Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Metakognitif : Pengertian, Manfaat, Strategi dan Penerapannya dalam Pembelajaran

Pengertian 

Pengetahuan metakognitif merupakan kesadaran dari seseorang dalam mengontrol bagian kognitif yang dimiliki di dalam dirinya. Kemampuan kognitif adalah teknik dan cara berpikir, merenung serta menganalisis dan memahami cara berpikir yang baik. Istilah ini pertama kali dipopulerkan oleh John Flavel, seorang psikolog yang berasal dari Amerika Serikat. Kesadaran dalam diri siswa, membuat mereka tahu yang akan diperbuat saat berada di kondisi tertentu sementara sebelumnya mereka tidak tahu apa yang harus dilakukan.

Metakognitif
Kemampuan Metakognitif
Sementara bagian kognitif yang dapat dikontrol dalam diri seseorang adalah ketika melakukan perencanaan, mengawasi dan kemudian merefleksikan setiap permasalahan yang sedang dihadapi atau nantinya yang baru akan dihadapi. Contoh paling mudah adalah saat peserta didik belajar, bisa merefleksikan hal-hal yang dipelajari kemudian membentuk kesadaran diri yang bernilai.

Pengertian Metakognitif Menurut Para Ahli

1. Flavel

Kemampuan kognitif adalah kemampuan seseorang dalam menilai seberapa sulitnya masalah, kemudian mengamati tingkat pemahaman diri, lalu memakai berbagai informasi untuk bisa mencapai tujuan tertentu. Selain itu kemampuan ini juga membuat seseorang menilai kemajuan cara belajar dalam dirinya sendiri dan bagaimana cara mereka belajar.

2. Matlin

Kemampuan kognitif seseorang adalah sebuah kemampuan yang meliputi pengetahuan, kesadaran dan kontrol dalam proses kognitif. Dilakukan secara sadar ketika proses belajar dilakukan oleh seseorang merupakan metakognitif.

3. McDevitt dan Ormrod

Metakognitif adalah kemampuan seorang manusia mengenai proses kognitif diri sendiri, selain itu kemampuan ini juga diterapkan pada proses kognitif tertentu yang dipakai untuk meningkatkan pembelajaran dan kemampuan yang dipakai untuk mengasah daya ingat.

4. Bouffard

Sebuah pengetahuan eksplisit mengenai seseorang terkait bagaimana cara berpikir dan terhadap aturan yang dipakai. Hal ini digunakan agar bisa menjalankan proses berpikir, karena pada saat menerapkan ilmu pengetahuan yang didapat akan menggunakan proses berpikir dengan bantuan metakognitif.

5. Taccasu

Di dalam proses metakognitif terhadap bagian perencanaan dengan monitoring dan evaluasi yang dilakukan pada proses belajar. Sementara itu metakognitif adalah merupakan sebuah kesadaran dan penguasaan pada seseorang terhadap proses belajar.

Manfaat Metakognitif

Seseorang atau siswa yang kerap menggunakan metakognitif kemungkinan besar akan mencapai skor tes yang lebih baik. Selain itu, mereka juga bisa melakukan pekerjaan dengan lebih baik serta efisien. Untuk para peserta didik nantinya mampu dengan cepat melakukan identifikasi strategi terkait apa yang akan digunakan menjalankan tugas dan menggantinya jika ada perubahan saat proses.

Hasil pengamatan menyebutkan bahwa pengetahuan metakognitif bisa digunakan untuk mengimbangi IQ dan kurangnya sebuah pengetahuan sebelumnya. Selain itu hasil studi dari Rosen, Lim, Carrier & Cheever di tahun 2011 menyebutkan jika mahasiswa yang memiliki kemampuan metakognitif hanya sebentar memakai ponsel di dalam kelas, berikut beberapa manfaatnya.

  • Membantu peserta didik agar lebih mandiri, dalam meraih sesuatu atau misalnya seperti prestasi mereka harus mengendalikan kemajuan diri sendiri.
  • Kemampuan kognitif sangat bermanfaat dan memiliki banyak kegunaan bagi setiap orang di semua umur, tanpa  terkecuali.
  • Adanya keterampilan kognitif membuat seseorang menjadi terbantu, dalam hal ini memperluas apa yang dipelajari dalam berbagai konteks dan tugas.
  • Keterampilan dalam mengajar, metakognitif yang diterapkan di sekolah tidak mahal dan tidak membutuhkan perubahan infrastruktur dalam pelaksanaan prosesnya.

Fungsi Metakognitif

  • Metakognitif sebagai sarana seseorang atau siswa berpikir secara mendalam, hingga diperoleh suatu jawaban yang dibutuhkan dalam setiap permasalahan.
  • Metakognitif berfungsi sebagai sarana dalam melakukan pelatihan terhadap kemampuan berpikir individu dalam belajar maupun menjalani kehidupan sehari-hari.
  • Fungsi selanjutnya dari metakognitif adalah sebagai salah satu usaha yang dilakukan dalam membentuk orang yang gemar belajar terhadap suatu hal.

Strategi Metakognitif

Yang dimaksud strategi metakognitif adalah cara yang diterapkan oleh peserta didik dalam hal ini siswa/siswi untuk menjalankan proses belajar yang didasarkan pada kemampuan metakognitif. Apabila peserta didik sudah terbiasa dengan penggunaan kemampuan ini, maka orientasi dalam berpikir bisa mencapai level HOTS (high order thinking skill).

Pengembangan keterampilan metakognitif memberi bantuan saat seseorang atau siswa belajar memahami. Hal itu menandakan jika kemampuan dalam mengenali proses pembelajaran yang dilakukan secara mandiri bisa dikembangkan, lalu meningkatkan efektivitas, kinerja serta adanya kontrol dari proses itu sendiri.

Seperti misalnya ketika seorang siswa tidak bisa mengerjakan soal yang diberikan oleh guru, maka dalam kejadian ini siswa diberi kebebasan dalam mencari jawaban yang benar. Dalam prosesnya siswa akan merefleksikan hal-hal yang membuatnya tidak mengerti ketika akan mengerjakan soal dan pada akhirnya siswa tersebut bisa menemukan jawaban yang benar.

Kemampuan Metakognitif
KBM di kelas
Penerapan Metakognitif dalam Pembelajaran

Proses berpikir yang sangat menentukan kegiatan pembelajaran, membuat peserta didik wajib memiliki kemampuan berpikir. Tentunya terkait dengan materi pelajaran yang sedang dipahami bersama, dalam hal inilah contoh metakognitif dibutuhkan. Setidaknya ada lima komponen dalam proses digunakannya metakognitif, hal ini sesuai yang dikemukakan Lorin Anderson.

1. Persiapan dan Rencana Pembelajaran

Komponen berisi rumusan tujuan pembelajaran secara tertulis yang ada di dalam RPP, sehingga metakognitif dalam hal ini harus memiliki dasar tujuan pembelajaran yang jelas. Selain itu tujuan pembelajaran juga harus sistematis, rencana ini akan membuat siswa lebih mudah dalam mempelajari dan tujuan pembelajaran juga akan tercapai.

2. Pemilihan dan Penggunaan Strategi Pembelajaran

Setiap peserta didik harus bisa mengukur kemampuan diri sendiri dalam proses pembelajaran, kemudian baru menentukan proses pembelajaran mana yang akan dipilih. Langkah ini akan membawa peserta didik ke strategi yang sesuai untuk diterapkan mencapai tujuan pembelajaran dan guru hanya berperan sebagai pembimbing.

3. Penggunaan Strategi dan Pemantauan

Ketika menerapkan strategi, peserta didik harus bisa memantau dan mengendalikan kemampuan berpikir. Hal ini dilakukan agar tujuan pembelajaran tercapai, sementara guru perannya hanya sebatas mengarahkan. Guru akan menunjukkan siswa ke arah mara mereka harus menentukan strategi dan kemudian digunakan dalam pemecahan masalah.

4. Pengaturan Berbagai Strategi Pembelajaran

Peserta didik memiliki kemampuan yang baik, bisa membuat mereka melakukan kolaborasi dengan berbagai strategi yang sudah dipilih. Kemudian peserta didik harus menentukan tempat, di mana strategi bakal ditempatkan untuk kemudian dipilih masih dapat digunakan atau tidak.

5. Evaluasi atas Strategi yang Digunakan dalam Pembelajaran

Tujuan dilakukannya evaluasi adalah membuat siswa tahu strategi mana yang pantas atau sesuai digunakan untuk memecahkan masalah yang sedang dihadapi. Penggunaan evaluasi ini membuat siswa akan terlatih dalam menggunakan kemampuan berpikir ketika berada di ruang lingkup pendidikan dengan dibuatnya kerja kelompok untuk berdiskusi.

Cara Mengukur Kemampuan Metakognitif

Indikator Perencanaan

Cara pertama yang digunakan untuk mengukur kemampuan kognitif dari peserta didik atau seseorang adalah dengan menggunakan indikator perencanaan. Indikator perencanaan meliputi beberapa hal, di antaranya kemampuan siswa dalam memperlihatkan informasi dan petunjuk awal yang berkaitan dengan pemecahan masalah.

Kemudian yang kedua adalah kemampuan siswa terkait bagaimana menyusun strategi terkait apa yang harus dilakukan dalam memecahkan masalah. Dan yang ketiga adalah bagaimana kemampuan siswa dalam mengalokasikan waktu, membagi waktu dengan baik agar dalam setiap proses yang dilakukan.

Indikator Pemantauan

Dalam indikator ini dapat dilihat bahwa siswa sudah memiliki kemampuan menjaga proses agar berjalan sesuai perencanaan. Kemudian siswa sudah memiliki kemampuan dalam analisis terhadap informasi penting yang didapat, lalu siswa mampu dalam menentukan langkah yang diambil pada proses selanjutnya dan terakhir mampu membuat keputusan saat dapat masalah.

Indikator Penilaian

Kemampuan siswa dalam memastikan jika proses yang dilakukan sudah berjalan dengan baik dan sudah sesuai rencana. Kemampuan siswa yang mampu mempertimbangkan strategi yang dipakai untuk memecahkan masalah. Kemampuan siswa dalam mempertimbangkan strategi lain, untuk kemungkinan dilakukan penggabungan dengan strategi yang dipakai.

Baca juga : Teori Belajar Kognitif dan Humanistik

Sumber : Berbagai sumber dan referensi yang relevan


Joko Sunaryanto
Joko Sunaryanto Jangan lupakan jati dirimu. "Sangkan paraning dumadi"

Posting Komentar untuk "Metakognitif : Pengertian, Manfaat, Strategi dan Penerapannya dalam Pembelajaran"