Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Teh : Pengertian, Sejarah penyebaran, Kandungan, Jenis dan Manfaatnya

Pengertian

Teh adalah minuman yang mengandung kafeina, sebuah infusi yang dibuat dengan cara menyeduh daun, pucuk daun, atau tangkai daun yang dikeringkan dari tanaman Camellia sinensis dengan air panas. Teh yang berasal dari tanaman teh dibagi menjadi empat kelompok: teh hitam, teh oolong, teh hijau, dan teh putih. 

Teh
Daun teh

Teh merupakan sumber alami kafeina, teofilin, dan antioksidan dengan kadar lemak, karbohidrat atau protein mendekati nol persen. Cita rasa sedikit pahit dari teh merupakan kenikmatan tersendiri dari teh.

Sejarah

Negeri Tiongkok menjadi tempat lahirnya teh. Di sanalah pohon teh Tiongkok (Camellia sinensis) ditemukan dan berasal, tepatnya di provinsi Yunnan, bagian barat daya Tiongkok. 

Iklim Yunnan yang tropis dan subtropis, yaitu hangat dan lembap menjadi tempat yang sangat cocok bagi tanaman teh. Yunnan memiliki banyak hutan purba, bahkan ada tanaman teh liar yang berumur 2,700 tahun dan selebihnya tanaman teh yang ditanam yang mencapai usia 800 tahun juga ditemukan di tempat ini.

Teh China pada awalnya memang digunakan untuk bahan obat-obatan (abad ke-8 SM). Orang-orang Tiongkok pada waktu itu mengunyah teh (770 SM–476 SM) mereka menikmati rasa yang menyenangkan dari sari daun teh. Teh juga sering kali dipadukan dengan ragam jenis makanan dan racikan sup.

Pada zaman pemerintahan Dinasti Han (221 SM – 8 M), teh mulai diolah dengan pemrosesan yang terbilang sederhana (dibentuk membulat, dikeringkan dan disimpan) dan dijadikan sebagai minuman dengan cara diseduh dan dikombinasikan dengan ramuan lain (misalnya jahe) dan kebiasaan ini melekat kuat dengan kebudayaan masyarakat Tiongkok. Lebih jauh lagi, teh digunakan sebagai tradisi dalam menjamu para tamu. 

Setelah zaman Dinasti Ming, banyak ragam jenis teh kemudian ditemukan dan ditambahkan. Teh yang populer nantinya ini banyak dikembangkan di daerah Canton (Guangdong) dan Fukien (Fujian).

Introduksi teh ke Indonesia
Teh diintroduksikan dari Jepang oleh orang Jerman, Andreas Cleyer pada 1664 dan ditanam sebagai tanaman hias di Jakarta. Pada 1827, teh dibudidayakan dalam skala besar di Kebun Percobaan Cisurupan, Jawa Barat. 

Selanjutnya, teh mulai berkembang di Jawa. Setelah itu, Rudolf Edward Kerkhoven membawa Camellia sinensis varian assamica (Masters) tipe Chang pada 1877 ke Jawa dari Sri Lanka (Ceylon) dan ditanam di kabupaten Bandung, Jawa Barat (saat ini kantor Pusat Penelitian Teh dan Kina Indonesia)

teh
Minuman teh

Komposisi atau Kandungan

Teh mengandung sejenis antioksidan yang bernama katekin. Pada daun teh segar, kadar katekin bisa mencapai 30% dari berat kering. Teh hijau dan teh putih mengandung katekin yang tinggi, sedangkan teh hitam mengandung lebih sedikit katekin karena katekin hilang dalam proses oksidasi. Teh juga mengandung kafein (sekitar 3% dari berat kering atau sekitar 40 mg per cangkir), teofilin, dan teobromin dalam jumlah sedikit

Jenis Teh dan Manfaatnya untuk Kesehatan

Teh terbagi menjadi beberapa jenis, beberapa yang paling umum adalah sebagai berikut:

  1. teh hitam,
  2. teh hijau,
  3. teh putih,
  4. teh oolong, dan
  5. teh puerh.

Teh hitam dan teh hijau adalah jenis yang paling banyak dikonsumsi di Indonesia. Teh terkenal akan kandungan antioksidan yang disebut flavonoid.

Sedangkan yang paling ampuh, dikenal sebagai ECGC, ini dapat membantu melawan radikal bebas yang dapat menyebabkan kanker, penyakit jantung, dan penyumbatan arteri.

Epigallocatechin gallate (EGCG), yang juga dikenal dengan nama Epigallocatechin 3-gallate, adalah senyawa ester dari epigallocatechin dan asam gallat, dan merupakan tipe dari catechin. 

EGCG adalah jenis catechin yang umum terdapat pada daun teh, daun pisang, dan beberapa jenis tanaman lainnya, dan juga antioksidan yang baik yang memiliki kemampuan untuk mencegah kanker dan memiliki kemampuan inhibitor bagi HIV.
Zat ini ditemukan pada teh hijau, tetapi tidak ada pada teh hitam karena pada teh hitam EGCG berubah menjadi thearubigins.

Semua jenis teh tersebut juga mengandung kafein dan teanin, zat yang memengaruhi otak dan meningkatkan kewaspadaan mental. Semakin banyak daun teh diolah, biasanya kandungan polifenolnya semakin sedikit.
Polifenol adalah zat kimia yang masuk ke dalam kelompok flavonoid. Teh oolong dan teh hitam adalah jenis teh yang melalui proses oksidasi atau fermentasi, sehingga memiliki konsentrasi polifenol yang lebih rendah daripada teh hijau. 

Teh
Racikan teh

Berikut ini jenis-jenis teh beserta manfaat untuk kesehatan, yakni:

1. Teh Hijau

Teh hijau dibuat dengan mengukus daun teh. Jenis teh ini sudah terbukti mengandung konsentrasi EGCG yang tinggi. Antioksidan teh hijau dapat mengganggu pertumbuhan kanker kandung kemih, payudara, paru-paru, perut, pankreas, dan kolorektal. Bukan itu saja, teh ini juga mampu mencegah penyumbatan arteri, membakar lemak, melawan stres oksidatif di otak, mengurangi risiko gangguan saraf seperti penyakit Alzheimer dan Parkinson, mengurangi risiko stroke, dan meningkatkan kadar kolesterol baik.

2. Teh Hitam

Teh hitam terbuat dari daun teh yang difermentasi. Jenis teh ini memiliki kandungan kafein tertinggi. Penelitian telah menunjukkan bahwa teh hitam dapat melindungi paru-paru dari kerusakan akibat paparan asap rokok. Ini juga dapat mengurangi risiko stroke.

3. Teh Putih

Teh putih tidak melalui proses pengawetan dan fermentasi. Satu studi menunjukkan bahwa teh putih memiliki sifat anti kanker paling kuat dibandingkan dengan teh yang lebih banyak diproses

4. Teh Oolong

Teh oolong terkenal bermanfaat untuk menurunkan kadar kolesterol jahat dalam darah. Salah satu varietas oolong, Wuyi, banyak dipasarkan sebagai suplemen penurun berat badan, tetapi belum ada penelitian yang mendukung klaim tersebut.

5. Teh Puerh

Teh puerh terbuat dari daun yang difermentasi dan sudah tua. Teh ini sering dianggap sebagai teh hitam juga. Melansir dari WebMD, satu penelitian pada hewan menunjukkan bahwa hewan yang diberi pu erh mengalami kenaikan berat badan yang lebih rendah dan menurunkan kolesterol LDL.

Baca juga : Kopi dan Jahe

Joko Sunaryanto
Joko Sunaryanto Jangan lupakan jati dirimu. "Sangkan paraning dumadi"

Posting Komentar untuk "Teh : Pengertian, Sejarah penyebaran, Kandungan, Jenis dan Manfaatnya"