Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Vulkanisme : Pengertian, Bentuk, Struktur Gunung Api serta Potensi Ekonominya

Gambar Vulkanisme
Vulkanisme

Pengertian

Vulkanisme adalah peristiwa keluarnya magma ke permukaan bumi. Peristiwa tersebut membawa akibat terbentuknya lahan dengan ciri-ciri khusus, yaitu; 1) bentuk ekstrusi dan 2) bentuk intrusi.
Bentuk ekstrusi adalah bentuk yang dibangun oleh magma ketika mencapai permukaan bumi. Magma yang telah mencapai permukaan bumi disebut lava. Kekentalan lava berbeda-beda, lava yang lebih cair akan menyebar lebih luas dibandingkan lava yang kental. Lava yang lebih cair biasanya membentuk lapisan-lapisan lava yang tebal dan luas yang dikenal dengan nama plate basalt seperti dataran tinggi Deccan di India dengan ketebalan mencapai 2.000 meter, sedangkan di Islandia endapan lava yang demikian mencapai ketebalan 3.000 meter.
Di samping cairan liat (lava) yang keluar dari kepunden gunung api, masih ada material-material gunung api lain seperti batu-batu besar (bom), lapisan pasir serta debu gunung api. Bahan-bahan tersebut yang disebut piroklastik. Material-material gunung api yang diendapkan sekitar lereng dan puncak, bila hujan turun akan terbawa air mengalir sepanjang lereng yang sangat berbahaya disebut lahar (besuk).
Gunung api secara sederhana diartikan sebagai lubang kepunden atau rekahan dalam kerak bumi tempat keluarnya cairan magma, gas atau cairan lainnya ke permukaan bumi.
Definisi lainnya, gunung api adalah sebagai suatu sistem saluran fluida panas (batuan dalam wujud cair dan lava) yang memanjang dari kedalaman sekitar 10 km di bawah permukaan bumi sampai ke permukaan bumi, termasuk endapan hasil akumulasi material yang dikeluarkan pada saat dia meletus.
Lebih lanjut, istilah gunung api ini juga dipakai untuk menamai fenomena pembentukan gunung api es atau ice volcanoes dan gunung api lumpur atau mud volcanoes. Gunung berapi terdapat di seluruh dunia, tetapi lokasi gunung berapi yang paling dikenali adalah gunung berapi yang berada di sepanjang busur cincin api Pasifik (Pasifik Ring of Fire). Busur cincin api pasifik merupakan garis bergeseknya antara dua lempengan tektonik. Ring of Fire lebih dari 550 gunung api aktif berada di sepanjang tepian lempeng tektonik, lebih setengahnya mengelilingi Samudera Pasifik, karena itulah sering disebut ring of fire (cincin api), selain itu beberapa gunung api juga terjadi di tengah lempeng, seperti di Hawaii.

Gunung api terbentuk pada empat busur, yaitu:

  1. Busur tengah benua, terbentuk akibat pemekaran kerak benua
  2. Busur tepi benua, terbentuk akibat penunjaman kerak samudera ke kerak benua
  3. Busur tengah samudera, terjadi akibat pemekaran kerak samudera
  4. Busur dasar samudera, terjadi akibat penerobosan magma basa pada penipisan kerak samudera.
 

Bentuk Gunung Api

Bentuk dan bentang alam gunung api, terdiri atas:

  1. Bentuk kerucut, dibentuk oleh endapan piroklastik atau lava atau keduanya
  2. Bentuk kubah, dibentuk oleh terobosan lava di kawah, membentuk seperti kubah
  3. Kerucut sinder, dibentuk oleh perlapisan material sinder atau scoria
  4. Maar, biasanya terbentuk pada lereng atau kaki gunung api utama akibat letusan freatik atau freatomagmatik
  5. Plateau, dataran tinggi yang dibentuk oleh pelamparan/perataan leleran lava.
 

Struktur Gunung Api

Struktur gunung api, terdiri atas:

  • Struktur kawah adalah bentuk morfologi negatif atau depresi akibat kegiatan suatu gunung api, bentuknya relatif bundar
  • Kaldera adalah bentuk morfologi seperti kawah tetapi garis tengahnya lebih dari 2 km
  • Rekahan dan graben, retakan-retakan atau patahan pada tubuh gunung api yang memanjang puluhan kilometer dan dalamnya ribuan meter. Rekahan paralel yang mengakibatkan amblasnya blok di antara rekahan disebut graben.
  • Depresi vulkano-tektonik, pembentukannya ditandai dengan deretan pegunungan yang berasosiasi dengan pembentukan gunung api akibat ekspansi volume besar magma asam ke permukaan yang berasal dari kerak bumi. Depresi ini dapat mencapai ukuran penurunan kilometer dengan kedalaman ribuan meter.
 

Potensi Ekonomi pada Daerah Berstruktur Vulkanik

Letusan gunung api memberikan dampak yang merugikan berupa malapetaka bagi manusia. Tapi disamping itu akibat vulkanisme tersebut, tanah di sekitar menjadi subur akibat tambahan mineral-mineral baru seperti debu gunung api. Selain dari itu, masih ada mineral lain seperti belerang yang dapat dimanfaatkan dalam industri, batuan beku sangat baik untuk bahan pembangunan jalan, perumahan dan lain-lain. Batu marmer yang bernilai ekonomis tinggi serta panas bumi untuk pembangkit tenaga listrik.
Daerah vulkanik memberi bentuk yang khusus sebagai pemandangan alam yang indah dan menarik bagi para wisatawan. Kesemuanya itu bila dikelola dengan baik akan mendatangkan keuntungan yang besar.

Sumber : Berbagai sumber dan referensi yang relevan

Joko Sunaryanto
Joko Sunaryanto Jangan lupakan jati dirimu. "Sangkan paraning dumadi"

Posting Komentar untuk "Vulkanisme : Pengertian, Bentuk, Struktur Gunung Api serta Potensi Ekonominya"