Awan Cumulus : Pengertian, Proses Pembentukan, Karakteristik dan Jenisnya
Pengertian
Cumulus |
Awan cumulus adalah awan tebal yang memiliki puncak yang tinggi, bentuknya padat serta memiliki batas yang jelas. Terbentuk karena adanya proses konveksi dan apabila terkena sinar matahari sebagian maka akan menimbulkan bayangan berwarna kelabu.
Pembentukan awan cumulus juga disebabkan oleh faktor ketidakstabilan dari lapisan atmosfer. Dan apabila ketidakstabilan terus berlanjut, awan cumulus dapat menjadi awan cumulonimbus. (baca juga: Awan)
Proses Terjadinya
Proses terjadinya berbagai bentuk-bentuk awan ini dikarenakan titik air yang bertemu dengan udara yang panas, kemudian titik tersebut akan menguap dan beberapa awan akan menghilang membentuk awan lain.
Kejadian ini pada umumnya menjadi acuan, dimana awan akan selalu berubah-ubah bentuknya. Sedangkan air yang terdapat di awan perlahan juga akan menguap dan mencair. Namun, beberapa dari awan ini tidak masuk dalam kategori awan pembawa hujan.
Karakteristik atau Ciri Awan Cumulus
Awan cumulus memiliki karakteristik atau ciri-ciri tersendiri. Berikut ini adalah ciri-ciri atau karakteristik dari awan cumulus :
- bentuknya menyerupai kubah atau menara
- termasuk golongan awan pembawa hujan
- warna dasarnya putih, namun apabila sebagian terkena sinar matahari maka akan menimbulkan bayangan berwarna kelabu
- terbentuk karena proses konveksi dan juga disebabkan oleh ketidakstabilan di lapisan atmosfer
- memiliki lebar sekitar 1 km
- memiliki puncak sangat tinggi
Komposisi dari awan cumulus ini terdiri atas tetes-tetes air, sedangkan kristal-kristal es atau kristal saljunya biasanya tertutup pada bagian awal yang suhunya di bawah 0º C.
Jenis Awan Cumulus
Berdasarkan pengamatan, awan cumulus dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu :
1. Cumulus Congestus
Cumulus congestus adalah jenis awan cumulus dengan ketinggian rendah atau menengah. Awan ini adalah awan yang terbentuk dari tahap peralihan antara awan cumulus mediocris dan cumulonimbus.
Proses terjadinya awan jenis ini juga dikarenakan ketidakstabilan di lapisan atmosfer dan adanya konveksi. Karena berasal dari gerakan udara vertikal yang kuat, awan ini biasanya lebih tinggi dan puncaknya bisa mencapai 6 km atau bahkan bisa lebih tinggi lagi apabila di daerah tropis.
Cumulus Congestus |
Cumulus congetus ini akan berakhir dalam calvus cumolonimbus dalam keadaan ketidakstabilan yang cukup. Meski pada umumnya awan ini adalah awan yang terbentuk dari tahap peralihan antara mediocris cumulus, namun awan ini juga dapat terbentuk dari altocumulus castellanus atau stratocumulus castellanus.
Awan cumulus congetus ini bisanya menghasilkan hujan dengan instensitas sedang hingga berat.
2. Cumulus Humilis
Cumulus humilis adalah awan yang memiliki luas vertikal yang kecil. Awan ini nantinya juga akan berkembang menjadi awan cumulus mediocris atau bisa juga menjadi awan cumulus congetus yang biasanya akan menandakan cuaca buruk.
Awan ini biasanya terlihat di bawah awan cirrostratus dan terbentuk dari panas matahari yang digunakan untuk pendinginan proses konveksi yang nantinya menyebabkan awan cumulifrom untuk meratakan dan berubah menjadi cumulus humilis.
Cumulus Huminis |
Dalam hal ini, jika front hangat mulai mendekati maka akan terjadi hujan di sekitar 12 sampai 24 jam ke depan. Awan cumulus humilis ini adalah awan yang dapat mengindikatorkan cuaca.
3. Cumulus Mediocris
Cumulus mediocris adalah awan yang memiliki karakteristik bentuk seperti bunga kol pada awan cumulus.
Pada umumnya awan ini tidak menghasilkan curah hujan dengan intensitas rendah, namun lebih mirip dengan intensitas curah hujan yang dihasilkan oleh awan cumulus congetus dan cumolonimbus. Awan ini terbentuk ketika terdapat kenaikan awan dari cumulus humilis.
Seperti awan cumulus, awan ini juga membutuhkan konveksi sebelum berkembang. Seperti udara yang naik kemudian membentuk awan cumulus yang terus meningkat dan terbentuklah awan ini.
Cumulus Mediocris |
Dalam hal peramalan cuaca awan ini biasanya berada dalam front dingin atau dalam kondisi atmosfer yang tidak stabil seperti daerah yang memiliki tekanan rendah. Awan ini bisa berkembang menjadi cumulus congetus sebagai awan membawa hujan, angin atau bahkan petir. Apabila awan ini ada di pagi atau sore hari maka akan terjadi badai di kemudian hari.
Baca juga : Dinamika Atmosfer , Awan stratus dan Awan Cirrus
Posting Komentar untuk "Awan Cumulus : Pengertian, Proses Pembentukan, Karakteristik dan Jenisnya"