Awan : Pengertian, Proses Pembentukan dan Jenisnya
Pengertian
Awan adalah massa yang dapat dilihat dari tetesan air atau kristal beku yang menggantung di atmosfer yang berada di atas permukaan bumi atau permukaan planet lain.
Awan juga merupakan massa terlihat yang tertarik oleh gravitasi, seperti massa materi dalam ruang yang disebut awan antar bintang dan nebula. Awan dipelajari dalam ilmu awan atau fisika awan, suatu cabang meteorologi.
Luke Howard merupakan salah satu tokoh yang punya kiprah besar di bidang meteorologi, khususnya awan. Walaupun secara profesi merupakan kimiawan, tetapi dari kecil dia sudah mengagumi dan memperhatikan awan yang ada di langit.
Dia sadar bahwa bentuk awan itu bermacam-macam. Ini yang memantapkan Luke untuk terus melakukan observasi. Dari Observasinya, Luke menyimpulkan bahwa dari sekian banyak bentuk awan, secara umum semuanya berasal dari tiga bentuk dasar. Bentuk dasar ini diberi nama Cirrus yang artinya serat atau rambut, Cumulus yang artinya tumpukan, dan Stratus yang artinya lembaran atau lapisan.
Pembentukan awan
Udara selalu mengandung uap air. Apabila uap air ini meluap menjadi titik-titik air, maka terbentuklah awan. Proses pembentukan awan bisa terjadi dengan dua cara:
- Apabila udara panas, lebih banyak uap terkandung di dalam udara karena air lebih cepat menyengat. Udara panas yang sarat dengan air ini akan naik tinggi, hingga tiba di satu lapisan dengan suhu yang lebih rendah, uap itu akan mencair dan terbentuklah awan, molekul-molekul titik air yang tak terhingga banyaknya.
- Suhu udara tidak berubah, tetapi keadaan atmosfer lembap. Udara makin lama akan menjadi semakin jenuh dengan uap air
Jenis Awan
Klasifikasi awan |
Awan Cirrostratus adalah awan putih yang tipis dan menyelimuti seluruh langit. Biasanya awan ini akan muncul saat musim salju. Awan ini merupakan tanda akan turun salju atau hujan dalam waktu 24 jam ke depan.
Awan Cirrocumulus memiliki karakter yang tipis, terputus-putus, dan menyebar. Awannya akan tampak seperti riak air atau seperti biji-bijian. Awan ini menandakan ada kemungkinan badai datang.
2. Awan menengah
Dasar awan di tingkat tengah troposfer, diberi awalan "alto", ketinggian 1,9-7 kilometer. Tergantung pada ketinggian, waktu dalam setahun, dan struktur suhu vertikal troposfer, awan ini dapat terdiri dari tetesan air cair, kristal es, atau kombinasi keduanya, termasuk tetesan superdingin (yaitu, tetesan cair yang suhunya di bawah titik beku).
Dua jenis awan utama awan tingkat menengah adalah Altostratus dan Altokumulus.
Awan altostratus adalah awan tipe "strato" yang memiliki tekstur tipe datar dan seragam di tingkat menengah. Mereka sering menunjukkan pendekatan front hangat dan dapat menebal dan turun ke stratus, kemudian nimbostratus mengakibatkan hujan atau salju. Namun, awan altostratus sendiri tidak menghasilkan presipitasi yang signifikan di permukaan, meskipun percikan atau kadang-kadang hujan ringan dapat terjadi dari dek altostratus yang tebal.
Awan altokumulus menunjukkan karakteristik tipe "cumulu" di tingkat menengah, yaitu, awan seperti tumpukan dengan elemen konvektif. Seperti sirokumulus, altokumulus dapat berjajar dengan barisan atau jalan awan, dengan sumbu awan menunjukkan area lokal dari udara yang naik, lembab, dan zona bening di antara baris yang menunjukkan turun secara lokal, udara yang lebih kering.
Awan altokumulus dengan beberapa batas vertikal dapat menunjukkan adanya ketidakstabilan yang meningkat, terutama di pagi hari, yang dapat menjadi lapisan batas dan dilepaskan ke konveksi dalam pada sore hari atau malam hari.
3. Awan rendah
Awan rendah hanya berada diketinggian kurang dari 1,9 kilometer. Awan rendah ini ada empat macam : Cumulus, Stratus, Cumulonimbus, dan Stratocumulus.
Cumulus adalah awan yang tampak seperti kapan di langit, ukuran dan bentuknya bervariasi. Awan kedua adalah Stratus yang biasanya banyak diamati di pegunungan. Stratus terlihat seperti lapisan putih yang mengelilingi seluruh langit.
Ketiga adalah awan Cumulonimbus. Awan ini muncul saat hari yang panas. Dari jauh, awan ini tampak seperti gunung atau menara. Ini merupakan pertanda bahwa akan terjadi hujan dan angin puting beliung.
Awan Stratocumulus berwarna keabuan dan berumpal-gumpal kecil. Awan ini merupakan tanda hujan petir akan segera datang.
Baca juga: Dinamika Atmosfer
Posting Komentar untuk "Awan : Pengertian, Proses Pembentukan dan Jenisnya"