Bulan : Proses Pembentukan dan Karakteristiknya
Pengertian
Bulan adalah satelit alami Bumi satu-satunya dan merupakan satelit terbesar kelima dalam Tata Surya. Dalam bahasa Inggris, nama untuk satelit alami Bumi adalah moon. Kata benda moon berasal dari kata moone, yang juga berkembang dari kata mone, berasal dari kata bahasa Inggris Kuno mōna (sebelum 725).
Penampakan bulan |
Sebutan lain untuk Bulan dalam bahasa Inggris modern adalah lunar, berasal dari bahasa Latin Luna. Sebutan lainnya yang kurang umum adalah selenic, dari bahasa Yunani Kuno Selene
Proses Pembentukan Bulan
Beberapa hipotesa mengenai pembentukan Bulan menyatakan bahwa Bulan terbentuk pada 4,527 miliar tahun yang lalu, sekitar 30-50 juta tahun setelah pembentukan Tata Surya. Penelitian terbaru yang dilakukan oleh Rick Carlson menunjukkan bahwa Bulan berusia sekurang-kurangnya 4,4 hingga 4,45 miliar tahun.
Hipotesis ini antara lain menjelaskan bahwa fisi Bulan berasal dari kerak Bumi akibat gaya sentrifugal, penangkapan gravitasi sebelum pembentukan Bulan, dan pembentukan Bumi dan Bulan secara bersama-sama di cakram akresi primordial. Hipotesis ini tidak menjelaskan tinggi momentum sudut dari sistem Bumi-Bulan.
Hipotesis yang berlaku saat ini menjelaskan bahwa sistem Bumi-Bulan terbentuk akibat tubrukan besar, ketika benda langit seukuran Mars (bernama Theia) bertabrakan dengan proto-Bumi yang baru terbentuk, memuntahkan material ke orbit di sekitarnya yang kemudian berkumpul untuk membentuk Bulan. Hipotesis ini mungkin merupakan hipotesis yang paling menjelaskan mengenai asal usul Bulan, meskipun penjelasannya tidak sempurna.
Tubrukan besar diperkirakan umum terjadi pada awal pembentukan Tata Surya.
Akan tetapi, pengujian terbaru menunjukkan bahwa sebagian besar materi Bulan berasal dari Bumi, bukannya dari penabrak. Bukti meteorit menunjukkan bahwa materi benda langit lainnya seperti Mars dan Vesta memiliki oksigen dan komposisi isotop yang sangat berbeda dengan Bumi, sedangkan Bulan dan Bumi memiliki komposisi isotop yang hampir identik. Pencampuran materi yang menguap pasca tubrukan antara benda langit pembentuk Bulan dengan Bumi diperkirakan menyamakan komposisi isotop mereka, meskipun hal ini masih diperdebatkan.
Besarnya energi yang dilepaskan saat terjadinya tubrukan besar dan akresi materi di orbit Bumi yang terjadi setelahnya akan melelehkan kulit bagian luar Bumi, yang kemudian membentuk lautan magma. Bulan yang baru terbentuk juga memiliki lautan magma sendiri; diperkirakan kedalamannya sekitar 500 km dari radius keseluruhan Bulan.
Meskipun akurasi dalam menjelaskan pembentukan Bulan didukung oleh banyak bukti, masih terdapat beberapa kesulitan yang tidak sepenuhnya bisa dijelaskan oleh hipotesis tubrukan besar, terutama yang berkaitan dengan komposisi Bulan.
Karakteristik atau Ciri Bulan
Ukuran bulan
Bulan berukuran sedikit lebih kecil dari seperempat ukuran Bumi. Diameternya adalah sekitar 2.200 mil (3.500 kilometer).
Perbandingan ukuran bumi dan bulan |
Dilansir dari Space.com, radius rata-rata bulan adalah 1.737,5 kilometer dengan diameter 3.475 kilometer, kurang dari sepertiga luas Bumi.
Luas permukaan bulan adalah sekira 38 juta kilometer persegi yang kurang lebih luas dari permukaan keseluruhan Benua Asia.
Massa bulan adalah sekira 1,2 persen massa bumi atau Bumi memiliki berat 81 kali lebih banyak dari Bulan. Kepadatan bulan mencapaui 3,34 gr/cm³ dan itu sekira 60 persen kerapatan bumi.
Bulan Bumi ialah Bulan terpadat ke dua di tata surya, Bulan di Jupiter lebih padat dengan 3,53 gr/cm³. Gaya gravitas Bulan hanya sekira 16,6 persen dari gravitasi Bumi, seseorang yang dapat melompat 10 kaki di Bumi akan bisa melompat hampir 60 kaki di Bulan.
Jarak bulan dan Bumi
Jarak rata-rata antara Bulan dan Bumi adalah sekitar 238.900 mil (384.400 kilometer). Dibandingkan dengan jarak antara planet lain dan Bumi, jarak ini kecil. Ini membuat bulan cukup dekat untuk mempengaruhi permukaan laut di Bumi. Setiap hari laut tampak naik dan turun. Ini karena gaya yang disebut gravitasi. Gravitasi Bulan menarik Bumi.
Suhu bulan
Pada siang hari, saat Bulan menghadap Matahari, suhu permukaannya rata-rata sekitar 225°F (107°C). Namun, pada malam hari suhu turun menjadi sekitar 243°F (−153°C).
Bulan tidak memiliki atmosfer
Ciri-ciri bulan yang membedakannya dengan bumi adalah ia tidak punya atmosfer. Bulan hampir tidak memiliki atmosfer, yang menyebabkan langit hitam meskipun sinar matahari cerah.
Orbit bulan
Seperti planet-planet, bulan memiliki dua jenis gerakan: orbit dan rotasi. Bulan mengorbit, atau mengelilingi bumi. Orbit bulan tidaklah melingkar sempurna, alasannya adalah karena ada banyak kekuatan pasang surut atau gravitasi yang menarik di Bulan. Petro juga mengatakan bahwa gravitasi Bumi, Matahari dan planet tata surya mempengaruhi orbit Bulan. Bulan membutuhkan sekitar 27 hari untuk melakukan satu perjalanan mengelilingi Bumi.
Rotasi bulan
Bulan juga berputar di sekitar pusatnya. Ia menyelesaikan satu rotasi dalam waktu sekitar 27 hari—waktu yang sama yang dibutuhkan untuk menyelesaikan satu orbit. Karena alasan ini, sisi Bulan yang sama selalu menghadap Bumi.
Fase bulan
Fase bulan diawali dengan bulan baru. Pada fase ini bulan belum terlihat dari bumi. Sekitar seminggu setelah bulan baru, Bulan muncul setengah menyala dan tinggi. Untuk beberapa malam berikutnya, Bulan muncul di sore hari dan menunjukkan fraksi iluminasi yang lebih besar. Fase ini disebut antara setengah dan penuh.
Fase bulan |
Sekitar dua minggu setelah bulan baru, ia terbit sebagai Bulan purnama. Setelah fase penuhnya, Bulan terbit lebih lambat setiap malam. Kemudian, pada kuartal ketiga, ia muncul sebagai bulan sabit. Akhirnya, setelah beberapa hari memudarnya bulan sabit, Bulan kembali ke ke fase baru.
Gerhana bulan
Jalur Bulan melalui langit, sangat dekat dengan jalur Matahari, yang disebut ekliptika. Karena alasan ini, pada Bulan baru, Bulan mungkin saja melintas langsung di antara Bumi dan Matahari, memberikan bayangannya di Bumi. Peristiwa ini disebut gerhana matahari. Pada fase ini, bulan sebagian atau seluruhnya menghalangi cahaya Matahari.
Gerhana bulan |
Selain itu, bumi juga bisa berada tepat di antara matahari dan bulan. Peristiwa ini disebut dengan gerhana bulan. Gerhana bulan secara alami terjadi pada bulan purnama. Jika Bulan benar-benar masuk ke dalam bayangan Bumi, maka disebut gerhana total.
Penampakan dari bumi
Ciri-ciri bulan yang paling mudah dikenal adalah penampakannya dari bumi. Bulan akan paling jelas terlihat di malam hari, meski ia juga bisa terlihat di siang hari. Seperti kebanyakan benda langit, ia berada di atas cakrawala sekitar separuh waktu.
Hanya beberapa fitur yang terlihat di permukaan bulan dengan mata telanjang. Fitur yang paling menonjol adalah maria yang halus dan gelap—atau dataran—yang membentuk pola yang kadang-kadang disebut sebagai “manusia di Bulan.”
Mata yang tajam dapat mengungkapkan garis-garis terang yang memancar dari beberapa kawah yang lebih besar, seperti yang disebut Tycho.
Warna bulan
Sisi Bulan yang diterangi matahari tampak cukup cemerlang di langit malam yang gelap. Terkadang Bulan tampak kekuningan, oranye, atau hampir merah. Ini umumnya terjadi ketika Bulan dekat dengan cakrawala, dan cahayanya perlu melintasi jalur panjang melalui atmosfer Bumi sebelum mencapai pandangan manusia.
Warna bulan |
Sumber : Berbagai sumber dan referensi
Baca juga : Karakteristik Matahari dan Bumi
Posting Komentar untuk "Bulan : Proses Pembentukan dan Karakteristiknya"