Pengaruh Faktor Geografis terhadap Keragaman Budaya di Indonesia
Geografi81. Indonesia dengan kondisi geografis yang berbeda-beda dari Sabang sampai Merauke, tentu saja memiliki bermacam-macam suku bangsa serta kebudayaannya masing-masing. Indonesia mempunyai kurang lebih 1.340 suku bangsa.
![]() |
Keragaman budaya |
Faktor
Geografis Penyebab Keragaman Budaya di Indonesia
Faktor-faktor geografis
mempunyai andil dalam membentuk keragaman budaya pada suatu masyarakat. Mengutip
dari buku Tradisi Sekura Cakak Buah Masyarakat Adat Saibatin Dalam Kaca Mata
Geografi (2021), terdapat delapan faktor yang mempengaruhi kebudayan manusia,
terdiri atas faktor:
1. Lokasi
Lokasi merupakan letak
atau titik spesifik suatu tempat dalam suatu wilayah. Dengan demikian, ada
unsur relasi keruangan, seperti posisi dan jarak suatu tempat dengan tempat
lainnya. Sebagai misal, Indonesia adalah negara yang terletak di antara dua
benua dan dua samudera. Dengan berada di lokasi tersebut, Indonesia memiliki
keuntungan lalu lintas perniagaan yang melewati jalur maritim. Pada akhirnya,
kesadaran akan kondisi ini mendorong daya cipta, rasa, dan karsa masyarakat di
wilayah tersebut untuk memanfaatkannya.
2. Jenis iklim
Jenis iklim dipengaruhi
letak suatu wilayah, yang juga akan menentukan pola perilaku masyarakat.
Sebagai misal, iklim daerah pegunungan dan pesisir memiliki karakteristiknya
masing-masing. Pada perilaku sehari-hari, iklim akan mempengaruhi cara
berpakaian masyarakat. Contohnya, orang-orang yang tinggal di daerah iklim
dingin pegunungan cenderung berpakaian tebal, sementara masyarakat yang tinggal
di daerah pesisir cenderung berpakaian tipis.
3. Bentuk Relief
Bentuk relief
mempengaruhi kebudayaan masyarakat, misalnya dalam hal mobilitas masyarakat.
Orang-orang yang tinggal di daerah relief perbukitan cenderung memilih berjalan
kaki ketika berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Sementara itu,
masyarakat yang tinggal di daerah dekat sungai cenderung menggunakan perahu
sebagai moda transportasi mereka.
4. Tipe Tanah
Tipe tanah menentukan
kesuburan tanah di suatu wilayah. Tanah berkapur di bentang lahan karst
cenderung membentuk daerah yang kurang produktif untuk pertanian. Di sisi lain,
tanah berkapur lahan karst menyajikan bentang alam yang eksotis sehingga dapat
dimanfaatkan sebagai obyek wisata. Berbeda pula bagi masyarakat yang hidup di
kaki gunung dengan tipe tanah subur untuk pertanian. Kondisi ini membangun pola
perilaku dan sistem mata pencaharian yang berbeda. Akibatnya terjadi keragaman
regional antar daerah di Indonesia.
5. Jenis Flora dan Fauna
Pemanfaatan beragam
flora dan fauna bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pangan manusia. Lebih lanjut
lagi, keragaman pangan flora dan fauna juga akan mempengaruhi nutrisi
masyarakat. Sebagai misal, masyarakat Maluku kerap memanfaatkan kekayaan lautan
dan tanaman sagunya. Sementara itu, masyarakat Jawa dengan ketela dan ikan
wadernya.
6. Kondisi Air
Faktor ini menentukan
dapat tidaknya suatu wilayah dihuni dengan layak sehingga menjadi faktor
krusial bagi lahirnya peradaban manusia.
7. Sumber-sumber Mineral
Sumber mineral merupakan
potensi alam dari bahan galian yang ada dalam perut bumi. Pemanfaatannya
dilakukan melalui proses pertambangan (eksploitasi). Kondisi geografis
Indonesia mendukung kekayaan bahan mineral yang tersebar di daratan atau dasar
laut. Persebaran jumlah dan jenis sumber daya mineral Indonesia tidak merata,
tergantung kondisi batuan induk di setiap daerah.
8. Kontak dengan Lautan
Kontak dengan lautan
sangat penting bagi peradaban manusia. Orang-orang yang tinggal di daerah
pesisir biasanya lebih sering berinteraksi dengan budaya wilayah-wilayah lain.
Pertemuan dengan kebudayaan luar mempengaruhi proses asimilasi kebudayaan yang ada di Indonesia sehingga menambah ragam jenis kebudayaan yang ada di Indonesia.
Faktor-faktor geografis di atas turut membentuk kebudayaan masyarakat di berbagai wilayah. Namun, tidak bisa dimungkiri faktor geografis bukan sebagai faktor tunggal.
![]() |
Tongkonan |
Pertama, determinisme
lingkungan menyatakan bahwa lingkungan secara mekanis menentukan terbentuknya
suatu budaya. Dalam pandangan ini, diyakini bahwa lingkungan dan kehidupan di
dalamnya tetap ada dan tidak berubah. Berdasarkan hal itu, lingkungan menjadi
faktor tunggal yang menentukan suatu kebudayaan.
Kedua, pandangan determinisme
berbeda dengan pandangan posibilisme.
Menurut
pandangan posibilisme, kondisi lingkungan alam bukan faktor dominan yang
menentukan kebudayaan, melainkan faktor pengendali yang memberikan kemungkinan
atau peluang yang memengaruhi kebudayaan manusia. Lingkungan alam hanya
memberikan kemungkinan tertentu atas lahirnya suatu kebudayaan. Kedua pandangan
ini menunjukkan bahwa faktor geografis berpengaruh terhadap keragaman budaya.
Selain
letak geografis, faktor lain yang mempengaruhi keragaman budaya masyarakat
Indonesia adalah masuknya berbagai kebudayaan dunia ke dalam kebudayaan-kebudayaan
suku bangsa yang sudah ada. Bagi Indonesia, pengaruh budaya luar (budaya asing)
sudah terjadi sejak zaman dahulu. Keanekaragaman budaya di Indonesia juga
diperkaya dengan kehadiran pendukung kebudayaan dari bangsa-bangsa lain sejak
berabad-abad yang lalu, mulai dari penjajahan, hubungan perdagangan, penyebaran
agama, dan sebagainya.
Baca juga : Kebudayaan dan Kebudayaan nasional
Sumber
: Berbagai sumber dan referensi yang relevan
Posting Komentar untuk "Pengaruh Faktor Geografis terhadap Keragaman Budaya di Indonesia"