Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Horst dan Graben : Pengertian, Proses, Contoh dan Perbedaannya

Pengertian

Horst adalah proses patahan pada kulit bumi yang mengalami pengangkatan sehingga menjadi lebih tinggi dibandingkan dengan daerah sekitarnya.

Gambar horst
Horst

Proses Pembentukan Horst

Proses pembentukan horst diawali dari proses deformasi batuan. Deformasi batuan yaitu suatu peristiwa yang menyebabkan terjadinya perubahan bentuk, volume, dan renggangan pada skala butiran. Skala butiran sendiri adalah agregat kecil yang dihasilkan oleh mekanisme deformasi. Proses defomasi pada batuan  membuat batuan menjadi menyusut membentuk lipatan atau retakan. 

Proses tersebut disebabkan oleh adanya gaya yang menekan pada area batuan . Jika intensitas dari tekanan tersebut lebih besar dari pada kekuatan dalam batuan, maka batuan akan mengalami renggangan. Selain menerima tekanan, batuan juga mengalami kompresi dan tegangan. Lapisan batuan yang mengalami kompresi akan menjadi lebih pendek dan membentuk lipatan atau perekahan pada batuan. Sedangkan batuan yang mengalami tegangan akan mempunyai bentuk memanjang karena tertarik saling berjauhan. Batuan akan menjadi lebih kuat setelah mengalami kompresi dari pada tegangan.

Contoh Patahan Horst

Contoh relief muka bumi yang dihasilkan dari patahan horst yang berada di Indonesia adalah Plato Wonosari di Yogyakarta dan Plato Dieng di Jawa Tengah.

 

Graben

Graben atau slenk adalah hasil dari patahan pada kulit bumi yang mengalami depresi dan terletak di antara dua bagian yang lebih tinggi. Graben juga bisa disebut Slenk atau Terban. Graben yang terisi oleh air dapat menjadi danau

Gambar graben
Graben

Proses Pembentukan Graben

Graben adalah lembah dengan lereng curam yang berbeda di setiap sisinya yang disebabkan oleh perpindahan sebongkah tanah ke bawah. Graben sering terjadi berdampingan dengan horst . Struktur horst dan graben menunjukkan gaya tensional dan peregangan kerak.

Graben dihasilkan dari sesar normal paralel , dimana perpindahan dinding gantung mengarah ke bawah, sedangkan perpindahan dinding alas kaki ke atas. Sesar biasanya mengarah ke tengah graben dari kedua sisi. 

Horst adalah blok paralel yang tersisa di antara graben; kesalahan pembatas dari horst biasanya menurun dari garis tengah horst. Graben tunggal atau ganda dapat menghasilkan lembah keretakan

Contoh Graben

Contoh graben di Indonesia antara lain adalah:

1. Danau Toba

Contoh dari bentukan graben yang pertama adalah danau Toba. Danau Toba merupakan danau yang sangat terkenal yang ada di wilayah Sumatera Utara. Danau Toba terbentuk karena adanya graben yang menjadi cikal bakan keberadaan danau ini. Air yang mengisi graben ini menjadikan tempat ini sebagai danau yang sangat luas. Apabila kita melihat luasnya danau ini maka kita mengetahui bahwa graben ini sangat luas.

2. Danau Tempe

Contoh bentukan graben di Indonesia lainnya adalah Danau Tempe, yang terletak di Pulau Sulawesi. Danau ini juga bermula dari graben yang kemudian diisi oleh air secara alami.

Sumber : Berbagai sumber dan referensi yang relevan

Joko Sunaryanto
Joko Sunaryanto Jangan lupakan jati dirimu. "Sangkan paraning dumadi"

Posting Komentar untuk "Horst dan Graben : Pengertian, Proses, Contoh dan Perbedaannya"