Tanah Gambut : Pengertian, Pembentukan, Karakteristik, Pemanfaatan dan Persebarannya
Pengertian
Gambut |
Tanah yang terbentuk di lahan-lahan basah ini disebut sebagai peat (Bahasa Inggris).
Lahan-lahan bergambut di berbagai belahan dunia dikenal dengan aneka nama seperti bog, moor, muskeg, pocosin, mire, dan lain-lain.
Pembentukan Gambut
Gambut terbentuk ketika bagian-bagian tumbuhan yang luruh terhambat pembusukannya, biasanya di lahan-lahan berawa, karena kadar keasaman yang tinggi atau kondisi anaerob di perairan setempat.
Tidak mengherankan jika sebagian besar tanah gambut tersusun dari serpih dan kepingan sisa tumbuhan, daun, ranting, dahan, bahkan kayu-kayu besar, yang belum sepenuhnya membusuk. Kadang-kadang ditemukan pula, karena ketiadaan oksigen bersifat menghambat dekomposisi, sisa-sisa bangkai binatang dan serangga yang turut terawetkan di dalam lapisan-lapisan gambut.
Lazimnya di dunia, disebut sebagai gambut apabila kandungan bahan organik dalam tanah melebihi 30%, akan tetapi hutan-hutan rawa gambut di Indonesia umumnya mempunyai kandungan melebihi 65% dan kedalamannya melebihi dari 50 cm.
Tanah dengan kandungan bahan organik antara 35–65% juga biasa disebut muck.
Pertambahan lapisan-lapisan gambut dan derajat pembusukan (humifikasi) terutama bergantung pada komposisi gambut dan intensitas penggenangan. Gambut yang terbentuk pada kondisi yang teramat basah akan kurang terdekomposisi, dan dengan demikian akumulasinya tergolong cepat, dibandingkan dengan gambut yang terbentuk di lahan-lahan yang lebih kering. Sifat-sifat ini memungkinkan para klimatolog menggunakan gambut sebagai indikator perubahan iklim pada masa lampau.
Demikian pula, melalui analisis terhadap komposisi gambut, terutama tipe dan jumlah penyusun bahan organiknya, para ahli arkeologi dapat merekonstruksi gambaran ekologi pada masa purba.
Pada kondisi yang tepat, gambut juga merupakan tahap awal pembentukan batu bara. Gambut bog yang terkini, terbentuk di wilayah lintang tinggi pada akhir Zaman Es terakhir, sekitar 9.000 tahun yang silam. Gambut ini masih terus bertambah ketebalannya dengan laju sekitar beberapa milimeter setahun. Namun gambut dunia diyakini mulai terbentuk tak kurang dari 360 juta tahun silam.
Karakteristik Tanah Gambut
Tanah gambut berbeda dari tanah pada umumnya, berikut ini adalah beberapa karakteristik tanah gambut yaitu:
- Tanah gambut mudah amblas dan tidak mampu menopang beban yang berat.
- Tingkat kepadatan yang rendah menjadikan tanah gambut tidak memiliki daya dukung atau bearing capacity yang rendah.
- Tanah gambut sangat mudah untuk mengalami kekeringan yang tidak dapat dikembalikan. Hal ini akan sangat berbahaya, terutama saat memasuki musim kemarau. Tanah gambut yang kering akan mudah untuk tersulut dan terbakar. Tanah yang kering akan membuat api menjadi lebih cepat menyebar dan membuatnya sulit untuk dipadamkan.
- Tanah jenis ini memiliki kemampuan untuk menyimpan air yang sangat baik. Pada musim hujan, tanah akan penuh dengan air dan mudah menjadi becek.
- Tanah gambut memiliki kandungan hara yang rendah. Tanah jenis ini kurang cocok untuk digunakan sebagai tanah pertanian karena membutuhkan pengelolaan yang lebih rumit untuk dilakukan.
Lahan Gambut |
Pemanfaatan Lahan Gambut
Di bawah ini adalah beberapa manfaat tanah gambut, antara lain:
1. Sebagai Lahan Peternakan
Tanah gambut bisa dimanfaatkan untuk menjadi lahan peternakan hewan-hewan seperti unggas dan sapi.
2. Lahan Sumber Air
Tanah gambut memiliki kemampuan penyerapan air yang tinggi. Saat musim hujan tiba, tanah jenis ini mampu untuk menjadi tanah resapan dengan cara menampung air dalam jumlah yang banyak dan cepat.
3. Mengurangi Efek Pemanasan Global
Lahan gambut memiliki peran yang sangat penting dalam mengurangi efek pemanasan global. Tanahnya memiliki kemampuan untuk menyerap gas berbahaya seperti metana dan karbon dan mencegahnya supaya tidak terlepas ke udara. Perlu diperhatikan bahwa tanah gambut yang terbakar akan menciptakan polusi yang sangat berbahaya bagi lingkungan.
4. Sumber Energi Bagi Manusia
Tanah gambut yang dikeringkan bisa menjadi sumber energi yang bermanfaat bagi manusia. Tanah yang sudah kering bisa diolah dan menjadi bahan utama dalam pembuatan briket. Gambut di Indonesia memiliki kualitas yang sangat baik dan bisa dimanfaatkan untuk menjadi tenaga listrik di daerah yang tidak terjangkau PLN dan sulit untuk mendapatkan sumber energi listrik.
Persebaran Lahan Gambut
Indonesia adalah negara yang memiliki lahan gambut nomor 2 terbesar di dunia.
Peta penyebaran lahan gambut yang ada di Indonesia adalah seperti berikut ini:
- Provinsi Papua memiliki lahan gambut terbesar di Indonesia dengan luas mencapai 6,3 juta hektar.
- Provinsi Kalimantan Tengah mempunyai lahan gambut dengan luas sebesar 2,7 juta hektar.
- Provinsi Riau dengan lahan gambut seluas 2,2 juta hektar.
- Provinsi Kalimantan Barat dengan lahan gambut seluas 1,8 juta hektar.
- Provinsi Sumatera Selatan memiliki lahan gambut seluas 1,7 juta hektar.
- Provinsi Papua Barat dengan lahan seluas 1,3 hektar.
- Provinsi Kalimantan Timur dengan lahan gambut seluas 0,9 juta hektar.
- Provinsi Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, dan Sumatera Utara, masing-masing memiliki lahan gambut seluas 0,6 juta hektar.
Peta Persebaran Lahan Gambut di Indonesia |
Baca juga : Tanah Aluvial dan Tanah Humus
Posting Komentar untuk "Tanah Gambut : Pengertian, Pembentukan, Karakteristik, Pemanfaatan dan Persebarannya"