Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Angin Puting Beliung : Pengertian, Penyebab, Karakteristik dan Upaya Mitigasinya

Pengertian

Angin Puting Beliung adalah angin yang berputar dengan kecepatan lebih dari 63 km/jam yang bergerak secara garis lurus dengan lama kejadian maksimum 5 menit. Uniknya, angin puting beliung merupakan sebutan lokal untuk angin tornado skala kecil yang terjadi di Indonesia. 

Angin puting beliung
Angin Puting Beliung di Klaten

BMKG mengatakan bahwa angin putinag beliung di Indonesia berskala F0 (kecepatan kurang dari 117,48 kilometer/jam) hingga F1 (kisaran 117,48 - 180,24 km/jam) berdasarkan Fujita Scale dengan tipe kerusakan ringan hingga sedang.

Ada beberapa sebutan lain untuk angin puting beliung di Indonesia, seperti angin puyuh, angin leysus/leses, hingga angin ribut.

Penyebab Angin Puting Beliung

Penyebab bencana angin puting beliung adalah berkaitan dengan pembentukan awan kumulonimbus akibat suhu yang tinggi. Bencana ini paling banyak terjadi pada musim peralihan atau pancaroba di siang hari, ketika suhu terasa panas dan pengap.

Awalnya, terjadi arus udara yang naik ke atas dengan tekanan cukup kuat akibat perbedaan suhu dingin dan panas di dalam awan. Pada proses ini, hujan belum turun karena titik-titik air masih tertahan oleh udara yang bergerak naik ke atas. Kemudian, fase tersebut akan sampai pada waktu ketika titik-titik air tidak lagi bisa tertahan oleh udara yang menuju ke atas. Hujan akan turun dan membawa arus udara turun.

Peristiwa ini akan menimbulkan gaya gesek antara arus udara yang naik dan turun. Gesekan tersebut akan semakin besar dan membuat suhu di sekitarnya menjadi sangat dingin. Semakin besar gesekan tersebut, maka akan terbentuk arus udara yang berputar semakin kencang membentuk siklon.

Kecepatan angin yang dihasilnya biasanya di atas 63 kilometer per jam. Sesuai dengan proses terjadinya, angin puting beliung biasanya disertai hujan deras. Jika massa udara yang naik tidak ada lagi, udara akan meluas ke seluruh awan dan angin puting beliung akan melemah kemudian berhenti. 

Angin puting beliung biasanya terjadi dalam durasi yang sangat singkat, yaitu sekitar 5 menit saja. Namun, dampak kerusakan yang dihasilkan bisa sangat parah.

Angin puting beliung
Angin puting beliung di Biak

Karakteristik Angin Puting Beliung

  1. Puting berliung merupakan dampak ikutan awan Cumulonimbus (Cb) yang biasa tumbuh selama periode musim hujan, tetapi tidak semua pertumbuhan awan CB akan menimbulkan angin puting beliung.
  2. Kehadirannya belum dapat diprediksi.
  3. Terjadi secara tiba-tiba (5-10 menit) pada area skala sangat lokal.
  4. Pusaran puting beliung mirip belalai gajah/selang vacuum cleaner.
  5. Jika kejadiannya berlangsung lama, lintasannya membentuk jalur kerusakan.
  6. Lebih sering terjadi pada siang  hari dan lebih banyak di daerah dataran rendah.

Tanda Munculnya Angin Puting Beliung

Berikut adalah tanda-tanda terjadinya angin puting beliung, anatara lain :

  1. Udara panas dan gerah
  2. Di langit tampak pertumbuhan awan kumulus (awan putih bergerombol berlapis-lapis)
  3. Awan tiba-tiba berubah menjadi gelap
  4. Ranting pepohonan bergoyang karena angin mulai cepat dan terasa dingin
  5. Terdengar suara gemuruh

Angin Puting Beliung
Puting beliung

Upaya Mitigasi Bencana Angin Puting Beliung

Dilansir dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk persiapan sebelum, saat, dan setelah bencana puting beliung terjadi. 

Tips menghadapi Puting Beliung dari BNPB
Mitigasi Puting Beliung


Sebelum Bencana

  1. Membuat rumah dan gedung yang kokoh
  2. Mengetahui informasi seputar puting beliung dan cara penyelamatan diri
  3. Memperhatikan tanda-tanda terjadinya bencana puting beliung

Saat Bencana

  • Bawa semua barang masuk ke dalam rumah
  • Menutup dan mengunci semua pintu dan jendela
  • Mematikan sumber listrik dan peralatan elektronik
  • Duduk dengan posisi memeluk lutut ke dada untuk mengurangi risiko tersambar petir
  • Jangan tiarap di atas tanah
  • Menghindari bangunan tinggi, papan reklame, pohon, dan sejenisnya
  • Berlindung di dalam rumah atau bangunan yang kokoh.

Setelah Bencana

  1. Pastikan tidak ada keluarga yang cedera
  2. Jika ada yang terluka, segera beri pertolongan pertama pada kecelakaan
  3. Laporkan ke pihak berwenang jika ada kerusakan listrik, gas, atau kerusakan yang mengancam orang banyak


Baca juga : Angin Fohn dan Angin Geostropik

Sumber : Berbagai sumber dan referensi yang relevan





Joko Sunaryanto
Joko Sunaryanto Jangan lupakan jati dirimu. "Sangkan paraning dumadi"

Posting Komentar untuk "Angin Puting Beliung : Pengertian, Penyebab, Karakteristik dan Upaya Mitigasinya"