Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Parallel dan Meridian : Pengertian dan Penjelasannya

Sejak abad ke-4 dan ke-5 sebelum masehi para ahli geografi telah mempunyai gambaran bahwa bumi mempunyai bentuk kurang lebih bulat telur dengan ukuran Barat-Timur 2 kali ukuran Utara-Selatan. 

Garis lintang dan garis bujur
Parallel dan Meridian
Wujud parallel dan meridian sebenarnya tidak ada di atas permukaan bumi, tetapi system ini hanyalah suatu ide dari para kartograf atau geografi yaitu untuk keperluan praktis, antara lain untuk menentukan letak (letak astronomis) suatu tempat di atas permukaan bumi secara eksak, juga sebagai kerangka penggambaran peta (penting untuk proyeksi peta).

Untuk kepentingan kartografi praktis, bumi digambarkan bulat sempurna, sontoh globe. Bumi sebenarnya memiliki bentuk lonjong (ellipsolid), dengan ukuran-ukuran yang telah diperhitungkan dengan teliti. 

Ukuran-ukuran bumi yang dikemukan oleh Hayford adalah sebagai berikut:

  1. Jari-jari lingkaran equator (jari-jari bumi terpanjang) = 6.378,38 km
  2. Jari-jari lingkaran meridian (jari-jari bumi terpendek) = 6.356,96 km
  3. Panjang rata-rata jari-jari bumi = 6.370 km
  4. Elipsitas atau kelonjongan bumi = 1/297
  5. Keliling lingkaran equator = 40.075,30 km
  6. Keliling lingkaran meridian = 40.008,19 km
  7. Jarak 1° meridian di equator = 111,318 km
  8. Jarak 1° (lintang) di equator = 110,562 km
  9. Jarak 1° parallel di kutub = 111,688 km
  10. Luas permukaan bumi = 251.100.500 km²

Catatan : 

  • 1 mil = 1,60934 km atau 1 km = 0,621 mil
  • 1 meter = 39,37 inci = 3,2808 kaki (feet); 1 feet = 0,3048 m

Parallel 

Parallel (garis lintang) adalah lingkaran-lingkaran yang sejajar (parallel) dengan lingkaran equator. Posisi lingkaran-lingkaran parallel di belahan bumi utara/selatan dinyatakan dengan derajat sudut yang besarnya 0 - 90° (dihitung 0° dari equator sampai 90° di kutub utara/selatan).

Pada masa lalu, parallel suatu tempat dapat ditentukan di lapangan dengan cara mengukur tinggi posisi sebuah bintang kutub terhadap bidang horizon, yang diukur dengan sebuah alat yang disebut Sextant. Alat ini digunakan oleh para pelaut (nahkoda) untuk menentukan posisi kapalnya. Namun dengan perkembangan teknologi yang sangat cepat, pada saat ini parallel dan meridian dapat ditentukan secara cepat dan akurat dengan menggunakan GPS.

Meridian

Meridian (garis bujur) adalah lingkaran-lingkaran yang melalui kutub-kutub bumi (as bumi) sebanyak 180° lingkaran, atau membagi lingkaran parallel menjadi 360 bagian yang sama.

Posisi meridian juga dinyatakan dalam derajat sudut meridian, yang dihitung mulai dari meridian yang melalui kota Greenwich, Inggris sebagai titik Nol-nya (disebut pula sebagai 0° meridian  Greenwich). Dari 0° meridian Greenwich dihitung ke arah Timur dan Barat sebesar 180° yang bertemu di Samudra Pasifik dan merupakan batas pergantian hari/tanggal internasional.

Garis meridian/bujur berfungsi sebagai pedoman untuk membedakan waktu dari tempat satu ke tempat yang lain. Setiap tempat di permukaan bumi mempunyai waktu yang berbeda-beda menurut letak meridiannya. Untuk menyederhanakan perbedaan waktu yang sangat banyak itu, maka menurut persetujuan internasional, waktu di atas permukaan bumi dibagi menjadi 24 wilayah waktu, yang masing-masing seluas 15° (berasal dari (360/24)° = 15°) dengan perbedaan waktu 1 jam tiap wilayah yang berdampingan. Ini berarti bahwa 1 meridian membawa perbedaan waktu sebesar 4 menit (berasal dari 1 jam/15 = 60’/15 = 4’), dan setiap 1 menit meridian membawa perbedaan waktu sebesar 4 detik (berasal dari 1 menit/15 = 60’/15 = 4 detik).

Meridian 0° Greenwich dipakai sebagai waktu pangkal (waktu tolak) dan setiap garis meridian yang menunjukkan kelipatan 15° ke arah timur dan ke arah barat dari meridian 0° Greenwich (antara lain 15°, 30°, 45°, 60°, 75° BT/BB dan seterusnya) dipakai sebagai bujur standar, sedang waktu pada bujur standar disebut waktu standar. Di samping waktu standar, dikenal juga waktu setempat (waktu local). Yang dimaksud waktu setempat adalah waktu yang didasarkan tinggi matahari (matahari mulai terbit jam 06.00 waktu setempat/local (WS), matahari di zenith = 12.00 WS; matahari mulai terbenam jam 18.00 WS.

Pembagian zona waktu Indonesia
Zona waktu Indonesia

Wilayah Indonesia terbentang melalui tiga bujur standar,yaitu 105°, 120°, 135° BT, oleh karena itu wilayah Indonesia dibagi dalam 3 wilayah waktu, yakni:

  1. Wilayah Indonesia bagian Barat (WIB) dengan bujur standar 105° BT. Waktu tolaknya = Waktu Greenwich + (105/15) jam = Waktu Greenwich + 7 Jam.
  2. Wilayah Indonesia bagian Tengah (WITA) dengan bujur standar 120° BT. Waktu tolaknya = Waktu Greenwich + (120/15) jam = Waktu Greenwich + 8 jam.
  3. Wilayah Indonesia bagian Timur (WIT) dengan bujur standar 135° BT. Waktu tolaknya = Waktu Greenwich + (135/15) jam = Waktu Greenwich + 9 jam.

Waktu Greenwich (Greenwich Mean Time = GMT).

Sumber : Berbagai sumber dan referensi yang relevan.


Joko Sunaryanto
Joko Sunaryanto Jangan lupakan jati dirimu. "Sangkan paraning dumadi"

Posting Komentar untuk "Parallel dan Meridian : Pengertian dan Penjelasannya"