Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Perkembangan Kota : Pengertian, Cara, Faktor dan Tahapannya menurut Para Ahli

Pengertian

Semarang

Perkembangan kota adalah terjadinya perubahan kota, baik secara kualitas maupun kuantitas menjadi lebih modern. Perkembangan kota menyangkut sebuah proses, baik bersifat alami maupun nonalami yang berlangsung dalam jangka waktu tertentu. 

Cara Perkembangan Kota

Secara umum dikenal tiga cara perkembangan dasar dalam kota, yaitu perkembangan horizontal, perkembangan vertikal, dan perkembangan interstisial.

1. Perkembangan horizontal. Cara perkembangan ini adalah mengarah ke luar. Artinya, daerahnya bertambah, sedangkan ketinggian dan kuantitas lahan yang terbangun tetap. Perkembangan seperti ini sering terjadi di pinggir kota, karena harga lahan masih murah dan dekat dengan jalan raya.

2. Perkembangan vertikal. Cara perkembangan ini mengarah ke atas, yaitu  dengan menambah ketinggian bangunan bukan menambah luas bangunan. Perkembangan seperti ini terjadi di pusat kota, hal ini karena harga lahan di daerah tersebut sangat mahal.

3. Perkembangan interstisial. Cara perkembangan ini dilakukan kedalam, artinya daerah dan ketinggian bangunan tetap sama sedangkan kuantitas lahan yang terbangun bertambah. Perkembangan seperti ini terjadi di pusat kota serta antara pusat kota dan pinggir kota yang kawasannya sudah padat.

Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Kota

Perkembangan kota dipengaruhi beberapa faktor, antara lain:

a. Faktor alam misalnya morfologi, iklim, jenis tanah, dan sumber air.

b. Faktor penduduk;

  • Kualitas penduduk, yaitu pengetahuan penduduk sesuai dengan tingkat pendidikan dan wawasannya.
  • Kuantitas penduduk, yaitu bertambahnya jumlah penduduk akan berpengaruh terhadap situasi dan kondisi kota. Misalnya kota semakin padat.

Tahap Perkembangan Kota

Perkembangan kota
Salah satu sisi Kanal Ciliwung

a. Perkembangan kota, yang dikemukakan oleh Lewis Munford. Perkembangan kota dilihat secara fisik maupun secara sosial budaya. 
Perkembangan kota menurut Munford, yaitu:

  1. Tahap eopolis, ditandai dengan perkampungan yang makin maju, meskipun masih didasarkan pada kegiatan di bidang pertanian
  2. Tahap polis, ditandai dengan munculnya kegiatan – kegiatan industri meskipun pengaruhnya terbatas. Pada tahap ini kenampakan kota sudah mulai tampak
  3. Tahap metropolis, pada tahap ini kenampakan kota sudah berkembang cukup besar
  4. Tahap megalopolis, ditandai dengan adanya perubahan perilaku manusia yang selalu berorientasi pada materi.
  5. Tahap tyranopolis, pada tahap ini tolak ukur budaya tampak hanya pada sesuatu yang tampak, misalnya kekayaan dalam bentuk materi.
  6. Tahap nekropolis, ditandai dengan adanya kemunduran–kemunduran pada fungsi-fungsi kota sehingga menunjukkan gejala-gejala kehancuran. Kemunduran tersebut disebabkan adanya peperangan, wabah penyakit, kelaparan, perampokan dan lain sebagainya.

b. Perkembangan kota menurut Griffith Taylor 

  1. Stadium infantile. Pada stadium ini batas antar daerah tidak tampak jelas. Ciri yang paling menonjol dari stadium ini adalah masih menyatunya antara pertokoan dan perumahan pemilik toko.
  2. Stadium juvenile. Pada stadium tampak adanya desakan terhadap perumahan-perumahan lama oleh perumahan baru. Pada stadium ini pertokoan dan perumahan pemilik toko sudah terpisah.
  3. Stadium mature. Pada stadium ini dicirikan oleh banyaknya daerah-daerah baru yang muncul mengikuti tata ruang, misalnya kawasan industri, perdagangan, dan perumahan.
  4. Stadium senile. Stadium ini disebut juga stadium kemunduran kota, setiap ruang dalam kota kurang mendapatkan pengawasan dan pemeliharaan sehingga mengalami kemunduran.

c. Perkembangan kota menurut J.M Houston

  1. Stadium pembentukan inti kota (nuclear phase). Stadium ini merupakan tahap pembengtukan kawasan pusat bisnis yang dikenal dengan Central Business Distric (CBD). Tahap ini merupakan tahap pembangunan gedung-gedung penggerak kegiatan.
  2. Stadium formatif (formatif phase). Stadium ini inti kota mulai berkembang  seiring dengan perkembangan industri dan teknologi.
  3. Stadium modern. Pada stadium ini muncul gejala terjadinya penggabungan antar pusat kegiatan.

Sumber : Berbagai sumber dan referensi yang relevan

Joko Sunaryanto
Joko Sunaryanto Jangan lupakan jati dirimu. "Sangkan paraning dumadi"

Posting Komentar untuk "Perkembangan Kota : Pengertian, Cara, Faktor dan Tahapannya menurut Para Ahli"