Aklimatisasi : Pengertian dan Reaksi Tubuh Manusia terhadap Perubahan Suhu
Pengertian
Aklimatisasi adalah proses saat manusia dan hewan dapat menyesuaikan diri terhadap kondisi iklim yang tidak akrab. Dalam arti yang luas, aklimatisasi berarti menyesuaikan terhadap fase lingkungan budaya dan fisik baru, dan tentu saja hal ini sulit untuk membedakan fenomena iklim murni terhadap faktor-faktor lain dalam lingkungan asing.
![]() |
Pendaki |
Masalah utama dalam penyesuaian terhadap iklim baru seringkali tidak ada kaitannya dengan iklim tetapi muncul dari kerinduan, kebosanan, kejemuan atau ketidakcocokan social.
Dalam arti sempit, yaitu dalam klimatologi fisiologis, maka aklimatisasi menunjukkan perubahan dalam tubuh manusia akibat perubahan iklim. Hal ini mengandung arti bahwa penurunan ketegangan fisiologis terjadi jika tubuh terus menerus dihadapkan pada kondisi yang baru. Penyesuaian sewaktu-waktu dilakukan untuk perubahan cuaca harian dan musiman. Akan tetapi, jika seseorang pindah ke tempat dengan iklim berbeda, maka lambat laun terjadi penyesuaian (adaptasi) yang lebih permanen. Suhu merupakan unsur iklim yang paling penting dalam aklimatisasi. (baca juga: suhu)
Reaksi tubuh manusia terhadap suhu
![]() |
Reaksi tubuh terhadap suhu |
Reaksi tubuh manusia pada suhu rendah
Pengaturan suhu
- Penyempitan pembuluh darah kulit
- Pengentalan darah
- Penyusutan untuk mengurangi keterbukaan permukaan
- Menggigil
- Aktivitas cenderung meningkat
Gangguan pada tubuh
- Jumlah air seni meningkat
- Radang dingin
- Ketidaknyamanan mengakibatkan sakit saraf
- Peningkatan selera makan
Kegagalan pengaturan
- Suhu tubuh turun
- Perasaan mengantuk
- Penghentian denyut jantung dan pernafasan
Reaksi tubuh manusia pada suhu tinggi
Pengaturan suhu
- Pembesaran pembuluh darah kulit
- Pengenceran darah
- Pengembangan untuk meningkatkan keterbukaan permukaan
- Berkeringat
- Aktivitas cenderung berkurang
Gangguan pada tubuh
- Jumlah air seni berkurang
- Mobilisasi cairan urat daging
- Dahaga dan dehidrasi
- Aliran darah ke otak berkurang, pening, muak
- Keseimbangan khlorida berkurang, kejang
- Ketidaknyamanan menyebabkan sakit syaraf
- Pengurangan selera makan
Kegagalan pengaturan
- Suhu tubuh naik
- Pusat pengaturan panas terganggu
- Kegagalan pengaturan syaraf, penghentian pernafasan
Aklimatisasi tidak jelas didefinisikan dalam iklim dingin. Penduduk di daerah beriklim dingin tidak dapat bertahan terus menerus tanpa pakaian yang memadai. Sentuhan yang berulang-ulang terhadap udara dingin cenderung mengurangi aliran darah ke pembuluh rambut (kapiler) di sekitar kulit. Kekentalan darah dan jumlah sel darah putih yang beredar meningkat, hati membesar, selera makan dan konsumsi oksigen meningkat dalam usaha secara alamiah untuk mempertahankan panas tubuh.
Pada daerah dataran tinggi, maka penyesuaian harus dilakukan terhadap kedua unsur iklim, yaitu suhu dan tekanan udara yang rendah. Penduduk yang tinggal di dataran tinggi mempunyai daya tahan paru-paru lebih kuat dan rongga dada lebih besar daripada penduduk yang tinggal di dataran rendah.
Sumber : Berbagai sumber dan referensi yang relevan
Posting Komentar untuk "Aklimatisasi : Pengertian dan Reaksi Tubuh Manusia terhadap Perubahan Suhu"