Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Gaharu : Pengertian, Proses, Jenis dan Manfaatnya

Pengertian

Gaharu adalah kayu berwarna kehitaman dan mengandung resin khas yang dihasilkan oleh sejumlah spesies pohon dari marga/genus Aquilaria, terutama A. malaccensis

Gaharu
Gaharu

Resin ini digunakan dalam industri wangi-wangian (parfum dan setanggi) karena berbau harum. Gaharu sejak awal era modern (2000 tahun yang lalu) telah menjadi komoditas perdagangan dari Kepulauan Nusantara ke India, Persia, Jazirah Arab, serta Afrika Timur.

Proses pembentukan

Gaharu dihasilkan oleh tanaman sebagai respon dari mikrob yang masuk ke dalam jaringan yang terluka. Luka pada tanaman berkayu dapat disebabkan secara alami karena adanya cabang dahan yang patah atau kulit terkelupas, maupun secara sengaja dengan pengeboran dan penggergajian. Masuknya mikrob ke dalam jaringan tanaman dianggap sebagai benda asing sehingga sel tanaman akan menghasilkan suatu senyawa fitoaleksin yang berfungsi sebagai pertahanan terhadap penyakit atau patogen. 

Senyawa fitoaleksin tersebut dapat berupa resin berwarna coklat dan beraroma harum, serta menumpuk pada pembuluh xilem dan floem untuk mencegah meluasnya luka ke jaringan lain. Namun, apabila mikrob yang menginfeksi tanaman dapat mengalahkan sistem pertahanan tanaman maka gaharu tidak terbentuk dan bagian tanaman yang luka dapat membusuk.

Ciri-ciri bagian tanaman yang telah menghasilkan gaharu adalah

  1. kulit batang menjadi lunak,
  2. tajuk tanaman menguning dan rontok,
  3. serta terjadi pembengkakan, pelekukan, atau penebalan pada batang dan cabang tanaman.

Senyawa gaharu dapat menghasilkan aroma yang harum karena mengandung senyawa guia dienal, selina-dienone, dan selina dienol. Untuk kepentingan komersial, masyarakat mengebor batang tanaman penghasil gaharu dan memasukkan inokulum cendawan ke dalamnya. Setiap spesies pohon penghasil gaharu memiliki mikrob spesifik untuk menginduksi penghasilan gaharu dalam jumlah yang besar.

Beberapa contoh cendawan yang dapat digunakan sebagai inokulum adalah

  • Acremonium sp.,
  • Cylindrocarpon sp.,
  • Fusarium nivale,
  • Fusarium solani,
  • Fusarium fusariodes,
  • Fusarium roseum,
  • Fusarium lateritium dan
  • Chepalosporium sp

Gaharu
Pengolahan Gaharu

Nilai ekonomi

Gaharu banyak diperdagangan dengan harga jual yang sangat tinggi terutama untuk gaharu dari tanaman famili Themeleaceae dengan jenis Aquilaria spp. yang dalam dunia perdangangan disebut sebagai gaharu beringin. Untuk jenis gaharu dengan nilai jual yang relatif rendah, biasanya disebut sebagai gaharu buaya. Selain ditentukan dari jenis tanaman penghasilnya, kualitas gaharu juga ditentukan oleh banyaknya kandungan resin dalam jaringan kayunya. Semakin tinggi kandungan resin di dalamnya maka harga gaharu tersebut akan semakin mahal dan begitu pula sebaliknya.

Secara umum perdagangan gaharu digolongkan menjadi tiga kelas besar, yaitu gubal, kemedangan, dan abu.

Gubal merupakan kayu berwarna hitam atau hitam kecoklatan dan diperoleh dari bagian pohon penghasil gaharu yang memiliki kandungan damar wangi beraroma kuat.  

Kemedangan adalah kayu gaharu dengan kandungan damar wangi dan aroma yang lemah serta memiliki penampakan fisik berwarna kecoklatan sampai abu-abu, memiliki serat kasar, dan kayu lunak.

Kelas terakhir adalah abu gaharu yang merupakan serbuk kayu hasil pengerokan atau sisa penghancuran kayu gaharu

Manfaat Pohon Gaharu

Dalam pengolahannya, manfaat pohon gaharu bisa didapatkan baik untuk kesehatan hingga dapat berpengaruh pada nilai ekonomi.

Gaharu
Pohon gaharu

Berikut ini beberapa manfaat pohon gaharu antara lain, yaitu:

1. Melawan Infeksi Bakteri

Manfaat pohon gaharu yang pertama bisa didapatkan dari ekstrak daunnya.
Dikutip dari studi yang diulas di Univesitas Atmajaya Yogyakarta, manfaat ekstrak daun pohon gaharu mampu melawan infeksi bakteri. Hal ini karena tanaman gaharu memiliki sifat antibakteri yang bermanfaat untuk kesehatan secara keseluruhan.

Studi ini mengungkapkan, berdasarkan penelitian, didapatkan bahwa ekstrak daun gaharu dengan pelarut metanol, akuades, dan kloroform memiliki aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli.

Senyawa alkaloid dan terpenoid adalah senyawa yang paling berperan dalam ekstrak daun gaharu sebagai antibakteri.

Selain itu, manfat pohon gaharu yang diambil dari ekstrak daunnya, mengandung senyawa kimia seperti alkaloid, triterpenoid, flavonoid, saponin dan tanin.

Kandungan senyawa kimia tersebut menunjukkan adanya aktivitas antibakteri pada daun gaharu. Untuk itulah, tanaman gaharu sebenarnya sudah dimanfaatkan sebagai obat tradisional sejak dulu kala.

Salah satunya pada masyarakat Papua, mereka telah menggunakan daun gaharu sebagai obat tradisional untuk mengatasi malaria dan sebagai perawatan kulit.

2. Kaya Antioksidan

Manfaat pohon gaharu berikutnya, masih didapatkan dari bagian ekstrak daunnya.

Dilansir dari studi yang diulas di Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, ekstrak daun dari pohon gaharu memiliki kandungan antioksidan yang tinggi.
Antioksidan sudah dimanfaatkan untuk mencegah radikal bebas.

Senyawa antioksidan tersebut, di antaranya adalah asam fenolik, flavonoid, karoten,
vitamin E, vitamin C, bilirubin, dan albumin. Zat-zat gizi mineral seperti mangan, zinc, tembaga, dan selenium juga berperan sebagai antioksidan.
Di antara zat-zat antioksidan ini diduga ada dalam ekstrak metanol daun gaharu seperti senyawa fenol dan flavonoid.

Hasil dari uji skrining pada serbuk simplisia menunjukkan, ekstrak etanol daun gaharu segar dan ekstrak etanol simplisia diperoleh adanya senyawa flavonoid, glikosida, tanin dan steroid/triterpenoid yang menjadi senyawa aktif antioksidan.
Pemanfaatan ekstrak daun gaharu yang kaya antioksidan ini dijadikan sebagai teh herbal.
Sebenarnya, sudah dari dulu daun gaharu dijadikan sebagai teh.

Produk gaharu sudah dikenal sejak abad ke-3 dan digunakan sebagai bahan ritual keagamaan di China, bahan pengikat parfum, aromaterapi, dan industri kosmetik.
Setelahnya, kemudian berkembang dalam bentuk sabun, sampo, dan juga teh herbal.
Selain mampu mencegah paparan radikal bebas dalam tubuh, manfaat antioksidan tentunya sangat beragam.

Antioksidan mampu menghambat penyakit degeneratif, menjaga daya tahan tubuh, serta berpengaruh pada kesehatan metabolik.

3. Mengatasi Berbagai Penyakit Kronis

Manfaat pohon gaharu dapat digunakan untuk mengatasi berbagai penyakit kronis.
Hal ini dapat diungkapkan berdasarkan banyaknya sejarah yang menunjukkan daun gaharu baik untuk kesehatan.

Diulas dalam Jurnal Pengabdian Masyarakat Khatulistiwa, daun dari pohon gaharu telah digunakan untuk mengobati beberapa penyakit kronis, di antaranya adalah hipertensi dan kanker.

Selain itu, manfaat daun gaharu sebagai obat-obatan herbal juga dapat digunakan untuk mengatasi penyakit lainnya, seperti:

  • Diabetes
  • Penyakit asam urat
  • Masalah ginjal
  • Kelelahan kronis
  • Pengobatan sakit kepala
  • Mengobati masalah lambung
  • Masalah peredaran darah
  • Gangguan kulit

Metode paling tradisional dalam pemanfaatan daun gaharu, yaitu menjadikannya sebagai teh herbal.

Bahkan, pada beberapa negara, daun gaharu sudah memiliki sejarah yang panjang di Asia tenggara.
Daun teh gaharu ini telah digunakan untuk 100 tahun di seluruh Asia Tenggara oleh para praktisi kesehatan tradisional.

Meski bermanfaat, nyatanya tidak semua daun gaharu bisa dimanfaatkan sebagai teh. Pemilihan daun gaharu yang tepat juga menjadi pertimbagan penting.
Daun gaharu yang dipilih memiliki tekstur yang baik, tidak cacat secara fisik, dan tidak bekas dimakan serangga atau rusak selama proses pengambilan.
Selain itu, daun gaharu yang digunakan diutamakan daun yang tua atau setengah tua.
Tujuannya agar daun gaharu ini nantinya lebih mudah untuk dibersihkan dan dipotong.

4. Memiliki Nilai Jual yang Tinggi

Manfaat pohon gaharu berikutnya, yaitu memiliki nilai jual yang tinggi.
Dalam pengolahan tanaman gaharu, bagian yang banyak dimanfaatkan adalah gubal gaharu yang merupakan produk akhir yang dihasilkan oleh kayu gaharu yang mengandung resin.

Nilai jual yang tinggi tanaman gaharu di pasaran membuat banyak masyarakat tertarik untuk membudidayakan jenis tanaman ini, dengan harapan akan menghasilkan banyak keuntungan besar ke depannya.

Ciri khas dari tanaman gaharu, yaitu batang yang tidak berbanir, lurus, dan bersifat kayu keras.

Kulitnya berwarna cokelat keputihan tekstur yang sangat halus. Tajut membulat, lebar dengan percabangan yang horizontal.
Tentunya, pemilihan kayu gaharu dengan kualitas terbaik akan menghasilkan nilai jual yang lebih tinggi.

Ciri-ciri kayu gaharu yang memiliki kualitas tinggi adalah bagian gubalnya memiliki warna hitam pekat yang merata, dan beraroma wangi ketika dipotong.

Sementara itu, kayu gaharu yang memiliki kualitas rendah memiliki ciri-ciri pada bagian gubal kayunya cenderung memiliki warna kecokelatan dan aroma wangi yang dihasilkan tidak sekuat kayu pohon gaharu berkualitas tinggi.

5. Bahan Pembuatan Parfum

Manfaat pohon gaharu berikutnya, dimanfaatkan dari minyaknya sebagai bahan pembuatan parfum atau minyak esensial.

Inti gaharu atau gubal gaharu aloeswood, eaglewood, atau agarwood yang menjadi inti dari tanaman gaharu, damar wangi atau resin.

Inti gaharu ini berbau harum dan khas sehingga dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan parfum dan juga berbagai minyak esensial.

Selain itu, minyak gaharu juga dimanfaatkan untuk melancarkan siklus menstruasi, mengatasi masalah persendian, menjaga kesehatan kulit, mengobati asma, dan meredakan batuk.

Baca juga : Kina dan Kakao

Joko Sunaryanto
Joko Sunaryanto Jangan lupakan jati dirimu. "Sangkan paraning dumadi"

Posting Komentar untuk "Gaharu : Pengertian, Proses, Jenis dan Manfaatnya"