Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Asal mula dan Pertumbuhan kota dalam sejarah peradaban manusia

Asal mula kota

Sejarah kota
Peninggalan kota Harappa

Munculnya kota pertama kali dalam sejarah umat manusia terjadi di lembah Sungai Nil dan Efrat-Tigris. Para sarjana kebudayaan melihat timbulnya permukiman berupa kota sebagai akibat dari telah tercukupinya bahan pangan yang dihasilkan oleh pedesaan, dengan demikian ada orang-orang yang terbebaskan dari pekerjaan mengolah tanah. Mereka itulah yang kemudian mulai hidup dari kegiatan non-agraris, seperti perdagangan dan jasa.

Jones dalam bukunya Town and Cities, menuliskan bahwa adanya kota menunjukkan the height of man’s achievement; kota bertalian erat dengan peradaban (civilization) yakni mencerminkan kemenangan manusia atas bumi, karena manusia tidak bergantung sepenuhnya kepada pengolahan tanah. Sebaliknya penghuni di luar kota dianggap kurang beradab dan mereka disebut orang-orang barbar. Di kota berkembang kebudayaan umat manusia.

Pertumbuhan Kota

Dalam sejarah kota dikenal ada tiga jenis, yaitu:

  1. Kota sebagai benteng keamanan dan pertahanan, contohnya kota Troya dan Yericho (Palestina)
  2. Kota sebagai pusat pemujaan, contohnya kota Ur dan Kish di Babilonia, di situ tempat pemujaan terhadap dewa Baal dan Marduk.
  3. Kota sebagai pusat kehidupan berbagai kelompok dengan kekhususan hidupnya sebagai simpul jaringan komunikasi.

Syarat lahirnya kota-kota awal peradaban umat manusia
Sehubungan gejala mengalirnya penduduk masuk kota sudah ada pada ribuan tahun yang lalu ketika kota-kota awal lahir misalnya di lembah sungai Nil, Efrat-Tigris, Indus dan Huang Ho

Kota Awal Peradaban Manusia
Kota-kota awal peradaban manusia

Sehubungan itu Sjoberg membedakan adanya tiga tingkatan organisasi masyarakat manusia sebagai berikut;

  1. Preurban folk society yaitu masyarakat sebelum ada kota
  2. Preindustrial feodal society atau masyarakat feodal sebelum zaman industri
  3. Modern industrial feodal society yaitu masyarakat feodal dengan industri modern

Pengertian kota dan fungsi kota sebagai permukiman berdasarkan wawasan di atas baru mulai muncul dalam tahap preindustrial feodal society. Alasan Sjoberg, di dalam kota kelebihan bahan pangan sebagai akibat dari penggunaan teknik produksi yang lebih baik di pedesaan.

Di Mesopotamia, kota-kota pertamanya adalah Kish, Ur dan Urak yang berada di lembah Sungai Efrat-Tigris. Terbentuknya pemukiman di lokasi-lokasi tertentu atas dasar pertimbangan jaminan keamanan, tersedianya sumber-sumber potensial, dan tersedianya air sebagai sumber daya mutlak.

Penduduk harus dijamin keamanannya dari serbuan binatang buas atau bencana lain seperti tanah longsor, badai pasir dari gurun dan gunung meletus. Yang dimaksud dengan sumber-sumber potensial adalah yang memungkinkan lestarinya eksistensi kota sebagai pemukiman baru. Ini dapat mencakup keamanan terhadap serbuan musuh dan lokasi yang strategis untuk perdagangan. Air sebagai kebutuhan mutlak untuk kebutuhan sehari-hari penduduk, air juga untuk pertanian di luar kota yang bersangkutan.

Berdasarkan keterangan di atas, mengapa kota-kota pertama yang semula ada di pinggiran pegunungan atau perbukitan lalu bergeser ke lokasi dekat sungai. Bersama dengan perkembangan kota perdagangan kemudian lokasi dapat bergeser ke arah hilir sungai hingga pesisir.

Seluk beluk kota pra-industri

Paul Wheatly, menyebutkan adanya tujuh wilayah dimana terjadi proses pengkotaan awal, yaitu:

  1. Mesopotamia
  2. Lembah Sungai Indus
  3. Lembah Sungai Nil
  4. Dataran rendah Cina Utara
  5. Daerah Meso-Amerika
  6. Pegunungan Andes bagian tengah
  7. Nigeria barat daya
Kota Awal Mesopotamia
Gambaran kota Mesopotamia

Dari bentuknya dapat diduga atau dikenal bagaimana mula-mula lahirnya. Kebanyakan kota-kota kuno itu dikelilingi tembok yang berguna untuk menyelamatkan penduduknya dari serbuan masyarakat tetangga yang memusuhinya, jadi kota berfungsi sebagai kubu pertahanan. Tembok kota juga membatasi wilayah yang perlu dipertahankan dan yang tak perlu dipertahankan dalam situasi yang gawat. Di dalam kota penduduk ada dalam pengawasan langsung dari kaum elite yang berkuasa.
 

Wilayah lahirnya kota-kota awal

Penghuni dalam kota dipisah-pisahkan berdasarkan kelas kemasyarakatan, yaitu;

  • Bagian pusat kota yang diperuntukan istana raja, perumahan bangsawan, gudang bahan pangan dan kuil 
  • Bagian luar pusat kota merupakan kawasan berdasarkan pekerjaan dan etnik, seperti pemukiman budak pembantu rumah tangga

Selanjutnya Sjoberg, mengemukakan  lima hal dalam bentuk dan ciri-ciri khas kota pra-industri, antara lain:

  1. Kota berpenduduk kurang dari 100.000 jiwa dengan pertambahan penduduknya kecil
  2. Pusat kota menjadi tempat kegiatan pemerintahan serta keagamaan
  3. Masyarakat kota terbagi tiga kelas; a) kaum elite yang menghuni bagian pusat, b) kaum kelas rendahan terdiri atas pedagang dan seniman yang mendiami gelang di luar pusat kota, c) kaum budak, kelompok-kelompok etnik taklukan serta para penyelenggara upacara-upacara, menghuni bagian tepi dalam kota. Perbedaan kelas kemasyarakatan membawa perbedaan dalam bahasa, pakaian, adat istiadat dan pengelompokkan rumah.
  4. Tata guna lahan tak beraneka, tidak ada pemisahan antara tempat tinggal dan tempat bekerja
  5. Kegiatan ekonomi penduduk diatur oleh organisasi yang berwenang.



Joko Sunaryanto
Joko Sunaryanto Jangan lupakan jati dirimu. "Sangkan paraning dumadi"

Posting Komentar untuk "Asal mula dan Pertumbuhan kota dalam sejarah peradaban manusia"