Teori Perkembangan Kota menurut Mann & Ullman-Harris
A. Pengertian
Perkembangan kota adalah terjadinya perubahan kota, baik secara kualitas maupun kuantitas menjadi lebih modern. Perkembangan kota menyangkut sebuah proses, baik bersifat alami maupun nonalami yang berlangsung dalam jangka waktu tertentu.
B. Model perkembangan kota
Pada bagian ini kita membahas perkembangan kota menurut Model Struktur Urban Mann dan Model Multi-Pusat Ullman-Harris
a. Model Struktur Urban Mann
Mann berusaha menerapkan hasil penelitian Burgess dan Hoyt di kota-kota industri di utara Inggris. Hasil penelitian di kota-kota Huddersfield, Nottingham dan Sheffield dilakukan tahun 1965. Asumsi dasarnya sama dengan kedua peneliti sebelumnya. Hasilnya sebagai berikut:
Pusat kota merupakan KPB (Kawasan Pusat Bisnis)/CBD (Central Business District) yang dikelilingi mintakat transisi terdiri dari perumahan berteras kecil di sektor C dan D, rumah yang lebih besar di sektor B dan rumah tua yang besar di sektor A. Mintakat selanjutnya adalah perumahan pra industrialisasi di Inggris dilanjutkan mintakat paska industrialisasi yang ditentukan bertahun 1918. Sedangkan mintakat kelima adalah pedesaan-pedesaan yang memiliki akses ke pusat kota yang dijadikan pemukiman . Mann menyimpulkan bahwa daerah peralihan tidak konsentrik dengan KPB (Kawasan Pusat Bisnis)/CBD (Central Business District) melainkan pada sisinya, ini karena pengaruh angin di negara pulau ini yang menyebabkan daerah arah bertiupnya angin dari kawasan industri yang pada masa industrialisasi masih berada di sekitar pusat kota sebagai daerah yang tidak dikehendaki karena adanya polusi udara. Mann juga menjelaskan bahwa industri terletak di jalur-jalur utama komunikasi. Perumahan kelas bawah bisa dikatakan perumahan tua yang merupakan sisa perumahan yang terkena imbas angin dari kawasan industri yang dibangun pasca 1918. Perumahan baru biasanya merupakan perumahan kelas menengah dan berada di luar jalur angin yang bertiup dari barat.
b. Model Multi-Pusat Ullman-Harris
Ullman dan Harris berupaya mengemukakan model yang lebih mendekati kenyataan dibandingkan yang dihasilkan Burgess dan Hoyt dan pada akhirnya keluar dengan sesuatu yang lebih rumit. Model yang rumit akan lebih menjadi deskriptif dibanding prediktif jika terlalu mendekati kenyataan.
Ullman dan Harris menggunakan beberapa asumsi dasar. Pertama, kota modern memiliki struktur yang kompleks dari yang diajukan Burgess dan Hoyt. Kedua, kota tidak tumbuh dari satu pusat, melainkan dari inti-inti (nucleus) yang bebas (independent). Ketiga, setiap inti berfungsi sebagai pendorong pertumbuhan (growth point) dan masing-masing berbeda satu sama lainnya, misalnya inti administratif, inti perdagangan eceran, inti transportasi, dst. Keempat, dalam waktu inti-inti ini akan menyatu menjadi suatu pusat urban besar; jika pertumbuhan ini menjadi terlalu besar dan menimbulkan kongesti maka beberapa fungsi kawasan akan menyebar membentuk inti baru dan menghasilkan pertokoan pinggir kota.
Model yang dikemukakan ini adalah model setelah tergabungnya inti-inti independen menjadi satu pusat urban besar. Cirinya hampir sama dengan model konsentrik dimana di tengah berbagai kelas pemukiman terdapat KPB (Kawasan Pusat Bisnis)/CBD (Central Business District). Akan tetapi berbeda disini karena adanya mintakat delapan dan tujuh yang merupakan inti baru sebagai jawaban atas kongesti yang terjadi di KPB (Kawasan Pusat Bisnis)/CBD (Central Business District).
Posting Komentar untuk "Teori Perkembangan Kota menurut Mann & Ullman-Harris"