Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Model Penggunaan Lahan Pertanian Von Thünen

Pada tahun 1826, von Thünen menerbitkan tesis ekonominya yang terkenal, The Isolated State . Ini berisi model abstrak yang menerapkan gagasan ekonom David Ricardo tentang sewa tanah pada ruang pertanian. Ini adalah teori dan model geografi ekonomi pertama dan telah sangat mempengaruhi pertanian, ekonomi, dan geografi perkotaan serta bidang terkait.

Model penggunaan lahan pertanian von Thunen
Model von Thunen

Ide dasarnya adalah lanskap pedesaan mempunyai pola tata ruang yang spesifik karena merupakan hasil persaingan lahan. Keuntungan yang diperoleh petani yang bersaing secara ekonomi dari berbagai kegiatan pertanian menentukan di mana kegiatan tersebut akan dilakukan sehubungan dengan kota pasar tempat mereka akan menjual produk mereka.

Definisi Model Von Thünen

Model Von Thünen menggunakan persamaan sederhana untuk memprediksi penggunaan lahan yang akan terjadi pada suatu titik tertentu dalam ruang:

R = Y(p - c) - YFm

Ket :

R = sewa tanah (atau sewa lokasi )

Y = hasil pertanian

p = harga pasar suatu produk

c = berapa biaya produksinya

F = biaya untuk memasarkan produk

m = jarak ke pasar.

Artinya, sewa tanah (uang yang dihasilkan oleh pemilik tanah, yang menyewakan kepada petani) akan menjadi nilai suatu produk setelah dikurangi biaya produksi dan mengirimkannya ke pasar.

Kecemerlangan von Thünen adalah ia menerapkan teori sewa tanah pada "Negara Terisolasi" yang memprediksi seperti apa lanskap pedesaan dalam banyak hal.

Model von Thunen
von Thunen
Pusat Pasar Perkotaan

Pusat kota bisa berukuran berapa pun, asalkan berada di tengah ruangan. Para petani membawa hasil produksinya untuk dipasarkan di sana. Kota ini juga memiliki banyak kuda untuk diangkut (sebelum mobil, sebelum kereta api), sehingga kotoran yang dihasilkan dalam jumlah besar harus dibuang dengan cepat dan murah.

Peternakan Intensif/Perusahaan Susu

Di sekitar kota terdapat lahan pertanian bernilai tinggi yang menghasilkan tanaman yang harus segera dipasarkan agar tidak rusak. (Tidak ada listrik atau pendingin pada masa itu.) Kotoran dari kota dibuang ke sana, sehingga semakin meningkatkan kualitas tanah.

Hutan

Lingkaran konsentris berikutnya dari kota pasar adalah zona hutan. Von Thünen, yang berfokus pada memaksimalkan keuntungan secara rasional, mengkategorikan hutan hanya berdasarkan kegunaan ekonominya. Artinya hutan itu untuk kayu bakar dan kayu. Jarak hutannya relatif dekat karena mengirim kayu ke kota membutuhkan biaya yang besar (menggunakan gerobak sapi atau gerobak yang dikendarai kuda) karena cukup berat.

Tanaman Gandum

Lingkaran berikutnya berisi tanaman biji-bijian. Jaraknya bisa lebih jauh karena biji-bijian (kebanyakan gandum hitam pada saat itu), meskipun penting untuk roti sehari-hari orang Jerman, ringan dan tidak cepat rusak.

Peternakan

Zona terakhir keluar dari pusat pasar adalah peternakan. Hal ini bisa menjadi yang terjauh karena hewan dapat dibawa ke pasar dengan kekuatan mereka sendiri pada masa itu. Zona ini ditutupi dengan padang rumput yang luas, dan selain menjual hewan, para petani juga menghasilkan uang dari keju, wol, dan produk hewani lainnya. 

Di luar zona peternakan terdapat hutan belantara. Tanahnya terlalu jauh dari pasar sehingga tidak bisa dijadikan lahan pertanian.

Asumsi Model Von Thünen

Von Thünen menciptakan model abstrak yang disebut "keadaan terisolasi". Ini menyederhanakan dan menggeneralisasi kondisi geografis. Asumsi utamanya:

  • Pasar berada di lokasi pusat.
  • Tanahnya homogen (isotropik), artinya datar dan tanpa gunung atau sungai (sungai memungkinkan transportasi), dan iklim serta tanahnya sama di mana pun.
  • Petani tidak menggunakan jaringan jalan raya melainkan melakukan perjalanan ke pasar dalam garis lurus melintasi lanskap.
  • Petani mencari keuntungan setinggi-tingginya dan tidak terbebani oleh pertimbangan budaya atau politik.
  • Biaya tenaga kerja tidak bervariasi dari satu tempat ke tempat lain.

Kekuatan dan Kelemahan

Kekuatan

Kekuatan utama Model Von Thünen adalah pengaruhnya terhadap geografi pertanian, ekonomi, dan perkotaan. Gagasan bahwa ruang dapat dimodelkan dengan persamaan merupakan gagasan revolusioner pada masanya. Hal ini menyebabkan banyaknya variasi model berdasarkan berbagai jenis asumsi dan kondisi baik di wilayah pedesaan maupun perkotaan.

Kekuatan lainnya adalah gagasan bahwa persaingan ekonomi meninggalkan pola dalam suatu lanskap . Hal ini berpengaruh pada perencanaan penggunaan lahan di bidang pertanian.

Kelemahan

Model Von Thünen, bahkan pada masanya, cukup abstrak, terutama karena "negara terisolasi" tidak memiliki perbedaan geografis yang berarti di dalamnya. Tidak ada sungai, gunung, perbedaan iklim, atau jenis tanah.

1. Kedaluwarsa

Model Von Thünen didasarkan pada visi kuno mengenai transportasi dan tenaga kerja. Dengan kata lain, itu sudah ketinggalan zaman. Keberadaan jalur kereta api dan jalan raya serta koridor transportasi lainnya telah mengubah banyak aspek mengenai cara produk dibawa ke pasar dan di mana pasar berkembang.

2. Kurangnya Komponen Sosial

Von Thünen menganjurkan sistem rasional berdasarkan motif keuntungan murni yang dia tahu tidak ada. Artinya, banyak faktor dalam masyarakat pedesaan Jerman pada tahun 1820-an yang melarang petani bekerja semata-mata untuk memaksimalkan keuntungan. Ini termasuk komponen budaya, politik, dan ekonomi. Hal yang sama berlaku saat ini. Di dunia modern, komponen-komponen tersebut meliputi:

  • Pemanfaatan kawasan yang dekat dengan pusat pasar untuk rekreasi dibandingkan produksi
  • Pengecualian produk pertanian tertentu karena alasan budaya (misalnya larangan Islam terhadap daging babi atau larangan Hindu terhadap daging sapi)
  • Kepemilikan pemerintah atau swasta atas lahan produktif untuk tujuan non-pertanian (untuk pangkalan militer, taman, dan sebagainya)
  • Masalah keamanan seperti wilayah yang dikuasai kelompok pemberontak
  • Pengendalian harga oleh pemerintah

Sumber : Berbagai sumber dan referensi yang relevan
Joko Sunaryanto
Joko Sunaryanto Jangan lupakan jati dirimu. "Sangkan paraning dumadi"

Posting Komentar untuk "Model Penggunaan Lahan Pertanian Von Thünen"