Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Iklim : Pengertian, Pembentukan dan Jenisnya

Pengertian

Iklim
Kondisi musim

Iklim (berasal dari kata Yunani Kuno "klima", yang berarti kecenderungan ) biasanya didefinisikan sebagai cuaca rata-rata selama periode yang panjang. Periode rata-rata standar adalah 30 tahun, tetapi periode lain dapat digunakan tergantung pada tujuannya.

Iklim adalah kebiasaan dan karakter cuaca yang terjadi di suatu tempat atau daerah. Kurun waktu yang menjadi acuan penentuan iklim rata-rata berdurasi 30 tahun. Unsur penyusun iklim sama dengan cuaca. Pembentukan iklim di suatu tempat dipengaruhi oleh letak garis lintang, lereng, ketinggian, jarak dari perairan, serta kondisi arus air laut. Setiap daerah memiliki iklim yang berbeda.

 

Pengertian Iklim Menurut Para Ahli

1. Kartasapoetra (2012)

Iklim adalah rata-rata keadaan cuaca dalam jangka waktu yang cukup lama yang sifatnya tetap

2. Gibbs (2009)

Iklim merupakan peluang statistik berbagai keadaan atmosfer antara lain suhu, tekanan, angin dan kelembapan yang terjadi di suatu daerah selama kurun waktu yang panjang.

3. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) 2001

Iklim dalam arti sempit biasanya didefinisikan sebagai "cuaca rata-rata," atau lebih tepatnya, sebagai deskripsi statistik dalam hal rata-rata dan variabilitas jumlah yang relevan selama periode mulai dari berbulan-bulan hingga ribuan atau jutaan tahun. Periode klasik adalah 30 tahun, sebagaimana didefinisikan oleh World Meteorological Organization (WMO). 

Kuantitas variabel permukaan yang paling sering digunkan seperti suhu, curah hujan, dan angin. Iklim dalam arti yang lebih luas adalah negara, termasuk deskripsi statistik, dari sistem iklim.
 

Pembentukan Iklim

Pembentukan suatu iklim dipengaruhi oleh keberadaan atmosfer, biosfer, hidrosfer, kriosfer, dan pedosfer. 

Sedangkan perbedaan iklim dipengaruhi oleh pengendali iklim yang terdiri atas matahari, distribusi cuaca di darat dan laut, sel semi permanen pada tekanan rendah dan tekanan tinggi, angin dan massa udara, arus laut, pegunungan dan badai. 

Atmosfer menjadi faktor yang paling mempengaruhi pembentukan iklim pada suatu kawasan. Kondisi atmosfer dapat berubah dengan cepat karena adanya pengaruh dari luar. Atmosfer dapat berubah karena dipengaruhi oleh siklus harian pemanasan permukaan yang berubah dalam skala regional maupun global. Atmosfer berkaitan dengan keberadaan biosfer. 

Biosfer merupakan lapisan atmosfer yang masih dihuni oleh makhluk hidup. Ketebalan biosfer mencapai 8 km. Kondisi biosfer dipengaruhi oleh vegetasi tanaman dan kegiatan manusia. Vegetasi tanaman memiliki perubahan musiman yang mempengaruhi albedo suatu daerah geografis beserta siklus hidrologisnya. Sedangkan kegiatan manusia berupa penebangan hutan, pertanian dan urbanisasi dapat menimbulkan perubahan iklim.secara lokal dan global. 

Hidrosfer memberikan pengaruh temperatur terhadap iklim dalam periode waktu beberapa bulan, tahun, atau abad. Pengaruh hidrosfer bagi iklim terletak pada kondisi lautan. Sebagain besar radiasi matahari diserap oleh lautan yang kemudian diuapkan ke atmosfer. Penguapan air ke atmosfer oleh lautan menyebabkan terjadinya pelepasan energi panas lautan menjadi tetes awan. Kondisi ini membuat arus laut menjadi pengalihan panas bagi daerah tropis yang menerima sinar matahari terus menurun ke daerah kutub yang jarang terkena sinar matahari. 

Pengaruh kriosfer terhadap iklim berkaitan dengan pengurangan pemanasan di Bumi. Kriosfer sebagian besar terletak di wilayah kutub. Sedangkan sebagian kecilnya terbentuk di puncak pengunungan yang sangat tinggi, seperti puncak pegunungan Jayawijaya di Papua. Kriosfer terdiri dari salju dan es. Sifat salju dan es dalam mengembalikan atau memantulkan radiasi matahari lebih baik dibandingkan lautan dan daratan. Kriosfer dapat berubah dalam periode tahunan, tetapi perbedaan yang besar hanya terjadi dalam rentang waktu ratusan hingga ribuan tahun. 

Pembentukan iklim juga dipengaruhi oleh pedosfer meski pengaruhnya baru terasa setelah waktu yang sangat lama. Letak pedosfer berada pada susunan kontinental. Perubahan pedosfer mengakibatkan suhu menjadi lebih dingin di kawasan kontinental. Perubahan pedosfer hanya terjadi di garis lintang yang tinggi pada periode geologis yang hanya terjadi sekali dalam jutaan tahun. Keadaan pedosfer berubah akibat adanya gerakan tektonik di kawasan kontinental

 

Jenis Iklim

Bentuk bumi yang bulat membuat setiap daerah mempunyai iklim yang berbeda. Sinar matahari tidak dapat diterima secara sama dan merata oleh setiap permukaan bumi. Selain itu, permukaan bumi memiliki bentuk topografi yang beraneka ragam jenisnya. Masing-masing bentuk topografi menanggapi sinar matahari yang diterimanya secara berbeda. Secara umum, jenis iklim dibedakan dan dikenali melalui tinjauan dari berbagai aspek, antara lain dari aspek waktu, skala, wilayah, dan jenis.

Berdasarkan penerimaan radiasi

Metode yang paling kuno dan sederhana dalam pembagian jenis iklim yaitu berdasarkan penerimaan radiasi. Pembagian jenis iklim dengan landasan penerimaan radiasi telah dilakukan sejak masa Yunani kuno. 

Berdasarkan penerimaan radiasinya, iklim dibagi menjadi lima bagian melalui pembatasan empat garis lintang, yaitu:

  1. Iklim tropika dengan batas 23ºLU–23ºLS.
  2. Iklim subtropika utara dengan batas 23ºLU–66,5ºLU.
  3. Iklim subtropika selatan dengan batas 23ºLS–66,5ºLS.
  4. Iklim kutub utara dengan batas 66,5ºLU–90ºLU.
  5. Iklim kutub selatan dengan batas 66,5ºLS–90ºLS. 

Iklim
Iklim Matahari

Berdasarkan waktu pembentukannya

Berdasarkan aspek waktu pembentukannya, iklim dapat dibedakan menjadi:

  1. Iklim Prasejarah, merupakan jenis iklim yang kondisinya diketahui berdasarkan cerita-cerita mitos zaman dahulu. Ciri dari iklim prasejarah disampaikan tanpa adanya fakta-fakta sejarah.
  2. Iklim Sejarah, merupakan iklim yang penetapannya berdasarkan pada benda- benda yang memiliki nilai sejarah. Karakteristik iklim sejarah disampaikan melalui cerita-cerita dalam bentuk tulisan
  3. Iklim Kuartener, ditetapkan menggunakan data lapisan bumi atau pengetahuan tentang geologi. Jenis iklim kuartener ditentukan berdasarkan data-data zaman kuartener.

Berdasarkan skala terjadinya

Jenis iklim berdasarakan skala kejadiannya dibedakan menjadi:

  1. Iklim Mikro, merupakan iklim dalam skala kecil. Satuan wilayahnya menggunakan satuan panjang dengan ukuran meter dan satuan waktu dengan ukuran menit
  2. Iklim Meso, merupakan iklim dalam ukuran panjang dalam satuan kilometer dan ukuran waktu dalam satuan jam atau beberapa jam.
  3. Iklim Ruangan, merupakan iklim yang dibuat dalam ruangan tertutup dan diterapkan pada pertanian di dalam rumah kaca.

Berdasarkan wilayah pembentukannnya

Berdasarkan wilayah pembentukannya, iklim dibedakan menjadi:

1. Iklim kutub, merupakan iklim dengan kondisi suhu lingkungan yang sangat rendah.

2. Iklim tengah adalah jenis iklim yang terletak di garis lintang tengah antara kawasan kutub dan kawasan tropik. Batas iklim tengah tidak dapat dipastikan secara jelas.

3. Iklim subtropics, dicirikan dengan adanya kemarau di musim panas dan hujan di musim dingin.

4. Iklim tropis, merupakan jenis iklim di kawasan tropik. Ciri utama dari iklim tropik ialah suhu lingkungan selalu tinggi dan variasi tahunannya sangat kecil,. Selain itu, hujan terjadi hampir sepanjang waktu pada waktu yang tidak menentu.

5. Iklim khatulistiwa, dicirikan dengan sedikitnya variasi suhu harian dengan hujan terjadi paling banyak dua kali dalam setahun di sembarang waktu

Berdasarkan ciri lingkungannya

Berdasarkan ciri lingkungannya, iklim dibedakan menjadi:

1. Iklim Benua
Iklim benua merupakan iklim yang memiliki daratan luas skala benua. Ciri umum dari iklim benua ialah adanya kesinambungan yang besar dari suhu tahunan dan suhu harian, serta kelembapan relatif yang rendah. Curah hujan pada iklim benua dapat berskala sedang, kecil atau tak menentu. Ketika matahari menyinari benua sepanjang tahun, iklim benua mengalami suhu tahunan ekstrem yang meningkatkan pemanasan lingkungan dan menyebabkan terjadinya penggurunan.

2. Iklim Bahari
Iklim bahari merupakan jenis iklim yang memiliki perbedaan yang kecil antara suhu tahunan dan suhu udara harian. Keberadaan iklim bahari ditemukan di pulau-pulau yang kecil, Selain itu, iklim bahari juga ditemukan di bagian dunia yang menghadap angin, misalnya kepulauan Inggris bagian paling barat. (baca juga: iklim bahari atau laut)

3. Iklim Monsun
Iklim monsun merupakan jenis iklim yang terbentuk di kawasan monsun. Ciri utama dari iklim monsun ialah adanya perubahan unsur-unsur iklim secara musiman. Pada saat matahari bersinar terus menerus di kawasan monsun, hujan sering terjadi. Iklim monsun umumnya berada di kawasan tropik.

4. Iklim Mediteran
Ciri utama dari iklim mediteran adalah lingkungan yang panas dan kering. Pada musim panas, cuaca sangat cerah sedangkan pada musim dingin, hujan sering terjadi. Ciri iklim mediteran sangat berlawanan dengan iklim monsun.

5. Iklim Tundra
Iklim tundra merupakan iklim yang memiliki suhu yang sangat rendah, tetapi tidak tertutup salju. Jenis iklim ini menjadi tempat pertumbuhan lumut

6. Iklim Gunung.

Iklim gunung merupakan iklim yang memiliki lingkungan yang semakin dingin dan bertekanan rendah pada wilayah yang semakin tinggi. Jenis iklim ini ditemukan pada lokasi yang tinggi. Pada iklim gunung, cuaca hampir selalu cerah. Curah hujan yang tinggi terjadi pada ketinggian dasar dan mulai berkurang pada bagian puncak ketinggian. Hujan juga sering terjadi di daerah yang terkena terpaan angin secara terbuka.


Iklim
Iklim Koppen dunia

 

Baca juga : Cuaca

Joko Sunaryanto
Joko Sunaryanto Jangan lupakan jati dirimu. "Sangkan paraning dumadi"

Posting Komentar untuk "Iklim : Pengertian, Pembentukan dan Jenisnya"