Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Pala : Pengertian, Penyebaran, Kondisi Ideal dan Manfaatnya

Pengertian

Pala (Myristica fragrans) merupakan tumbuhan berupa pohon yang berasal dari kepulauan Banda, Maluku. 

Pala
Buah Pala

Tumbuhan ini berumah dua (dioecious) sehingga dikenal pohon jantan dan betina. Daunnya berbentuk elips langsing. Buahnya berbentuk lonjong seperti lemon, berwarna kuning, berdaging dan beraroma khas karena mengandung minyak atsiri pada daging buahnya. Bila masak, kulit dan daging buah membuka dan biji akan terlihat terbungkus fuli yang berwarna merah. Satu buah menghasilkan satu biji berwarna coklat. 

Pala dipanen biji, salut bijinya (arillus), dan daging buahnya. Dalam perdagangan, salut biji pala dinamakan fuli, atau dalam bahasa Inggris disebut mace, dalam istilah farmasi disebut myristicae arillus atau macis. Daging buah pala dinamakan myristicae fructus cortex.


Kondisi optimal untuk tumbuh

  • Tanaman pala secara umum dapat tumbuh pada daerah dengan ketinggian sekitar 0-700 meter di atas permukaan laut.
  • Curah hujan yang cukup tinggi yaitu 2000–3500 mm/tahun
  • Kelembapan udara sekitar 50-80 %.
  • Pala cocok tumbuh pada suhu udara sekitar 20-30º C
  • Struktur tanah tempat tumbuhnya memiliki rentang yang cukup besar yaitu dari tanah padat hingga berpasir
  • Memiliki derajat keasaman atau pH 5,5 – 7.

Pala
Pohon Pala

Penyebaran Pala

Tanaman pala tersebar pada wilayah atau negara yang memiliki iklim tropis termasuk diantaranya Guangdong dan Yunan di Cina, Taiwan, Malaysia, Grenada di Kepulauan Karibia, Kerala di India, Sri Lanka, dan Afrika Selatan, terutama juga di negara asalnya yaitu Indonesia. 

Indonesia merupakan negara penghasil utama (pemasok 60%) pala yang ada pada Kepulauan Maluku, Sulawesi Utara, Sumatera Barat, Nanggroe Aceh Darussalam, Jawa Barat, dan Papua.

Manfaat Pala

Biji pala mengandung minyak atsiri 7-14%. Bubuk pala dipakai sebagai penyedap untuk roti atau kue, puding, saus, sayuran, dan minuman penyegar. Minyaknya juga dipakai sebagai campuran parfum atau sabun. 

Selain itu, tanaman ini juga kaya akan manfaat, diantaranya buah pala yang terdiri dari kulitnya dapat dijadikan bahan tambahan obat pengusir nyamuk; dagingnya yang mengandung banyak nutrisi dapat dijadikan bahan dasar pembuatan berbagai jenis makanan dan minuman seperti manisan, sirup dan permen.

Biji dan fulinya sering dijadikan sebagai bahan utama pembuatan minyak atsiri; begitu juga dengan daunnya, namun pada daging buahnya pun sering dijadikan bahan baku minyak atsiri.

Berikut ini beberapa manfaat pala bagi kesehatan. 

Pala
Pala

1. Mengandung antioksidan kuat

Meski berukuran kecil, sebuah penelitian berjudul “Chemical diversity and pharmacological significance of the secondary metabolites of nutmeg (Myristica fragrans Houtt.)” menunjukkan, biji pala kaya akan senyawa tumbuhan yang berperan sebagai antioksidan dalam tubuh. 

Antioksidan adalah senyawa yang melindungi sel-sel dari kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas. Ketika tingkat radikal bebas menjadi terlalu tinggi dalam tubuh, stres oksidatif terjadi. Kondisi ini dapat menyebabkan banyak penyakit kronis, seperti kanker dan penyakit jantung.
Antioksidan menetralkan radikal bebas, mencegah kerusakan sel, dan menjaga kadar radikal bebas tetap terkendali

2. Memiliki sifat anti-inflamasi

Peradangan kronis dapat menyebabkan beberapa kondisi yang merugikan, seperti penyakit jantung, diabetes, dan radang sendi.

Pala kaya akan senyawa anti-inflamasi yang disebut monoterpen, termasuk sabinene, terpineol, dan pinene. Senyawa-senyawa tersebut dapat membantu mengurangi peradangan di tubuh dan mampu mengatasi peradangan. Terlebih lagi, beragam antioksidan yang ditemukan dalam rempah-rempah, seperti sianidin dan senyawa fenolik, juga memiliki sifat anti-inflamasi yang kuat.

3. Dapat meningkatkan performa seks

Beberapa penelitian pada hewan menunjukkan bahwa pala dapat meningkatkan gairah dan performa seks. Namun, para peneliti masih belum yakin persis bagaimana rempah-rempah meningkatkan libido.

Beberapa menduga efek ini karena kemampuannya untuk merangsang sistem saraf. Dalam pengobatan tradisional, seperti sistem pengobatan di Asia Selatan, pala digunakan untuk mengobati gangguan seksual. Namun, penelitian tentang efeknya pada kesehatan seksual pada manusia masih kurang.

4. Memiliki sifat antibakteri

Pala telah terbukti memiliki efek antibakteri terhadap strain bakteri yang berpotensi berbahaya. Bakteri, seperti Streptococcus mutans dan Aggregatibacter actinomycetemcomitans, dapat menyebabkan gigi berlubang dan penyakit gusi.
Bakteri ini diketahui menyebabkan gigi berlubang dan radang gusi. 

Pala juga telah ditemukan untuk menghambat pertumbuhan bakteri E. coli berbahaya, seperti O157, yang dapat menyebabkan penyakit parah dan bahkan kematian pada manusia. Meskipun jelas bahwa pala memiliki sifat antibakteri, diperlukan lebih banyak penelitian pada manusia untuk menentukan apakah pala dapat mengobati infeksi bakteri atau mencegah masalah kesehatan mulut terkait bakteri pada manusia.


Baca juga : Teh dan Kopi






Joko Sunaryanto
Joko Sunaryanto Jangan lupakan jati dirimu. "Sangkan paraning dumadi"

Posting Komentar untuk "Pala : Pengertian, Penyebaran, Kondisi Ideal dan Manfaatnya"