Angin Pasat: Pengertian, Proses, Karakteristik dan Dampaknya
Pengertian
Hembusan |
Angin Pasat adalah angin yang bertiup tetap sepanjang tahun dari daerah subtropis menuju ke daerah ekuator (khatulistiwa). Terdiri dari Angin Pasat Timur Laut bertiup di belahan bumi Utara dan Angin Pasat Tenggara bertiup di belahan bumi Selatan.
Proses Terjadinya Angin Pasat
Setiap angin yang berhembus mempunyai sebab-sebab atau asal usulnya masing- masing. Begitu pula dengan angin pasat ini, angin pasat terbentuk karena adanya ruang kosong yang disebabkan naiknya udara panas di wilayah khatulistiwa, sehingga timbullah tempat kosong yang kemudian diisi oleh massa udara yang lebih dingin dari daerah yang mempunyai iklim subtropis.
Sirkulasi Angin di dunia |
Karakteristik Angin Pasat
Angin yang berhembus di permukaan bumi sangatlah banyak, angin pasat memiliki karakteristik atau ciri- ciri yang bisa kita lihat dari pengertian angin itu sendiri.
Karakteristik atau ciri-ciri dari angin pasat, antara lain adalah:
- Berasal dari daerah beriklim subtropis
- Bertiupnya berasal dari dua daerah bertekanan maksimum subtropik utara dan selatan secara terus- menerus/kontinu
- Berhembus menuju ke daerah equator atau khatulistiwa yang beriklim tropis
- Terjadi ketika ada perbedaan densitas udara di daerah sekitar garis lintas 30º yang bertekanan maksimum dan sekitar garis lintang 10º yang bertekanan minimum
Dampak Terjadinya Angin Pasat
Beberapa dampak yang ditimbulkan oleh angin pasat antara lain adalah sebagai berikut:
1. Terbentuknya daerah duldrom atau wilayah tenang
Salah satu dampak yang paling terkenal dari adanya angin pasat adalah terbentuknya daerah yang disebut dengan daerah duldrom, atau daerah tenang.
Daerah duldrom atau daerah tenang ini merupakan daerah yang terbebas dari adanya angin topan. Angin topan akan terbebas atau tidak akan terjadi di daerah- daerah yang terkena angin pasat.
Hal ini dapat dijelaskan secara ilmiah. Di sekitar garis khatulistiwa, dua angin pasat bertemu dari arah yang berbeda. Karena daerah khatulistiwa ini bertekanan rendah, maka angin akan memuai naik secara vertikal atau konveksi. Pertemuan kedua angin tersebut dinamakan DKAT atau Daerah Konvergensi Antar Tropis. DKAT atau Daerah Konvergensi Antar Tropis ini ditandai dengan temperatur yang tinggi. Akibat kenaikan dari massa udara ini, wilayah DKAT atau Daerah Konvergensi Antar Tropis terbebas dari yang namanya angin topan.
2. Membuat daerah subtropis bersifat kering
Mengenai daerah sub tropis bersifat kering, penjelasannya masih berkaitan dengan penjelasan DKAT atau Daerah Konvergensi Antar Tropis di atas. Jadi, massa angin pasat akan semakin naik di dekat DKAT. Massa angin pasat yang semakin naik di DKAT secara vertikal akan kembali bergerak mendatar atau adveksi ke arah daerah sub tropis pada paras atas atmosfer. Angin ini disebut sebagai angin anti pasat yang merupakan kebalikan angin pasat. Massa udara ini akan kembali turun atau subsidensi di aderah sub tropis. Hal inilah yang akan menyebabkan daerah sub tropis menjadi daerah yang kering, karena tidak terjadi konveksi yang membawa uap air dan terbentuknya awan.
3. Menyebabkan kerusakan
Beberapa angin memang seringkali menimbulkan kerusakan alam. Salah satu angin yang dapat menimbulkan kerusakan alam adalah angin pasat, jika sudah melampaui batas. Maksudnya apabila angin tersebut terlalu kencang berhembus, maka akan menimbulkan banyak kerusakan alam, seperti kerusakan alam di permukaan bumi, rusaknya pepohonan, dan juga bangunan- bangunan.
Lihat juga: Dinamika Atmosfer
Posting Komentar untuk "Angin Pasat: Pengertian, Proses, Karakteristik dan Dampaknya"