Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Sesar Cimandiri : Pengertian, Segmen dan Dampak Pergerakannya

Pengertian

Sesar atau patahan secara geologi merupakan bidang rekahan yang disertai oleh adanya pergeseran relatif (displacement) satu blok terhadap blok batuan lainnya. Jarak pergeseran tersebut bisa hanya beberapa milimeter hingga puluhan kilometer. Adapun bidang sesarnya mulai dari yang berukuran beberapa centimeter hingga puluhan kilometer.

Sesar atau patahan Lembang
Sesar Lembang
Secara umum, sesar atau patahan dapat terbentuk akibat adanya gaya pada batuan, sehingga batuan tidak mampu lagi menahan gaya tersebut. Daerah dengan sesar yang masih aktif bergerak, merupakan daerah yang rawan akan gempa bumi. Karena berupa area, biasanya sesar atau patahan disebut dengan zona sesar/bidang sesar.

Menurut RW van Bemmelen dalam tulisannya pada 1949 "The Geology of Indonesia vol. IA: General Geology of Indonesia and Adjacent Archipelagoes," di Jawa Barat setidaknya dijumpai enam struktur sesar regional.

Sesar atau patahan di Jawa Barat
Sesar di Jawa Barat
Enam struktur tersebut yaitu, Sesar Cimandiri, Sesar Cipeles, Sesar Baribis, Sesar Lembang, Sesar Pelabuhanratu, dan Sesar Citanduy. Dari struktur regional tersebut, Sesar Cimandiri yang paling berperan terhadap sebaran batuan berumur Paleogen di permukaan.

Sesar Cimandiri

Sesar Cimandiri merupakan sesar atau patahan geser aktif yang terletak di bagian barat dari provinsi Jawa Barat, Indonesia. Sesar ini memanjang mulai dari muara Sungai Cimandiri di Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi, lalu mengarah ke timur laut melewati Kabupaten Cianjur, Kabupaten Bandung Barat, dan Kabupaten Subang, dimana sesar ini mengalami pertemuan dengan Sesar Lembang di wilayah Padalarang dan Sesar Baribis di Subang. Sebagai sesar aktif, sesar Cimandiri bergerak dengan kecepatan geser 4-6 mm per tahun. 

Sesar Cimandiri di Jawa Barat
Sesar Cimandiri
Sesar Cimandiri disebut sebagai sesar tua yang terbentuk selama berlangsungnya orogenesa tahap dua, tepatnya pada waktu Akhir Eosen Tengah. Sesar ini terus aktif hingga menyebabkan terbentuknya tinggian purba antara Lembah Ciletuh dan Lembah Cimandiri, demikian menurut jurnal Tektonik Sesar Cimandiri, Provinsi Jawa Barat yang ditulis Iyan Haryanto, Johanes Hutabarat, Adjat Sudradjat, Nisa Nurul Ilmi dan Edy Sunardi dari Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran

Segmen atau Cabang Sesar Cimandiri

Menurut prosiding geoteknologi LIPI berjudul Deformasi Kerak Bumi Segmen-Segmen Sesar Cimandiri yang ditulis Eddy Zulkarnaini Gaffar, Sesar Cimandiri terbagi atas beberapa segmen mulai dari Pelabuhan Ratu sampai Padalarang. Segmen-segmen sesar Cimandiri tersebut adalah segmen sesar:

  1. Pelabuhan Ratu - Citarik
  2. Citarik - Cadasmalang
  3. Ciceureum - Cirampo
  4. Cirampo - Pangleseran
  5. Pangleseran - Cibeber
  6. Beberapa segmen Cibeber sampai Padalarang
  7. Padalarang - Tangkuban Perahu

Segmen itu dapat diamati sebagai lembah sungai yang berarah hampir timur-barat dan membelok ke arah timur laut mulai dari Cibeber ke arah timur.

Dampak Pergerakan Sesar Cimandiri 

Sesar Cimandiri merupakan sesar aktif di Jawa Barat dengan arah orientasi timur laut barat daya. Setidaknya, ada beberapa gempa bumi besar yang telah terjadi akibat sesar ini, yaitu:

  • Gempa Pelabuhan Ratu (1900)
  • Gempa Padalarang (1910)
  • Gempa Conggeang (1948)
  • Gempa Tanjungsari (1972)
  • Gempa Cibadak (1973)
  • Gempa Gandasoli (1982)
  • Gempa Sukabumi (2001)

Berdasarkan buku Katalog Gempa bumi Merusak Indonesia Tahun 1629-2006, menyebutkan setidaknya sudah 12 kali kejadian gempa bumi merusak sepanjang tahun 1900.

Sebagian besar gempa berpusat di darat yang diduga bersumber dari pergerakan Sesar Cimandiri atau sesar aktif lain. Pergerakan ini juga menimbulkan longsoran, retakan tanah dan kerusakan sejumlah bangunan.

Baca juga : Lipatan, Horst dan Graben

Sumber : Berbagai sumber dan referensi yang relevan


Joko Sunaryanto
Joko Sunaryanto Jangan lupakan jati dirimu. "Sangkan paraning dumadi"

Posting Komentar untuk "Sesar Cimandiri : Pengertian, Segmen dan Dampak Pergerakannya"