentar untuk "Terumbu Karang atau Coral Reefs : Pengertian dan Tipe Terumbu Karang"