Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Aeroponik : Pengertian, Kelebihan dan Kelemahan serta Tahapannya

Pengertian

Istilah aeroponik berasal dari kata “aero” yang artinya udara dan “porus” yang artinya daya. Jadi, bisa diartikan bahwa aeroponik merupakan cara memberdayakan udara. Aeroponik adalah salah satu jenis hidroponik karena menanam tanaman tanpa tanah. Pada sistem hidroponik ini, air berisi larutan disemburkan dalam bentuk kabut sampai mengenai akar tanaman. Sementara itu, akar tanaman menggantung dan menyerap unsur hara dari kabut tersebut.

Sistem Aeroponik
Aeroponik
Aeroponik adalah sistem budi daya tanaman modern yang cocok untuk masyarakat di wilayah perkotaan. Aeroponik merupakan pilihan yang tepat untuk warga perkotaan yang ingin memulai hobi berkebun, tetapi tidak mempunyai lahan yang memadai.

Aeroponik juga merupakan sistem yang paling baik untuk melakukan budi daya tanaman sayuran yang memanfaatkan ekosistem udara. 

Kelebihan dan Kelemahan Sistem Aeroponik

Kelebihan Sistem Aeroponik

Sistem budi daya tanaman dengan aeroponik memiliki kelebihan, yaitu sebagai berikut:

  1. Dapat mengontrol pemberian air nutrisi pada akar tanaman budi daya.
  2. Kebutuhan air tanaman budi daya dapat terpenuhi dengan baik.
  3. Pemberian nutrisi dan juga kadar konsentrasi nutrisi dapat disesuaikan menurut jenis dan umur tanaman.
  4. Produksi pada tanaman dapat dilakukan berkali-kali.
  5. Dapat digunakan sebagai media percobaan karena dapat mengontrol pemberian nutrisi dan air untuk mencapai hasil yang maksimum. 

Kelemahan Sistem Aeroponik

Sistem budi daya tanaman dengan aeroponik memiliki kelemahan, yaitu sebagai berikut:

  1. Biaya untuk perawatan dan investasi cukup mahal.
  2. Memerlukan tenaga daya listrik.
  3. Tanaman dapat terserang penyakit apabila tidak dilakukan perawatan dengan baik. 

Tahapan Merakit Sistem Aeroponik

Aeroponik
Sistem Aeroponik
Ada beberapa tahapan waktu melakukan sistem aeroponik, yaitu:

1. Proses menyemai benih

Benih atau biji tumbuhan tidak mampu eksklusif ditanam secara aeroponik, akan tetapi harus disemai dulu di rockwool. Caranya, buatlah lubang pada rockwool kemudian setiap lubang ditanami satu benih. Simpan di ruangan gelap supaya benih cepat tumbuh. sesudah benih tumbuh menggunakan jumlah daun minimal dua helai, pindahkan pada lubang-lubang pada styrofoam menggunakan posisi akar menggantung.

2. Membentuk instalasi pengabutan dengan pipa PVC

Meskipun biaya pembuatan sistem aeroponik relatif mahal, buat mengurangi porto ini, Anda bisa merakit sendiri instalasi aeroponik menggunakan menggunakan pipa PVC. 

Pilih pipa PVC yg mempunyai berukuran 4 dim serta 2 dim. kemudian pipa 4 dim dipotong sepanjang dua meter sesuai keperluan. Pipa ini digunakan sebagai kerangka dasar berasal instalasi.

sesudah pipa selesai dipotong, buatlah lubang pada pipa ukuran 4 dim. Lubang yg dirancang wajib diubahsuaikan menggunakan pipa ukuran 2 dim sebab pipa berukuran 2 dim akan dihubungkan ke pipa ukuran 4 dim. Setelah lubang jadi, rangkai pipa ukuran 4 dim serta 2 dim secara vertical, di ujung pipa dibagian bawah akan dimasukkan saluran yang menghubungkan pipa menggunakan bak penampungan nutrisi.

Setelah langkah di atas terselesaikan, selanjutnya Anda perlu membuat instalasi pengabutan yang akan menyemprotkan nutrisi ke akar. Caranya: Pembuatan instalasi nutrisi, ukuran pipa yg digunakan merupakan ¾ dim dan pipa ini lalu dipotong. selesainya dipotong, pipa akan dimasukkan ke dalam pipa ukuran 4 dim. Untuk meletakkan kepala noozle yang akan menjadi kawasan tumbuhan tumbuh, dirancang lubang pada sepanjang pipa ukuran ¾ dim, lalu diberikan jarak, dengan begitu nutrisi yang keluar berasal pipa instalasi yang berbentuk kabut akan berada tepat pada wilayah perakaran tanaman.

Sambung pipa ukuran ¾ dim tadi sampai semua pipa yang masuk ke dalam pipa 4 dim saling berhubungan. Ujung pipa yang ukuran ¾ dim kemudian disambungkan ke bak larutan nutrisi yg sudah dirancang. sehabis instalasi jadi, alirkan larutan nutrisi di pipa dengan bantuan pompa listrik.

3. Menanam di media styrofoam

Siapkan styrofoam yang akan digunakan menjadi media tanam. kemudian beri lubang-lubang dengan jeda 15 centimeter dan isi dengan rockwool atau busa. Tancapkan benih yang sudah disemai pada rockwool atau busa, kemudian biarkan akarnya menjuntai bebas ke bawah. Pasang instalasi pengabutan yang telah dibuat pada dasar atau bagian bawah buat menyemprotkan kabut larutan hara ke atas menjadi asal nutrisi bagi akar tumbuhan.

4. Jenis Sayuran

Berikut adalah daftar sayuran yangg direkomendasikan buat aeroponik, antara lain selada, kangkung, bayam, sawi, bok choy, mint serta basil, tomat dan mentimun.

Selain sayuran, bisa juga menanam umbi-umbian, beberapa umbi yang cocok untuk sistem aeroponik antara lain kentang, ubi, wortel dan lobak.

Sumber : Berbgai sumber dan referensi yang relevan


Joko Sunaryanto
Joko Sunaryanto Jangan lupakan jati dirimu. "Sangkan paraning dumadi"

Posting Komentar untuk "Aeroponik : Pengertian, Kelebihan dan Kelemahan serta Tahapannya"