Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Megathrust : Pengertian, Dampak dan Keberadaannya di Indonesia

Pengertian

Secara geografis, wilayah Indonesia terletak pada rangkaian Ring of Fire (Cincin api). Cincin api ini merupakan rangkaian gunung berapi sepanjang 40.000 km dan situs aktif seismik yang membentang di Samudra Pasifik. Wilayah Indonesia berada dalam jalur Ring of Fire sehingga Indonesia menjadi wilayah yang rentan mengalami gempa bumi. Bersamaan dengan itu, Indonesia pun dikelilingi oleh zona megathrust. 

Dampak Gempa
Gempa
Megathrust berasal dari kata 'mega' yang berarti besar, sementara 'thrust' berarti dorongan. Dorongan di sini adalah gerak sesar naik yang dapat menimbulkan gempa dan tsunami. 

Zona megathrust adalah istilah untuk menyebut jalur subduksi lempeng bumi yang sangat panjang, tapi relatif dangkal. Menurut Daryoni, dalam perkembangannya, zona subduksi diasumsikan sebagai 'patahan naik yang besar', yang kini populer disebut sebagai zona megathrust.

Zona Megathrust di Indonesia

Megathrust memang bukan gempa, namun lokasi megathrust bisa menjadi sumber gempa bila lempeng-lempeng bumi itu bergerak. Gempa dalam skala besar di laut kemudian memicu tsunami.

Potensi megathrust di Indonesia
Peta persebaran megathrust di Indonesia
Segmen zona megathrust di Indonesia sudah dapat dikenali potensinya. Ada tiga zona megathrust di zona subduksi aktif, yakni:

  1. Subduksi Sunda mencakup Sumatera, Jawa, Bali, Lombok, dan Sumba.
  2. Subduksi Banda
  3. Subduksi Lempeng Laut Maluku
  4. Subduksi Sulawesi, 
  5. Subduksi Lempeng Laut Filipina, dan 
  6. Subduksi Utara Papua.

Megathrust di selatan Jawa

Dalam buku Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia tahun 2017 disebutkan bahwa di Samudra Hindia selatan Jawa terdapat 3 segmentasi megathrust, yaitu:

  1. Segmen Jawa Timur
  2. Segmen Jawa Tengah-Jawa Barat
  3. Segmen Banten-Selat Sunda.

Ketiga segmen megathrust ini memiliki magnitudo tertarget M 8,7. Artinya, zona megathrust menyimpan potensi gempa besar.

Dampak atau Efek Megathrust

1. Megathrust dapat memicu terjadinya gempa

Zona megathrust sebenarnya sekadar istilah untuk menyebutkan sumber gempa tumbukan lempeng di kedalaman dangkal. Dalam hal ini, lempeng samudra yang menunjam ke bawah lempeng benua membentuk medan tegangan (stress) pada bidang kontak antarlempeng yang kemudian dapat bergeser secara tiba-tiba memicu gempa. Jika terjadi gempa, bagian lempeng benua yang berada di atas lempeng samudra bergerak terdorong naik (thrusting).

Zona megathrust bukanlah hal baru. Di Indonesia, zona sumber gempa ini sudah ada sejak jutaan tahun lalu saat terbentuknya rangkaian busur kepulauan Indonesia.

2. Megathrust dapat memicu tsunami 

Pergerekan penunjaman lempeng samudra bergerak ke bawah lempeng benua membentuk medan tegangan pada bidang kontak antar lempeng yang kemudian dapat bergeser secara tiba-tiba memicu gempa bumi.

Dampak megathrust
Tsunami
Dorongan gempa megatrust menyebabkan gerakan vertikal besar di dasar laut dan memindahkan sejumlah besar air yang bergerak menjauh dari gerakan bawah laut. Proses ini pada akhirnya menyebabkan tsunami. Selain tsunami, gempa megatrust juga dapat menyebabkan tanah longsor bawah laut dari landas kontinen ke laut dalam. Endapan longsor dapat dikenali dalam sampel inti yang diambil dari dasar laut.

Baca juga : Patahan dan Lipatan

Sumber : Berbagai sumber dan referensi yang relevan


Joko Sunaryanto
Joko Sunaryanto Jangan lupakan jati dirimu. "Sangkan paraning dumadi"

Posting Komentar untuk "Megathrust : Pengertian, Dampak dan Keberadaannya di Indonesia"