Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Pestisida : Pengertian, Kegunaan, Jenis dan Dampaknya

Pengertian

Pestisida atau pesticide adalah bahan yang digunakan untuk mengendalikan, menolak, atau membasmi organisme pengganggu. Sasaran bermacam-macam,seperti serangga, tikus, gulma, burung, mamalia, ikan, atau mikrobia yang dianggap mengganggu.

Penggunaan pestisida
Penyemprotan pestisida
FAO mendefinisi pestisida sebagai "zat atau campuran zat yang bertujuan untuk mencegah, membunuh, atau mengendalikan hama tertentu, termasuk vektor penyakit bagi manusia dan hewan, spesies tanaman atau hewan yang tidak diinginkan yang dapat menyebabkan kerusakan selama produksi, pemrosesan, penyimpanan, transportasi, atau pemasaran bahan pertanian (termasuk hasil hutan, hasil perikanan, dan hasil peternakan)

WHO mendefinisikan pestisida adalah senyawa kimia yang digunakan untuk membunuh hama, termasuk serangga, tikus, jamur dan tanaman yang tidak diinginkan (gulma). 

Kementerian Pertanian RI, mendefinisikan pestisida adalah zat atau senyawa kimia, zat pengatur tumbuh dan perangsang tumbuh, bahan lain, serta organisme renik atau virus yang digunakan untuk melakukan perlindungan tanaman.

Kegunaan Pestisida

Menurut Peraturan Pemerintah RI nomor 7 tahun 1973 tentang Pengawasan atas Peredaran, Penyimpanan, dan Penggunaan Pestisida, kegunaan pestisida adalah:

  • Memberantas atau mencegah hama-hama dan penyakit-penyakit yang merusak tanaman, bagian-bagian tanaman atau hasil-hasil pertanian.
  • Memberantas rerumputan.
  • Mematikan daun dan mencegah pertumbuhan yang tidak diinginkan.
  • Mengatur atau merangsang pertumbuhan tanaman atau bagian-bagian tanaman tidak termasuk pupuk.
  • Memberantas atau mencegah hama-hama luar pada hewan-hewan piaraan dan ternak.
  • Memberantas atau mencegah hama-hama air.
  • Memberantas atau mencegah binatang-binatang dan jasad-jasad renik dalam rumah tangga, bangunan dan dalam alat-alat pengangkutan.
  • Memberantas atau mencegah binatang-binatang dapat menyebabkan penyakit pada manusia atau binatang yang perlu dilindungi dengan penggunaan pada tanaman, tanah atau air.

Jenis Pestisida

Pestisida dapat diklasifikasikan berdasarkan organisme target. Berikut jenis-jenis pestisida berdasarkan jenis hamanya, yaitu:

1. Insektisida

Insektisida adalah pestisida yang mengandung senyawa kimia beracun yang bisa mematikan semua jenis serangga. Insektisida sebagai pestisida adalah bahan kimia yang digunakan untuk mengendalikan serangga dengan membunuhnya atau mencegahnya melakukan perilaku yang tidak diinginkan atau merusak.

2. Herbisida

Herbisida adalah bahan senyawa beracun yang dapat dimanfaatkan untuk membunuh tumbuhan pengganggu yang disebut gulma. Herbisida merupakan agen, biasanya kimia, untuk membunuh atau menghambat pertumbuhan tanaman yang tidak diinginkan, seperti gulma, spesies invasif, atau hama pertanian.

3. Fungisida

Fungisida adalah bahan yang mengandung senyawa kimia beracun dan bisa digunakan untuk memberantas dan mencegah fungi atau cendawan. Fungisida, juga disebut antimikotik, setiap zat beracun yang digunakan untuk membunuh atau menghambat pertumbuhan jamur. Fungisida umumnya digunakan untuk mengendalikan parasit.

4. Bakterisida

Bakterisida mengandung bahan aktif beracun yang bisa membunuh bakteri. Bakterisida sebagai pestisida adalah zat kimia yang membantu mencegah pembentukan bakteri. Bakterisida juga sering digunakan sebagai aditif dalam pelapis dan inhibitor korosi.

Pestisida dan Jenisnya
Jenis Pestisida
5. Nematisida

Nematisida merupakan jenis pestisida untuk hama nematoda. Nematoda merupakan organisme berbentuk seperti cacing kecil yang panjangya lebih dari 1 cm hidup pada lapisan tanah bagian atas. Nematisida cenderung menjadi racun spektrum luas yang memiliki volatilitas tinggi atau sifat lain yang mendorong migrasi melalui tanah.

6. Akarisida

Akarisida sebagai pestisida adalah bahan yang mengandung senyawa kimia yang beracun yang digunakan untuk membunuh tungau, caplak, laba-laba. Istilah ixodicides kadang-kadang diterapkan pada akarisida yang digunakan untuk melawan kutu.

7. Rodentisida

Rodentisida adalah pestisida yang mengandung senyawa beracun yang digunakan untuk mematikan beberapa jenis binatang pengerat. Hewan pengerat tidak hanya mencakup tikus dan mencit, tetapi juga tupai, kelinci, tupai, landak, nutria, dan berang-berang.

8. Moluskisida

Molukisida adalah pestisida untuk membunuh moluska, seperti siput. Molukisida digunakan dalam pertanian atau berkebun, untuk mengendalikan hama gastropoda khususnya siput yang merusak tanaman atau tanaman berharga lainnya dengan memakannya.

Dampak Penggunaan Pestisida

Pestisida secara umum membawa kerugian bagi lingkungan dan kesehatan manusia. 

Bahaya bagi kesehatan

Pestisida dapat menyebabkan efek akut dan jangka panjang bagi pekerja pertanian yang terpapar. Paparan pestisida dapat menyebabkan efek yang bervariasi, mulai dari iritasi pada kulit dan mata hingga efek yang lebih mematikan yang mempengaruhi kerja saraf, mengganggu sistem hormon reproduksi, dan menyebabkan kanker. 

WHO dan UNEP memperkirakan bahwa setiap tahunnya 3 juta pekerja pertanian mengalami keracunan pestisida, dan 18000 diantaranya meninggal dan kemungkinan 25 juta orang mengalami gejala keracunan pestisida ringan setiap tahunnya. Bunuh diri dengan meracuni diri sendiri dengan pestisida merupakan cara bunuh diri paling populer ketiga di dunia. Wanita pada usia kehamilan 8 minggu yang hidup dekat dengan ladang yang disemprot pestisida organoklorin jenis dikofol dan endosulfan memiliki kemungkinan mendapatkan anak yang lahir dalam kondisi autis.

Efek bagi lingkungan

Penggunaan pestisida meningkatkan jumlah permasalahan pada lingkungan. Lebih dari 90% insektisida dan 95% herbisida yang disemprotkan menuju ke tempat yang bukan merupakan target. Arus pestisida terjadi ketika pestisida yang tersuspensi di udara sebagai partikel terbawa oleh angin ke wilayah lain, sehingga berpotensi menimbulkan pencemaran. Pestisida merupakan masalah utama polusi air dan beberapa pestisida merupakan polutan organik persisten yang menyebabkan kontaminasi tanah.

Pestisida juga mengurangi keanekaragaman hayati pertanian di tanah sehingga mengurangi laju pengikatan nitrogen. hilangnya polinator, menghancurkan habitat (terutama habitat burung), dan membahayakan satwa terancam. Seiring waktu, spesies hama dapat mengembangkan ketahanan terhadap pestisida sehingga dibutuhkan penelitian untuk mengembangkan pestisida jenis baru.

Karena pestisida hidrokarbon terklorinasi larut di dalam jaringan lemak dan tidak diekskresikan, organisme yang terpapar akan mempertahankan senyawa tersebut sepanjang hidupnya. Akumulasi akan terjadi pada rantai makanan, di mana pestisida akan terkonsentrasi pada pemuncak rantai makanan. Di habitat laut, konsentrasi pestisida ada pada ikan karnivora, terutama ikan pemangsa burung dan mamalia.

Distilasi global adalah proses dimana pestisida yang menguap mengalir dari lingkungan yang lebih panas ke lingkungan yang lebih dingin, terutama kutub dan puncak gunung. Pestisida ini dapat terbawa oleh angin dan terkondensasi, kembali ke tanah sebagai hujan atau salju. 

Sumber : Berbagai sumber dan referensi yang relevan


Joko Sunaryanto
Joko Sunaryanto Jangan lupakan jati dirimu. "Sangkan paraning dumadi"

Posting Komentar untuk "Pestisida : Pengertian, Kegunaan, Jenis dan Dampaknya"