Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Hipotermia : Pengertian, Penyebab, Gejala dan Upaya Penanganannya

Pengertian

Hipotermia adalah suatu kondisi ketika suhu tubuh turun menjadi sangat rendah. Normalnya, suhu tubuh normal berada di sekitar angka 37°C. Ketika terkena hipotermia, suhu tubuh mencapai angka di bawah 35°C.

Resiko Pendaki Gunung
Pendaki
Hipotermia terjadi ketika tubuh terpapar suhu yang sangat rendah. Tubuh tidak sanggup mengembalikan suhu panas sebab suhu internalnya (suhu organ-organ tubuh) sudah turun terlalu cepat.

Suhu tubuh yang terlalu rendah membuat jantung, sistem saraf, dan organ tubuh lainnya tidak dapat bekerja secara optimal.

Gejala Hipotermia

Pada awalnya, tubuh akan terus menggigil ketika suhunya mulai turun. Gejala ini muncul sebagai pertahanan otomatis tubuh terhadap suhu dingin untuk menghangatkan diri.

Semakin rendah suhu tubuh , gejala-gejala lainnya akan mulai terasa. Pada hipotermia ringan, suhu tubuh menurun hingga 32°C–35°C. 

Berbagai tandanya meliputi:

  1. kelelahan,
  2. reaksi tubuh yang mulai lambat,
  3. mengantuk,
  4. denyut nadi melemah,
  5. detak jantung semakin cepat,
  6. napas cepat,
  7. kulit pucat, serta
  8. kebingungan.

Bila suhu tubuh mencapai 28°C–32°C, dapat dikatakan mengalami hipotermia sedang. Pada tahap ini, tubuh sudah tidak menggigil, tetapi akan muncul warna kebiruan pada kulit dan tingkat kesadaran yang semakin menurun.

Selain itu, pupil mata jadi melebar disertai dengan kaku otot, tekanan darah rendah, dan bicara yang tidak jelas.

Tubuh sudah mengalami hipotermia berat bila suhunya berada di bawah 28°C. Gejala yang muncul dapat berupa henti jantung, sesak napas, dan penumpukan cairan pada paru-paru. Pada kondisi ini, tubuh bisa mengalami koma atau bahkan kematian.

Penanganan Hipotermia
Hipotermia
Penyebab Hipotermia

Pada dasarnya, ketika terkena udara dingin, tubuh akan mengeluarkan energi untuk membuat kita tetap merasa hangat.

Suhu tubuh kita dikendalikan oleh bagian otak yang disebut hipotalamus. Hipotalamus bertanggung jawab untuk mengenali perubahan suhu tubuh dan meresponsnya secara tepat.

Tubuh lantas menghasilkan panas dari proses metabolisme di dalam sel yang mendukung fungsi vital tubuh.

Biasanya, aktivitas jantung dan hati menghasilkan suhu panas untuk tubuh. Namun, saat suhu tubuh rendah, organ-organ tubuh menghasilkan panas yang lebih sedikit.

Semakin lama kita terpapar dingin, tubuh pun semakin banyak menggunakan energi yang tersimpan sehingga suhunya mulai menurun.

Suhu tubuh yang rendah bisa memperlambat aktivitas otak, pernapasan, dan detak jantung. Hal ini yang menyebabkan hipotermia dikategorikan sebagai kondisi medis berbahaya jika tidak segera ditangani.

Beberapa hal yang dapat menjadi penyebab hipotermia antara lain:

  1. mengenakan pakaian yang kurang bisa menghangatkan tubuh ketika kondisi cuaca sedang dingin,
  2. terlalu lama berada di luar rumah di tengah cuaca yang sangat dingin atau sedang hujan lebat,
  3. tidak segera berpindah ke tempat yang hangat atau berganti baju saat kedinginan atau kebasahan,
  4. menyalakan AC dengan suhu yang terlalu dingin, sera
  5. mengonsumsi obat atau memiliki kondisi yang membuat respons tubuh terhadap udara dingin terganggu.

Penanganan Hipotermia

Bila tidak segera ditangani, hipotermia bisa menyebabkan kegagalan total pada fungsi jantung dan sistem pernapasan yang berisiko kematian.

Mengingat hipotermia tergolong sebagai kondisi yang bisa membahayakan nyawa, orang yang mengalaminya harus segera mendapatkan pertolongan.

Penanganan hipotermia
Upaya penanganan hipotermia
Berikut adalah berbagai langkah pertolongan pertama yang bisa kita lakukan terhadap kondisi hipotermia, yaitu:

  • Pindahkan orang yang mengalami hipotermia ke tempat yang lebih hangat bila memungkinkan. Kemudian, baringkan orang tersebut di atas selimut atau permukaan hangat lainnya.
  • Lindungi orang tersebut dari hawa dingin dan angin menggunakan selimut atau mantel kering. Tutupi juga bagian kepala, biarkan hanya wajahnya yang terbuka.
  • Bila ia menggunakan pakaian yang basah, segera lepaskan. Jika perlu, potong pakaian untuk menghindari gerakan yang berlebihan.
  • Gunakan kompres hangat dan kering. Gunakan kompres hanya pada leher, dinding dada, atau selangkangan. Jangan memberikan kompres pada tangan atau kaki.
  • Pantaulah pernapasannya. Bila pernapasan terhenti atau terlihat rendah, segera berikan napas buatan (CPR).
  • Bila orang yang terkena hipotermia masih dalam keadaan sadar dan mampu menelan, berikan minuman hangat yang manis dan tanpa kafein untuk membantu menghangatkan tubuh.

Baca juga : Aklimatisasi

Sumber : Berbagai sumber dan referensi yang relevan.


Joko Sunaryanto
Joko Sunaryanto Jangan lupakan jati dirimu. "Sangkan paraning dumadi"

Posting Komentar untuk "Hipotermia : Pengertian, Penyebab, Gejala dan Upaya Penanganannya"