Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Pelapukan Batuan : Pengertian, Jenis dan Faktor Penyebabnya

Pengertian

Pelapukan adalah segala perubahan sifat batuan baik secara fisis maupun kimiawi, karena pengaruh keadaan cuaca. Hasil akhir dari pelapukan adalah terbentuknya tanah. Jadi pembentukan tanah sama saja dengan proses pelapukan.

Pelapukan itu juga menyebabkan terjadinya bentuk-bentuk lahan yang khas, tergantung dari jenis pelapukan yang berlangsung, sifat batuan yang lapuk, dimana pelapukan itu terjadi, serta lamanya proses pelapukan itu berlangsung.

Proses Pelapukan batuan
Pelapukan batuan

Pada mulanya permukaan bumi atau kerak bumi, terdiri dari massa batuan yang keras sifatnya. Tetapi oleh pengerjaan cuaca dalam waktu yang sangat lama, maka kerak bumi khususnya pada permukaan dapat berubah menjadi tanah yang sifatnya lembut.

Batuan dasar/bedrock yang terletak di bawah permukaan tanah yang dapat dilihat melalui pengeboran tanah, merupakan batuan yang belum lapuk dan kemungkinan sebagai bahan dasar tanah yang menutupi batuan dasar tersebut. Batuan dasar ini mempunyai bagian luar yang telah lunak dibandingkan dengan bagian dalamnya. Perubahan bagian luar tersebut sampai hancur menjadi tanah yang disebabkan oleh pengerjaan cuaca atau batuan menjadi lapuk.


Jenis Pelapukan

Proses pelapukan dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu; 1) pelapukan fisis atau mekanis, dan 2) pelapukan kimia atau khemis. Ada juga ahli yang menambahkan jenis pelapukan yang ketiga, yaitu 3) pelapukan biologis, tetapi sebenarnya pelapukan ini sudah termasuk ke dalam pelapukan mekanis dan kimia.

1. Pelapukan fisis atau mekanis

Pelapukan fisis atau mekanis pada batuan
Pelapukan fisis
Pelapukan fisis adalah proses pelapukan yang menyebabkan batuan menjadi hancur, menjadi bagian-bagian yang kecil tanpa mengalami perubahan sifat. Jadi sifat hancuran batuan tersebut, masih tetap sama sifatnya dengan batuan induk.

2. Pelapukan kimia atau khemis

Pelapukan kimia atau khemis
Stalakmit dan stalaktit
Pelapukan kimia menghasilkan perubahan zat dan mineral-mineral pembentuk batuan. Sebagian besar dari pelapukan, bersamaan prosesnya dengan pelarutan atau perubahan komposisi materi batuan.

Air hujan yang jatuh ke permukaan bumi tidak terdiri dari air murni saja, tetapi dalam kejatuhannya juga membawa serta unsur-unsur O₂, CO₂ dari atmosfer dan HCL, NH₃ yang berasal dari hasil gunung meletus, asap pabrik dan lain-lain.

Di dalam tanah, air bercampur dengan CO₂ dan ada humus dari tumbuh-tumbuhan serta unsur-unsur lain dari mineral-mineral batuan lain, seperti NaCL dan lain-lain. Air setelah mengambil atau bercampur dengan zat-zat tersebut, bekerja melarutkan, mengoksidasi, mereduksi, karbonasi, hidrolisa dan lain-lain, serta berfungsi memindahkan mineral-mineral dari suatu tempat ke tempat lain. Air merupakan unsur yang sangat penting dalam pelapukan kimia.

Peranan pelapukan adalah suatu proses pembentuk tanah, dan lebih jauh lagi sebagai kekuatan asal luar yang mengakibatkan terjadinya perubahan-perubahan bentang alam. Jadi dengan adanya pelapukan memungkinkan terjadinya proses erosi di satu pihak dan sedimentasi di pihak lain. Sifatnya merendahkan permukaan bumi yang tinggi secara umum dan menimbuni/meninggikan permukaan bumi yang rendah (degradasi dan gradasi)

Sumber : Berbagai sumber dan referensi yang relevan


Joko Sunaryanto
Joko Sunaryanto Jangan lupakan jati dirimu. "Sangkan paraning dumadi"

Posting Komentar untuk "Pelapukan Batuan : Pengertian, Jenis dan Faktor Penyebabnya"