Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Proyeksi Peta : Pengertian, Jenis, Syarat dan Cara Menentukannya

Pengertian

Proyeksi peta adalah cara penggambaran garis-garis meridian dan paralel dari globe ke dalam bidang datar. Contoh sederhana pembuatan peta dengan menggunakan proyeksi adalah seperti pada waktu kita mengelupas buah jeruk, kemudian kulit jeruk tersebut kita lembarkan (Danang Endarto, 2009).

Pengertian proyeksi peta
Proyeksi peta
Proyeksi peta merupakan penggambaran muka bumi yang bulat serupa bola (elipsoid) ke bidang datar akan mengakibatkan penyimpangan penyimpangan dari bentuk aslinya. Penyimpangan-penyimpangan ini disebut distorsi. Distorsi dari bola bumi ke peta pada bidang datar antara lain tidak sama luas, tidak sama bentuk, tidak sama jarak, dan tidak sama arahnya. Ahli pembuat peta (kartograf) secara metematis membuat proyeksi dengan tujuan untuk memperkecil distori (Iskandar, 2009).

Fungsi Proyeksi Peta

Fungsi dari proyeksi peta yakni memetakan permukaan bumi dengan cakupan daerah yang cukup luas yakni lebih dari 30 km X 30 km, permukaan bumi tidak dapat diasumsikan sebagai bidang datar.

Dengan menggunakan proyeksi peta, distorsi yang terjadi pada pemetaan dapat direduksi dan nantinya peta yang dihasilkan memiliki minimal satu syarat geometrik sebagai peta ideal.

Jenis Proyeksi Peta

Adapun jenis-jenis proyeksi peta diklasifikasikan menjadi beberapa bagian yakni:

A. Berdasarkan Bidang Proyeksi Yang Digunakan

Proyeksi peta menurut bidang proyeksi dibagi menjadi:

  1. Proyeksi Azimuthal, bidang proyeksi ini menggunakan garis yang melewati pusat bumi dan tegak lurus terhadap bidang proyeksi.
  2. Proyeksi Kerucut (Conic), pada bidang proyeksi ini menggunakan kerucut dan sumbu simetrinya merupakan sumbu dari kerucut yang melalui pusat bumi.
  3. Proyeksi Silinder (Cylindrical), bidang proyeksi yang digunakan merupakan silinder dengan sumbu simetri dari proyeksi ini yakni sumbu silinder melalui pusat bumi.

Jenis proyeksi berdasarkan bidangnya
Proyeksi berdasarkan bidangnya
B. Berdasarkan Posisi Sumbu Simetri Bidang Proyeksi

Terbagi menjadi beberapa jenis, antara lain:

  1. Proyeksi Normal (Polar), dalam hal ini sumbu simetri bidang proyeksi berimpit dengan sumbu bumi.
  2. Proyeksi Miring (Oblique), pada proyeksi ini, sumbu simetri bidag proyeksi membentuk sudut terhadap sumbu bumi.
  3. Proyeksi Transversal (Equatorial), sumbu simetri yang digunakan oleh bidang proyeksi tegak lurus terhadap sumbu bumi.

Jenis proyeksi berdasarkan sumbu
Proyeksi berdasarkan sumbu
C. Berdasarkan Kedudukan Bidang Proyeksi Terhadap Bumi

Jika dilihat dari kedudukan bidang proyeksi terhadap bumi, dapat dibedakan menjadi:

  1. Proyeksi Tangent (Menyinggung), proyeksi ini apabila bidang proyeksi bersinggungan dengan permukaan bumi.
  2. Proyeksi Secant (Memotong), Proyeksi ini bila bidang proyeksi berpotongan dengan permukaan bumi.

Proyeksi berdasarkan bidang singgung
Syarat Proyeksi Peta

Syarat dari proyeksi peta agar sesuai dengan bentuk kenampakan bumi harus memenuhi 3 unsur, yaitu :

  1. Conform, harus sesuai dengan aslinya dengan mencerminkan sebuah wilayah ke dalam format yang sama. Apabila tidak ada kesamaan dengan aslinya maka peta tersebut tidak akan dapat menyerahkan suatu komparasi jarak dan luas secara tepat dan akurat.
  2. Equivalent, wilayah yang digambar pada peta harus sama luas dengan aslinya. Luasnya harus memiliki keserupaan perbandingan dengan luas wilayah sebenarnya, tentunya dengan dapat diwujudkan dengan menggunakan format skala.
  3. Equidistant, jarak yang digambar pada peta harus tepat perbandingannya dengan jarak sesungguhnya. Jarak antara dua wilayah yang tercermin pada peta harus memiliki kesamaan perbandingan dengan jarak yang sebenarnya dengan menggunakan format skala.

Cara Memilih Proyeksi Peta

Dalam melakukan proyeksi peta tidak dapat dilakukan sembarangan. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:

  • Tentukan tujuan penggunaan dan ketelitian peta yang diinginkan.
  • Tentukan juga lokasi dari geografis serta luas wilayah yang akan dipetakan nantinya.
  • Perhatikan ciri-ciri asli yang ingin dipertahankan atau syarat geometrik yang ingin dipenuhi untuk melakukan pemilihan proyeksi peta.

Tidak hanya itu saja, pemilihan proyeksi peta ada baiknya juga memperhatikan hal-hal berikut:

  1. Pemetaan topografi dari suatu wilayah memanjang dari arah barat-timur. Pada umumnya menggunakan proyeksi normal, kerucut, konform, serta menyinggung di titik tengah wilayah yang dipetakan. Proyeksi ini dikenal dengan nama proyeksi LAMBERT.
  2. Pemetaan wilayah yang memanjang dari arah utara-selatan, pada umumnya menggunakan proyeksi silinder, konform, transversal, serta menyinggung meridian yang berada tepat di bagian tengah wilayah pemetaan. Proyeksi ini memiliki nama lain yakni proyeksi Tranverse Mercator (TM) atau Universal Tranverse Mercatro (UTM).
  3. Pemetaan wilayah yang berada di sekitar kutub pada umumnya menggunakan proyeksi normal, azimuthal, dan konform. Proyeksi peta ini juga dikenal dengan nama proyeksi stereografis.

Baca juga : Peta dan Peta Topografi

Sumber : Berbagai sumber dan referensi yang relevan.


Joko Sunaryanto
Joko Sunaryanto Jangan lupakan jati dirimu. "Sangkan paraning dumadi"

Posting Komentar untuk "Proyeksi Peta : Pengertian, Jenis, Syarat dan Cara Menentukannya"