Kepulauan Wakatobi : Letak, Penduduk dan Potensi Wilayahnya

Kepulauan Wakatobi Sulawesi Tenggara memiliki empat pulau utama, yakni Wangiwangi, Kalidupa, Tomia, dan Binongko. Bila dilihat secara lebih jelas, nama Wakatobi sendiri merupakan singkatan dari keempat pulau tersebut.

Wakatobi

Selain empat pulau utama tersebut, Wakatobi juga memiliki pulau lain yang tidak kalah indah. Wisatawan dapat mengunjungi Pulau Hoga, Kapota, Anano, maupun Rundumana. Dengan luas sekitar 1,39 juta hektar, Wakatobi ditetapkan sebagai taman nasional pada tahun 1996 oleh UNESCO

Kondisi Geografis

Luas dan Letak Wilayah 

Wilayah Kepulauan Wakatobi memili luas daratan kurang lebih  559,54 km² 

Secara astronomis, wilayah Wakatobi berada di selatan garis khatulistiwa, membujur dari 5º - 6,25º LS dan melintang dari 123,34º - 124.64º BT.

Secara geografis, Kepulauan Wakatobi berbatasan dengan:

• Sebelah Barat berbatasan dengan Laut Flores
• Sebelah Timur berbatasan dengan Laut Banda
• Sebelah Utara berbatasan dengan Laut banda
• Sebelah Selatan berbatasan dengan Laut Flores

Iklim

Kepulauan Wakatobi sama seperti daerah–daerah lain di Indonesia mengalami dua musim, yakni musim hujan dan musim kemarau. Wilayah daratan Kabupaten Wakatobi umumnya memiliki ketinggian kurang dari 1.000 meter dari permukaan laut dan berada di sekitar daerah khatulistiwa, sehingga daerah ini beriklim tropika.

Penduduk

Agama

Mayoritas penduduk Wakatobi manganut agama Islam, penduduk yang memeluk agama Islam sebanyak 99,86%. Dan sebagian kecil menganut agama Kristen yakni 0,05%, dan lainnya 0,09%.

Suku Bajo

Suku

Suku bangsa yang mendiami wilayah Kepulauan Wakatobi, antara lain: 

1. Suku Wakatobi 

Suku Wakatobi adalah sebuah suku bangsa yang mendiami Kepulauan Wakatobi. Prosentase Suku Wakatobi kurang lebih 91,33%. Ciri utama yang menandai anggota dari suku Wakatobi ialah Penggunaan Bahasa Wakatobi. Suku Wakatobi juga banyak tersebar ke banyak wilayah di Indonesia. Beberapa diantaranya di Bonerate, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Timur, Maluku, Maluku Utara, Pulau Banda, Pulau Seram,Pulau Buru, Pulau Obi, Pulau Bacan, Pulau Taliabo, Pulau Mangole, Kepulauan Sula, Pulau Papua, Baubau, Pulau Buton.

Selain itu, Orang Wakatobi juga menyebar ke Singapura dan Malaysia. Suku Wakatobi adalah suku bangsa penjelajah laut, mereka dikenal sebagai pelaut ulung. Bagi Orang Wakatobi melakukan pelayaran ke Singapura, Malaysia, Filipina & Australia adalah rutinitas biasa. Suku Wakatobi bepergian menggunakan perahu tradisional Wakatobi yang bernama Bangka. Suku Wakatobi juga memiliki makanan pokok yang disebut soami.

2. Suku Bajau

Suku Bajau atau Suku Bajo atau Suku Sama adalah suku bangsa yang tanah asalnya Kepulauan Sulu, Filipina Selatan. Suku ini merupakan suku nomaden yang hidup di atas laut, sehingga disebut gipsi laut. Suku Bajo yang menghabiskan hampir seluruh hidupnya di atas laut. Prosentase Suku Bajo di Kepulauan Wakatobi kurang lebih 7,92%, Suku lainnya yang berjumlah kurang dari 1%.

Potensi Wilayah

Wakatobi pada 2016 memang ditetapkan pemerintah menjadi salah satu dari sepuluh destinasi pariwisata prioritas di Indonesia. Destinasi prioritas lainnya adalah Borobudur, Danau Toba, Taman Nasional Bromo, Tengger, Semeru; Pulau Komodo, Pulau Seribu, Tanjung Kelayang, Mandalika, Wakatobi, Morotai, dan Tanjung Lesung.

Data dari Taman Nasional Wakatobi memperlihatkan betapa Wakatobi layak dijadikan destinasi pariwisata prioritas. Dari 820 jenis karang yang ada di dunia, 750 jenis karang (90 persen) di antaranya ada di Wakatobi. Dengan demikian, 90 persen jenis karang di dunia terdapat di Wakatobi. 

Selengkapnya : Terumbu karang

Wakatobi

Selain itu, Wakatobi juga menjadi salah satu tempat penyelaman kelas dunia, world class diving site. Terdapat puluhan lokasi selam dan operator wisata selam yang siap memanjakan wisatawan menikmati surga bawah laut.

Baca juga :

• Kepulauan Raja Ampat
• Kepulauan Maluku
• Pulau Sulawesi

Sumber : Berbagai sumber dan referensi yang relevan