Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Difusi Budaya : Pengertian, Jenis dan Proses Terjadinya

Pengertian

Dalam kehidupan bermasyarakat, difusi diartikan sebagai proses perembesan atau penyebaran unsur-unsur kebudayaan dari suatu individu ke individu lainnya atau dari suatu masyarakat ke masyarakat lain.

Difusi budaya adalah istilah yang kami gunakan untuk menjelaskan cara budaya menyebar dan berbaur di seluruh dunia.

Difusi budaya dan Jenisnya
Difusi budaya
Proses Terjadinya Difusi

Difusi dalam kajian sosiologi memiliki tiga bentuk proses, yakni:

1. Symbiotic adalah pertemuan antara individu dari suatu masyarakat dengan individu dari masyarakat lainnya tanpa mengubah kebudayaan masing-masing.

2. Penetration pasifique adalah masuknya kebudayaan asing secara tidak disengaja, damai dan tanpa unsur paksaan.

3. Penetration violente adalah masuknya kebudayaan asing dengan unsur paksaan dan adanya tekanan.

Jenis Difusi Budaya

1. Difusi Relokasi

Difusi relokasi adalah penyebaran dan percampuran budaya yang terjadi ketika orang bermigrasi ke seluruh dunia. Migrasi telah menjadi alasan dominan penyebaran budaya di seluruh dunia.

Misalnya, emigrasi orang Irlandia dari Irlandia ke Amerika Serikat secara massal pada abad ke-19 menyebabkan tumbuhnya budaya Irlandia Amerika di kota-kota seperti Boston.

Ketika budaya berpindah dari satu negara ke negara lain, mereka sering kali berasimilasi , artinya budaya mereka tidak menyebar. Sebaliknya, masyarakat beradaptasi dengan budaya baru.

Biasanya hanya jika terdapat cukup banyak imigran dari suatu tempat barulah mereka dapat membangun budaya mereka sendiri di tempat baru mereka pindah. Dalam kasus ini, kami mengatakan mereka berintegrasi , bukan berasimilasi. Artinya suatu kebudayaan telah menjadi bagian dari masyarakat baru dan berinteraksi dengan masyarakat baru tersebut dengan tetap menjaga identitas uniknya sendiri.

Jika suatu budaya yang telah direlokasi berhasil menularkan budayanya kepada penduduk setempat, maka akan mulai mengalami 'difusi ekspansi'.

2. Difusi Ekspansi

Difusi ekspansi mengacu pada saat sebuah ide budaya menyebar dari tempat asalnya namun tetap kuat di tempat asalnya. Misalnya saja film-film Hollywood yang masih populer di Amerika Serikat namun juga menyebar ke Eropa dan negara-negara lain.

Istilah 'ekspansi' atau 'perluasan' digunakan tentang sesuatu yang menjadi lebih besar. Jadi pada difusi ekspansi, yang kita maksud adalah benda budaya (yang mungkin berupa ide, cara menari, atau gaya busana) yang semakin populer di masyarakat. Misalnya saja maraknya jeans model bell bottom di tahun 70-an dan skinny jeans di awal tahun 2000-an. Masing-masing mode ini muncul sebagai hasil dari difusi ekspansi – popularitas yang semakin meningkat.

Difusi yang menular, hierarkis, dan stimulus adalah sub-jenis difusi ekspansi.

3. Difusi Menular

Difusi menular adalah jenis difusi ekspansi yang mengacu pada penyebaran ide melalui interaksi satu lawan satu antar individu. Ketika orang berinteraksi, mereka mengambil budaya dari orang yang berinteraksi dengan mereka, dan budaya tersebut menyebar. Hal ini serupa dengan virus yang menyebar melalui kontak antarmanusia.

Contoh penyebaran yang menular adalah ketika video menjadi viral di internet. Seseorang melihat video, menontonnya, lalu membagikannya. Orang-orang yang mereka bagikan juga menonton dan membagikannya dan video tersebut menyebar ke seluruh dunia saat seseorang membagikannya kepada orang lain.

4. Difusi Hierarki

Difusi hierarki terjadi ketika orang-orang terkenal atau berpengaruh dalam masyarakat berbagi gagasan budaya. Kebudayaan tersebut tersebar dari lapisan masyarakat atas ke bawah. Di masa lalu, preferensi fesyen raja dan ratu akan menyebar ke seluruh masyarakat yang sopan. Demikian pula saat ini, merek sering kali mempekerjakan 'influencer' yang dapat menyebarkan ide atau produk mereka untuk menjadikan mereka 'modis' di masyarakat.

5. Difusi Stimulus

Difusi stimulus terjadi ketika suatu budaya berubah seiring penyebarannya dari titik asalnya. Mungkin tetap sama atau tidak di lokasi aslinya, namun semakin jauh penyebarannya, semakin banyak pula perubahannya.

Misalnya, budaya sepak bola telah berubah secara dramatis selama bertahun-tahun di berbagai belahan dunia. Sepak bola 'sepak bola' tradisional bergabung menjadi Rugby Union di kelas atas Inggris, Liga Rugbi di kelas bawah Inggris, dan American Football di Amerika Serikat.

Contoh lainnya adalah penyebaran musik rock. Heavy metal menjadi jenis yang dominan di Skandinavia, musik country menjadi dominan di pedesaan Amerika, dan grunge rock di wilayah barat laut Pasifik Amerika Serikat. Semuanya adalah sub-jenis musik rock, tetapi daerah yang berbeda menghasilkan versi yang berbeda-beda, seiring dengan semakin tersebarnya musik tersebut.

Menariknya, sekelompok ahli teori yang disebut hyperdiffusionists percaya bahwa pada awalnya hanya ada satu budaya dan ketika orang-orang menyebar ke seluruh dunia, budaya tersebut menyatu dan berubah seiring waktu di ruang yang berbeda.

6. Difusi Maladaptif

Difusi maladaptif terjadi ketika suatu budaya menyebar ke wilayah baru yang tampaknya tidak berguna atau relevan, namun tidak berubah. Ini mungkin berhasil dengan baik di satu wilayah, namun tampaknya tidak cocok di situasi lain.

Contohnya adalah orang-orang di daerah bersalju bermain sepak bola di tengah salju – sepertinya olahraga ini tidak sesuai dengan cuaca (mungkin mereka seharusnya bermain ski), namun mereka memilih olahraga tersebut karena kesenangan meskipun tidak praktis.

Sumber : Berbagai sumber dan referensi yang relevan.


Joko Sunaryanto
Joko Sunaryanto Jangan lupakan jati dirimu. "Sangkan paraning dumadi"

Posting Komentar untuk "Difusi Budaya : Pengertian, Jenis dan Proses Terjadinya"