Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Front : Pengertian dan Proses Pembentukannya

Pengertian

Front adalah batas antara pertemuan dua massa udara yang mempunyai sifat fisika (suhu, densitas) berbeda. Perpotongan bidang batas ini dengan tanah menunjukkan sebuah garis pada peta cuaca. Garis ini merupakan sebuah permukaan (bidang) yang tidak tegak dan miring, udara panas akan naik di atas udara yang lebih dingin. 

Front merupakan daerah yang sempit dengan kecuraman perubahan sifat massa udara terhadap jarak yang besar. Daerah front adalah tempat terjadinya transisi yang cepat antara massa udara yang satu dengan massa udara yang lain, mempunyai ketebalan yang berorde 100 km.

Suhu merupakan sifat utama yang dipakai untuk mengidentifikasikan massa udara dan untuk menunjukkan adanya front. Sifat lain yang dapat membantu untuk menganalisis peta cuaca dan menentukan lokasi front ialah kelembapan yang dinyatakan dengan suhu titik embun, gradien tekanan, arah dan kecepatan angin, perawanan dan endapan. Meskipun kemiringan front sangat kecil, front mampu menaikkan udara panas di atas udara dingin sehingga terbentuk awan dan endapan.


Pembentukan Front

Tahapan atau tingkatan dalam pembentukan front, ada tiga tingkat pembentukan front, yaitu;

Tingkat pertama, terdiri atas

  • Tingkat normal: udara kutub dari utara dan udara tropis dari selatan saling bertemu.
  • Tingkat deformasi: suatu putaran udara terjadi, arahnya berlawanan jarum jam jika terjadi di Belahan  Bumi Utara (BBU) dan searah dengan jarum jam jika terjadi di Belahan Bumi Selatan (BBS)

Tingkat kedua,

Pada tingkat ini terjadi deformasi permukaan front (bidang diskontinuitas) menjadi bentuk lidah atau sudut. Udara panas pada tingkat ini terletak di antara massa udara dingin, kemudian udara panas didorong oleh angin barat daya yang menimbulkan gangguan. Di sepanjang permukaan front panas terbentuk awan Cirrus (Ci), Altostratus (As) dan Altocumulus (Ac). 

Di sepanjang permukaan front dingin, udara panas berhubungan dengan udara dingin sehingga udara panas menjadi tidak stabil dan naik dengan cepat yang mengakibatkan tumbuhnya awan konvektif. 

Awan ini bermula tumbuh sebagai Cumulus, kemudian jika awan mencapai ketinggian 6 sampai 9 km disertai hujan ringan dan tanpa menunjukkan tanda terjadinya es maka awan menjadi Cumulus Congestus (Cc) dan pada akhirnya menjadi Cumulonimbus (Cb) jika di bagian atas awan terdapat es. Awan Cb ini dapat menimbulkan badai guruh dan hujan lebat serta batu es hujan (hail).


Tingkat ketiga;

Front dingin dalam perjalanannya bergerak lebih cepat daripada front panas. Isobar lebih rapat di dalam udara dingin daripada di dalam udara panas, oleh karena itu front dingin akan mengejar front panas dan mendorong udara panas ke atas, dikatakan bahwa front menjadi terserap (occlus). 

Akhirnya depresi pada pusat gangguan secara progresif menjadi tertutup sehingga front menjadi kabur dan kemudian menghilang. Dari lahirnya gangguan sampai matinya front memerlukan waktu 3 sampai 7 hari.


Joko Sunaryanto
Joko Sunaryanto Jangan lupakan jati dirimu. "Sangkan paraning dumadi"

Posting Komentar untuk "Front : Pengertian dan Proses Pembentukannya"