Resesi : Pengertian, Penyebab, Dampak dan Pencegahannya
Pengertian
Resesi adalah sebuah istilah yang digunakan untuk menggambarkan keadaan dimana perputaran ekonomi suatu negara berubah menjadi lambat atau buruk. Perputaran ekonomi yang melambat ini bisa berlangsung cukup lama bahkan tahunan akibat dari pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) suatu negara menurun selama dua kartal dan berlangsung secara terus menerus.
![]() |
Resesi |
Penyebab Resesi Ekonomi
Faktor-faktor yang menyebabkan resesi ekonomi pada suatu negara, antara lain:
- Inflasi
- Deflasi Berlebihan
- Gelembung Aset
- Guncangan Ekonomi yang Mendadak
- Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)
- Indikator Suatu Negara Mengalami Resesi
- Ketidakseimbangan Produksi dan Konsumsi
- Pertumbuhan Ekonomi Merosot selama Dua Kuartal Berturut-turut
- Nilai Impor Lebih Besar dari Ekspor
- Inflasi atau Deflasi yang Tinggi
- Tingkat Pengangguran Tinggi
Dampak Resesi Ekonomi
Resesi Ekonomi sendiri tidak hanya berpengaruh terhadap pemerintah, tetapi juga perusahaan maupun kehidupan individu.
1. Dampak Resesi Kepada Pemerintahan
Dampak yang paling terasa adalah Jumlah pengangguran yang kian meningkat. Pemerintah kemudian dituntut untuk segera menemukan solusi mengakhiri resesi sehingga lapangan kerja kembali terbuka guna menyerap tenaga kerja.
Selain itu pinjaman pemerintah juga akan melonjak tinggi sebab Pemerintah di setiap negara pasti membutuhkan dana yang cukup untuk membiayai berbagai kebutuhan yang berkaitan dengan upaya pembangunan negara.
Sumber pendapatan negara yang berasal dari pajak dan nonpajak juga menjadi sangat rendah, sebab saat resesi pekerja menerima penghasilan lebih rendah, sehingga pemerintah menerima pajak penghasilan yang lebih rendah, harga properti lebih rendah sehingga perolehan pajak dari jual beli properti tersebut lebih rendah, pengeluaran masyarakat juga cenderung lebih rendah, sehingga berpengaruh pada pendapatan PPN (Pajak Pertambahan Nilai) yang lebih rendah pula.
Selain itu pembangunan tetap dituntut untuk terus dilakukan di berbagai sektor pemerintahan termasuk diantaranya menjamin kesejahteraan rakyatnya. Hal inilah yang kemudian menyebabkan pengeluaran pemerintah dalam hal pembayaran kesejahteraan rakyat, seperti tunjangan atau bantuan sosial, subsidi, dan lain sebagainya. Penurunan pendapatan pajak dan meningkatnya pembayaran kesejahteraan mengakibatkan defisit anggaran dan kian meningginya utang pemerintah.
![]() |
Pengangguran |
Bisnis sangat mungkin mengalami kebangkrutan akibat terjadinya resesi, hal ini dipicu oleh berbagai faktor, seperti ekonomi negatif, tergerusnya sumber daya riil, krisis kredit, jatuhnya harga aset berbasis utang, dan lainnya. Ketika bisnis gagal, perusahaan mengalami penurunan pendapatan secara drastis.
Saat penurunan pendapatan terjadi kemudian memicu efek domino terhadap kehidupan ekonomi pekerjanya. Bagi pekerja yang terkena PHK akan kehilangan seluruh pendapatannya.
Sementara pekerja yang terkena penurunan upah kemudian akan kehilangan sebagian pendapatannya. Pendapatan yang menurun, kemudian turut mempengaruhi turunnya daya beli masyarakat.
Bagi yang terkena PHK akan sulit untuk memenuhi kebutuhannya. Di saat daya beli masyarakat menurun, potensi perusahaan untuk meningkatkan pendapatan pun semakin kecil. Kondisi inilah yang akan mengancam kelancaran arus kasnya.
Apalagi dengan terjadinya resesi, masyarakat tentunya lebih berhati-hati dalam menggunakan uangnya. Sehingga tingkat permintaan terhadap barang dan jasa mengalami penurunan. Permintaan yang menurun, tentu saja akan turut menurunkan laba perusahaan.
Bahkan apabila permintaan tidak ada sama sekali perusahaan berisiko mengalami kerugian besar hingga bangkrut. Yang dapat dilakukan kemudian pengambilan langkah strategis, perang harga.
Dalam suatu perang harga, perusahaan kemudian akan menggantungkan dirinya pada pangsa pasar, mereka akan melakukan pemotongan harga besar-besaran untuk menarik minat beli pada konsumen, tentu saja hal ini akan berefek pada berkurangnya profitabilitas.
Profitabilitas yang berkurang kemudian turut memaksa perusahaan untuk melakukan efisiensi dengan cara menutup area bisnis yang kurang menguntungkan dan memotong biaya operasional. Dalam upaya pemotongan tersebut tak jarang perusahaan kemudian menurunkan upah pekerja, atau melakukan Pemutusan Hak Kerja.
3. Dampak Resesi Pada Pekerja
Resesi memberikan Dampak nyata pada para pekerja yaitu dengan pemutusan hubungan kerja, yang kemudian menjadikannya pengangguran dan membuatnya kehilangan pendapatan utama, Padahal pengangguran ini juga dituntut untuk tetap memenuhi kebutuhan hidupnya baik pada dirinya sendiri maupun keluarganya.
Masalah pengangguran sendiri tak hanya menimbulkan dampak pada perekonomian tapi juga pada ranah sosial. Tingkat pengangguran yang tinggi sendiri menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya ketidakstabilan sosial, yang mengarah kepada vandalisme dan kerusuhan di masyarakat. Bahkan, pengangguran massal juga dapat mengancam tatanan sosial kehidupan berbangsa dan bernegara.
Langkah Pencegahan Resesi
Berikut ini beberapa Langkah yang dapat dilakukan oleh pemerintah dalam mencegah terjadinya resesi:
1. Belanja Pemerintah Besar-Besaran
Pemerintah berencana melakukan belanja besar-besaran untuk menghadapi ancaman resesi sehingga permintaan dalam negeri meningkat dan dunia usaha tergerak untuk berinvestasi
2. Penempatan Dana di Perbankan dan Penjaminan Kredit Modal Kerja untuk Korporasi
Upaya lainnya yang dilakukan pemerintah untuk memutar kembali roda ekonomi, antara lain dengan melakukan penempatan dana di perbankan. Kemudian para bank sudah menyalurkan dana tersebut dalam skala yang cukup besar.
Pemerintah juga telah meluncurkan berbagai program penjaminan pemerintah kepada korporasi padat karya dalam rangka pemulihan ekonomi nasional. Perbankan kemudian menandatangani perjanjian penjaminan terutama pada sektor padat karya yang merupakan sektor yang banyak memiliki pekerja.
Sumber : Berbagai sumber dan referensi yang relevan
Posting Komentar untuk "Resesi : Pengertian, Penyebab, Dampak dan Pencegahannya"